Sukses

Top 3: Ketakutan Terbesar Sri Mulyani Bikin Penasaran

Berikut tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Rabu, 6 Maret 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersyukur Indonesia mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen secara konsisten, di tengah situasi dunia yang tengah bergejolak.

Namun demikian, Sri Mulyani tetap menaruh mata terhadap inflasi pangan yang dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.

"Inflasi Indonesia tetap terjaga, dan Indonesia tetap menjadi negara dengan tingkat inflasi cukup rendah. Indonesia tetap harus waspada terkait inflasi pangan," kata Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2024, Selasa, 5 Maret 2024.

Persoalan inflasi pangan ini menurut dia bukan hanya jadi pekerjaan moneter saja bagi Kementerian Keuangan saja. Akan tetapi, merupakan hasil dari upaya pemerintah secara keseluruhan dan dukungan mereka untuk mengatasi inflasi Indonesia.

Artikel ketakutan terbesar Sri Mulyani saat ini menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Rabu (6/3/2024):

1.Ketakutan Terbesar Sri Mulyani Saat Ini

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bersyukur Indonesia mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen secara konsisten, di tengah situasi dunia yang tengah bergejolak.

Namun demikian, Sri Mulyani tetap menaruh mata terhadap inflasi pangan yang dapat memberi tekanan besar terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan.

"Inflasi Indonesia tetap terjaga, dan Indonesia tetap menjadi negara dengan tingkat inflasi cukup rendah. Indonesia tetap harus waspada terkait inflasi pangan," kata Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2024, Selasa, 5 Maret 2024.

Persoalan inflasi pangan ini menurutnya bukan hanya jadi pekerjaan moneter saja bagi Kementerian Keuangan saja. Akan tetapi, merupakan hasil dari upaya pemerintah secara keseluruhan dan dukungan mereka untuk mengatasi inflasi Indonesia.

Berita selengkapnya baca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2.Punya Status Internasional, 2 Bandara di Jateng Ini Tak Punya Penerbangan Luar Negeri

Dua bandara di Jawa Tengah (Jateng) memiliki status sebagai bandara internasional. Namun sayangnya, kedua bandara ini belum melayani  penerbangan ke dan dari luar negeri. 

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menjelaskan, ada dua bandara yang memiliki status internasional tetapi tak punya penerbangan reguler dari dan ke luar negeri secara langsung.

Kedua bandara tersebut adalah Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Adi Soemarmo Surakarta.

"Karena memang statusnya internasional, kami sangat ingin kedua bandara tersebut digunakan untuk penerbangan internasional," katanya dikutip dari Antara, Selasa (5/3/2024).

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mendorong agar penerbangan langsung internasional ke kedua bandara tersebut, tetapi belum diberikan.

Menurut dia, wisatawan mancanegara banyak datang melalui Bandara Internasional Yogyakarta yang kemudian juga menikmati destinasi-destinasi tujuan wisata di Jawa Tengah.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat dari enam bandara yang tersebar di berbagai daerah di provinsi ini, hanya dua bandara yang melayani kedatangan dan keberangkatan penumpang, yakni Bandara Semarang dan Surakarta.

Berita selengkapnya baca di sini

3 dari 3 halaman

3.Jelang Ramadhan 2024,Harga Pangan Makin Mencekik

Sejumlah harga pangan masih mengalami kenaikan menjelang bulan suci ramadhan tahun ini. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PHPS), Selasa (5/3/2024), harga beras masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Harga beras medium secara rata-rata nasional berada di kisaran Rp 15.950 per kg, dan beras premium di harga Rp 17.350 per kg. Padahal HET beras medium adalah di kisaran Rp 10.900 per kg, dan HET beras Premium Rp 14.800 per kg.

Komoditas pangan lainnya yang harganya masih mahal adalah cabai. Untuk cabai merah besar rata-rata nasional berada di kisaran Rp 73.050 per kg.

Kemudian, cabai merah keriting di kisaran Rp 65.650 per kg atau mengalami penurunan sebesar Rp 6.100, namun meskipun turun harganya masih mahal. Selanjutnya, cabai rawit hijau masih di kisaran Rp 52.700 per kg, cabai rawit merah Rp 69.150 per kg.

Selain itu, daging ayam ras juga masih mahal bahkan hampir menyentuh Rp 40.000 per kg, tepatnya adalah Rp 38.800 per kg. Sementara, untuk daging sapi dikisaran Rp 137.650 per kg.

Berita selengkapnya baca di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.