Liputan6.com, Jakarta China menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun ini sekitar 5%. Pemerintah negara ini menegaskan akan mengubah strategi dalam menggapai pertumbuhan ekonomi yang berada di tengah tantangan berat yang menghadang perkembangannya.
Sejatinya angka pertumbuhan ekonomi yang diumumkan Perdana Menteri China Li Qiang pada pembukaan pertemuan tahunan Kongres Rakyat Nasional (NPC) dan badan legislatif, sama dengan tahun lalu. Kongres yang berlangsung selama sepekan ini dihadiri 3.000 delegasi.
Baca Juga
"Stabilitas adalah hal yang sangat penting secara keseluruhan, karena ini adalah dasar dari semua yang kita lakukan," ujar Li saat menyampaikan laporan kerja perdananya, melansir laman CNN, Selasa (5/3/2024).
Advertisement
"Secara khusus, kita harus terus maju dengan mentransformasi model pertumbuhan, melakukan penyesuaian struktural, meningkatkan kualitas, dan meningkatkan kinerja," jelas dia.
Pernyataan Li ini muncul ketika Beijing sedang berusaha untuk meningkatkan kepercayaan diri dalam perekonomian China. Negara juga tengah bergulat dengan sektor properti yang bermasalah, tekanan deflasi, eksodus modal asing, pasar saham yang terpukul, dan rekor angka kelahiran yang rendah.
Li Qiang menyampaikan laporan tersebut di hadapan para delegasi di dalam Aula Besar Rakyat yang sangat besar. Para delegasi menyambut laporan tersebut dengan riang.
Jantung politik Beijing, tempat berlangsungnya acara, berada di bawah pengamanan yang sangat ketat, dengan barikade dan kontrol lalu lintas yang membatasi akses ke alun-alun dan gedung-gedung pemerintah di sekitarnya.
Â
Â
Â
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Anggaran Militer
Pada acara tersebut, Tiongkok juga mengumumkan anggaran militer tahunan meningkat 7,2% pada 2024 menjadi 1,67 triliun yuan (USD 230,6 miliar). Tingkat pertumbuhan anggaran pertahanan sama dengan tahun lalu.
Target produk domestik bruto (PDB) dan belanja militer adalah beberapa angka yang paling banyak diawasi selama hari pembukaan sidang.
Namun para investor tampaknya kecewa dengan kurangnya langkah-langkah stimulus besar. Indeks acuan Hong Kong, Hang Seng Index, turun 2,6% pada perdagangan sore hari, yang merupakan indeks dengan performa terburuk di Asia. Indeks Teknologi Hang Seng merosot 4%.
Advertisement
Â
Advertisement
Target Ambisius
Target pertumbuhan ekonomi sekitar 5% dinilai merupakan target yang ambisius namun dapat dicapai. Ini diungkapkan Larry Hu, Kepala Ekonom China di Macquarie Group.
"(Target ini) memerlukan langkah-langkah pelonggaran yang lebih agresif daripada tahun lalu. Hasilnya, hal ini juga dapat meningkatkan prospek pertumbuhan di kalangan rumah tangga dan korporasi," ujarnya.
Tahun lalu, Tiongkok juga menetapkan target pertumbuhan ekonomi sekitar 5%, yang saat itu merupakan target numerik terendah yang diumumkan dalam beberapa dekade. Awal tahun ini, pemerintah mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi telah mencapai 5,2% pada tahun 2023.
Advertisement
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.