Sukses

Baru Terima THR Pertama Kali? Simak Tips Mengelolanya Agar Tak Boncos

Berbagai perusahaan dan instansi pemerintah sudah memberikan THR untuk semua pekerjanya dalam rangka Lebaran 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Ketika seseorang menerima Tunjangan Hari Raya atau yang lebih sering disebut sebagai THR untuk pertama kalinya sebagai seorang fresh graduate, tentu ada euforia tersendiri yang menyebabkan seseorang ingin memenuhi semua kebutuhannya dengan THR tersebut.

Saat ini, berbagai perusahaan dan instansi pemerintah sudah memberikan THR untuk semua pekerjanya dalam rangka menyambut Hari Raya Idulftri 1445 H atau 2024 M.  Namun, seringkali rasa keinginan, terutama yang bersifat impulsif atau tidak terencana, yang tidak terbendung menyebabkan rencana alokasi THR seringkali buyar karena tunjangan tersebut sudah duluan habis. 

Dalam wawancara dengan Liputan6.com, ditulis Minggu (31/3/2024),Founder dan Perencana Keuangan Independen Oneshildt dan CEO PT Cerdas Keuangan Indonesia Mohamad Andoko menjabarkan, strategi dalam mengatur THR agar tidak cepat habis, bahkan dapat bersisa sehingga menjadi tabungan

Andoko mengatakan, THR pada dasarnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan jelang berakhirnya bulan Ramadan hingga selama Idul Fitri. Biasanya, pengeluaran yang sering muncul selama periode tersebut meliputi zakat fitrah, akomodasi mudik seperti transportasi serta uang untuk orangtua dan saudara, hingga buka puasa bersama.

Ia mengatakan, meskipun secara teori masyarakat yang berpuasa hanya perlu mengeluarkan biaya untuk berbuka dan sahur, namun masyarakat cenderung menghabiskan banyak uang untuk segala akomodasi yang dibutuhkan untuk kegiatan buka puasa bersama dengan orang-orang terdekatnya.

"Meskipun buka puasa bersama kelihatannya kecil, tapi biasanya sekali ikut buka puasa bareng biaya yang dikeluarkan bisa lebih besar” ujar Andoko. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Kesalahan dan Tips Atur Pengeluaran THR

Kesalahan yang lazim di antara masyarakat adalah pengeluaran yang lebih banyak daripada THR yang didapatkan. Andoko menjelaskan kondisi ini merupakan kondisi dimana seseorang melakukan kegiatan pembelanjaan dengan kredit sebelum mendapatkan THR itu sendiri. Hal ini menjadi sangat berisiko karena jika ternyata tunjangan tersebut keluar lebih kecil dari yang diasumsikan, maka kredit tersebut harus dibayar dengan gaji ataupun tunjangan lainnya. Tidak hanya itu, keinginan untuk pamer hal seperti smartphone, motor, ataupun barang mewah lainnya pada saat buka puasa bersama dapat menggembosi jumlah THR. 

Agar uang THR dapat digunakan secara efektif, Andoko menyarankan langkah yang ia sebut sebagai “THR” untuk mengatur penggunaan tunjangan tersebut. 

“THR itu tentukan kebutuhanmu. Prioritaskan kebutuhan seperti bayar zakat, mudik, sumbangan ke orang tua, dan bukber. H itu hindari hutang. Jangan sampai hanya karena ingin pamer, kita hutang untuk membeli barang mewah untuk dipamerkan. Yang ketiga adalah R, yaitu rayakan Idul Fitri dengan sederhana dan penuh suka cita” ujar Andoko. 

 

3 dari 5 halaman

Buat Rencana Pengelolaan

Andoko menyarankan agar membuat rencana tersebut dan menjalankannya secara disiplin agar terbiasa untuk memprioritaskan kebutuhan Ramadan dan Idul Fitri dalam penggunaan THR dan membedakannya dengan keinginan pribadi. 

“THR kan biasanya bersifat tetap ya, selalu diberikan menjelang Idul Fitri. Kita harus buat rencana dan konsisten menjalaninya agar kita terbiasa untuk tidak menggunakan THR untuk memenuhi keinginan sendiri. Kalau  misalnya ada lebih setelah membiayai seluruh kebutuhan prioritas lebaran, kelebihan itu dapat ditabung atau di investasi” ucap Andoko.

4 dari 5 halaman

Banyak Orang Gunakan THR 2024 untuk Belanja Ramadan Ketimbang Ditabung

Jenius melihat adanya kepercayaan di antara masyarakat digital savvy atau pegiat digital dalam membuat pengeluaran untuk melakukan berbagai kegiatan saat bulan Ramadan, di antaranya membuka bisnis, liburan, hingga renovasi rumah.

Perilaku ini pun menciptakan pergeseran pada cara mereka mengelola Tunjangan Hari Raya (THR) di tahun 2024 ini dibanding tahun sebelumnya, khususnya dari alokasi untuk pengeluaran, menabung, dan investasi. Febri Rusli, Digital Banking Partnership Head Bank BTPN memaparkan bahwa survei terbaru Jenius bertajuk Perilaku Masyarakat Digital Savvy selama Ramadan & Jelang Idulfitri 2024, menunjukkan terdapat pergeseran alokasi THR pada tahun 2024 dibanding dengan 2023.

“Pada Ramadan tahun ini, kami melihat adanya pergeseran alokasi THR dari masyarakat digital savvy dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, mayoritas digital savvy (41%) fokus menabung THR, sementara 40% menggunakan THR untuk belanja kebutuhan Ramadan, dan 19% lainnya memilih menginvestasikan THR mereka. Kini, alokasi THR untuk belanja keperluan Ramadan naik 12% menjadi 52%, sedangkan porsi menabung dan berinvestasi masing-masing mencapai 29% dan 19%,” papar Febri dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Rabu (27/3/2024).

Perubahan cara mengelola THR tersebut pun sejalan dengan 58% masyarakat digital savvy yang merasa pengeluaran mereka berpotensi meningkat di Ramadan tahun ini, papar Febri.

 

 

5 dari 5 halaman

Hasil Survei

Alokasi pengeluaran ini terbagi menjadi beberapa keperluan, salah satunya untuk membeli baju baru (43%), mudik (30%), zakat dan sedekah (30%), membeli makanan sahur dan buka puasa (29%), serta acara buka puasa bersama (29%), lanjutnya.

Tak hanya untuk keperluan Ramadan, Jenius menemukan, juga masyarakat digital savvy menggunakan THR mereka untuk melunasi cicilan/utang, modal bisnis, liburan, renovasi rumah, dan beli gadget/barang elektronik. Sekilas Tentang Survei Jenius Terkait Perilaku Digital Savvy di Periode RAFI 2024

Survei yang diluncurkan Jenius bertajuk “Jenius Study: Perilaku Masyarakat Digital Savvy selama Ramadan & Jelang Idulfitri 2024” dilakukan pada periode 28 Februari–18 Maret 2024.

Survei ini melibatkan 233 responden berusia 17–40 tahun dari berbagai wilayah Jabodetabek dan non-Jabodetabek (Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Manado, hingga Aceh).

Hasil dari Jenius Study tersebut memperlihatkan gambaran bagaimana perilaku masyarakat digital savvy tahun ini yang fokus dalam meningkatkan kualitas ibadah, mengatur THR 2024 dengan lebih baik serta mempererat silaturahmi dengan berkumpul bersama keluarga, jelas unit bank di Bank BTPN tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.