Sukses

Harga Emas Dunia Tergelincir dari Level Tertinggi, Imbas Penguatan Ekonomi AS

Harga emas tergelincir dari level tertinggi pada hari Rabu karena hasil dolar AS dan Treasury menguat setelah cetakan inflasi yang lebih kuat dari yang diperkirakan

Liputan6.com, Jakarta Harga emas tergelincir dari level tertinggi pada hari Rabu karena hasil dolar AS dan Treasury menguat setelah cetakan inflasi yang lebih kuat dari yang diperkirakan melunakkan ekspektasi dari pemotongan tarif awal A.S.

Dikutip dari CNBC, Kamis (11/4/2024), harga emas dunia di pasar Spot turun 0,6% menjadi USD 2.338,13 per ons. Harga emas di pasar Futures A.S. kehilangan 0,5% menjadi USD 2.351,80.

Indeks Dolar AS naik 0,5% dan hasil Treasury AS melonjak setelah data, membuat bullion yang tidak menghasilkan lebih menarik.

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan indeks harga konsumen naik 0,4% setiap bulan di bulan Maret, dibandingkan dengan kenaikan 0,3% yang diharapkan oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters.

Harga emas tersandung dengan data CPI yang lebih kuat dari yang diperkirakan berkontribusi terhadap harapan kemudian dan lebih sedikit pemotongan oleh Fed, kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen yang berbasis di New York. “Namun, mari kita tunggu dan lihat; Karena emas telah tangguh dalam menghadapi data yang kuat selama menjalankan yang luar biasa ini, ”tambah Wong.

Cetak Rekor Lagi

Meskipun dikenal sebagai lindung nilai inflasi, daya tarik Bullion cenderung memudar di lingkungan suku bunga yang meningkat. Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi USD 2.365,09 pada hari Selasa.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Harga Emas 2024

HSBC mengatakan dalam catatan bahwa mereka mengharapkan untuk melihat kisaran perdagangan yang luas USD 1.975- USD 2.500 untuk harga emas pada tahun 2024.

"Meningkatkan risiko geopolitik secara signifikan meningkatkan emas sebagai konflik panas dan dingin, dan sejumlah pemilihan umum tahun ini, menjaga termometer risiko tetap tinggi," tambah catatan itu.

Shanghai Futures Exchange pada hari Rabu mengatakan akan memberlakukan batas perdagangan pada kontrak emasnya, mengikuti reli harga yang tajam.

Pembelian yang kuat dari rumah tangga Cina adalah "karena kurangnya opsi alternatif yang (ini) rumah tangga untuk investasi saat ini dengan sektor properti dalam krisis dan pasar saham di Doldrums," kata Kieran Tompkins, ekonom komoditas di Capital Economics.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.