Sukses

Harga Beras Meroket, Begini Ramalan Inflasi Februari 2024

Ekonom memperkirakan inflasi Indonesia pada Februari 2024 mencapai 0,24 persen secara month to month (mtm) atau 2,62 persen secara year on year (yoy), meningkat dari Januari yang tercatat 0,04 persen (mtm) atau 2,57 persen (yoy).

Liputan6.com, Jakarta Ekonom memperkirakan inflasi Indonesia pada Februari 2024 mencapai 0,24 persen secara month to month (mtm) atau 2,62 persen secara year on year (yoy), meningkat dari Januari yang tercatat 0,04 persen (mtm) atau 2,57 persen (yoy).

"Inflasi bulan Februari didorong oleh inflasi inti dan inflasi harga bergejolak," kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede dikutip dari Antara, Kamis (29/2/2024).

Josua mengatakan inflasi inti pada Februari 2024 diperkirakan berkisar 1,7 persen (yoy) dari bulan sebelumnya 1,68 persen (yoy).

Sementara itu, kenaikan inflasi harga bergejolak dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan kebutuhan pokok seperti beras yang meningkat 3,8 persen (mtm); cabai merah naik 11,3 persen (mtm); telur meningkat 1,7 persen (mtm); daging ayam naik 0,7 persen (mtm) dan minyak goreng meningkat 0,6 persen (mtm).

Sebagian komoditas pangan terutama beras masih dipengaruhi oleh fenomena El Nino, yang menurunkan pasokan pangan dalam negeri selama periode akhir menjelang musim panen.

Ia menuturkan impor juga agak terhambat dari beberapa negara produsen beras yang menerapkan pembatasan ekspor makanan. Selain itu, cuaca ekstrem mengganggu jalur distribusi pangan.

Inflasi inti yang cenderung stabil mengindikasikan ekspektasi inflasi terjangkar dengan tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) saat ini. Ke depan, inflasi umum pada akhir 2024 diproyeksikan akan berkisar 3,0-3,5 persen (yoy).

Pasokan Beras

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan pemerintah memastikan ketersediaan dan kelancaran distribusi pasokan beras untuk menekan kenaikan harga beras dan mengendalikan inflasi.

"Untuk beras, cabai, bawang merah, bawang putih itu tentu saja khususnya beras kita memastikan ketersediaan pasokan dan distribusinya, itu yang tugasnya Badan Pangan Nasional sama Bulog," kata Perry dalam Seminar Stabilitas Moneter di Tengah Dinamika Ekonomi 2024 di Jakarta, Kamis (1/2).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas beras mengalami inflasi sebesar 0,64 persen pada Januari 2024, dengan andil terhadap inflasi utama sebesar 0,03 persen. Kenaikan tersebut disebabkan oleh kurangnya pasokan di sejumlah wilayah, terutama akibat faktor cuaca dan rusaknya beberapa akses jalan. Hal itu membuat distribusi beberapa komoditas pangan menjadi terhambat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Beras Sudah Turun di Sejumlah Daerah

Harga beras di sejumlah daerah disebut-sebut sudah turun. Hal itu termasuk di Pasar Induk Beras Cipinang pada Rabu, 28 Februari 2024.

Dikutip dari Antara, ditulis Kamis (29/2/2024), Ketua Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) DKI Jakarta, Nellys Soekidi menuturkan, harga penjualan beras di Pasar Induk Beras Cipinang pada Rabu, 28 Februari 2024 sudah relatif turun. Beras kualitas medium dari Bulog dijual di Pasar Induk Beras Cipinang dengan harga Rp10.600/kilogram.

"InsyaAllah masyarakat tidak perlu khawatir, hari ini sudah ada tren turun dan pasokan sudah banyak. Masyarakat tidak usah khawatir. Harga beras kualitas premium Rp13.500- Rp13.700/kilogram di Pasar Induk Beras Cipinang, kemarin sempat Rp14.500/kilogram," ujar Nellys seperti dikutip dari Antara.Ketersediaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur baik kualitas medium maupun premium sudah normal dan sudah mulai turun.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menuturkan, pasokan beras di Pasar Johar Karawang, Jawa Barat, mendekati normal menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Sebelumnya pasokan di Pasar Johar cuma 500 ton per hari, dengan tambahan SPHP 300 ton menjadi 800 ton per hari dan ini sudah mendekati pasokan normal di sini yang rata-rata sebesar 1.000 ton per hari,” kata Bayu dalam keterangan resmi, Rabu, 28 Februari 2024.

Bayu memantau langsung kondisi stok beras di Pasar Johar Karawang dan melihat pasokan yang mulai berlimpah mendekati kondisi normal.

Bayu menilai, tambahan pasokan dari beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebanyak 300 ton per hari membuat pasokan beras di Karawang sudah mendekati pasokan normal seperti biasanya.

Ia mengaku, pihaknya akan terus melakukan berbagai langkah dan upaya dalam mengendalikan harga beras sehingga dapat menjaga stabilitas di pasaran.

"Sehingga diharapkan beras di pasaran dapat segera kembali ke kondisi normal untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Bayu.

3 dari 3 halaman

Pantau Perkembangan Harga

Bayu menambahkan, Bulog berkomitmen akan terus memantau perkembangan harga dan pasokan beras di pasar, serta melakukan langkah-langkah strategis demi menjaga stabilitas pasar dan kesejahteraan masyarakat, salah satunya dengan penyaluran beras program SPHP.

Stok beras Bulog juga mampu untuk memenuhi penyaluran bantuan pangan beras 10 kg yang menyasar 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang direncanakan hingga Juni 2024.

Serektaris Paguyuban Pedagang Beras Pasar Johar Karawang Acin menuturkan, saat ini kondisi harga beras di pasar itu ada penurunan harga sebesar Rp 1.000-Rp 1.500 per kilogram (kg).

"Untuk beras lokal Demak harganya sudah turun dari 14.500 per kilo menjadi Rp13.500 per kilo. Sementara untuk beras premium yang tadinya Rp16.000 perkilo sekarang menjadi Rp14.500 perkilo," katanya.

Pasokan Beras Bulog

Acin menuturkan, dengan adanya tambahan pasokan beras Bulog di Pasar Johar sangat berdampak terhadap penurunan harga beras.

Untuk diketahui, Pasar Johar Karawang merupakan pasar grosir produsen yang juga mempengaruhi kondisi perberasan di Jabodetabek. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini