Sukses

Menko Luhut dan Menteri ESDM Sepakati Harga Divestasi Vale Pekan Ini

Pemerintah memang ngotot meminta diskon dalam proses divestasi saham Vale Indonesia kepada MIND ID. Segala cara dicoba agar kesepakatan harga di bawah pasar bisa terwujud.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo buka suara lagi soal penawaran harga divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Saat ini, Kementerian BUMN tengah bernegosiasi dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif soal kesepakatan harga saham Vale itu. 

"Vale hari ini kita negosiasi dengan Menteri ESDM dan Menko Marves. Harusnya dalam seminggu ini kita akan sepakati harga aja," ujar Tiko, sapaan akrabnya saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Sebelumnya, Tiko juga sempat menyebut penawaran harga divestasi saham Vale Indonesia sebesar 14 persen kepada Holding BUMN Pertambangan, MIND ID akan keluar pada akhir Januari 2024 ini. Namun, ia belum bisa menyebut berapa besaran penawaran harga terendah yang diajukan.

"Harganya belum. Saya baru mau masukin Januari akhir nanti," ujar Tiko, sapaan akrabnya di Waskita Rajawali Tower, Jakarta pada awal Januari 2024 lalu. 

Pemerintah memang ngotot meminta diskon dalam proses divestasi saham Vale Indonesia kepada MIND ID. Segala cara dicoba agar kesepakatan harga di bawah pasar bisa terwujud. 

"Kita lagi valuasi. Nanti kita coba arahkan supaya ada discount sesuai dengan kondisi. Tapi sekarang kita lagi due dilligence," ujar Tiko saat berkunjung ke kawasan pergudangan milik Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta beberapa waktu lalu. 

Tiko menyatakan, saat ini tengah dilakukan proses review valuasi. Proses selanjutnya akan memasuki tahap penawaran harga di akhir Januari 2024. Kendati demikian, ia belum mau membocorkan berapa patokan harga saham Vale Indonesia yang kelak akan diminta. 

"Kita lagi review detail mengenai valuasinya, baik valuasi reserve maupun valuasi proyek. Mungkin Januari (2024) akhir kita mulai bidding harga belinya," kata Tiko.

"Pokoknya kita minta discount. Tapi lagi diskusi," tegas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Divestasi Saham Vale Indonesia Ditarget Kelar 2024

Vale Base Metals Limited (VBM) mengumumkan bahwa anak perusahaan yang sepenuhnya dimilikinya, Vale Canada Limited (VCL) menandatangani Pokok Perjanjian dengan PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) dan Sumitomo Metal Mining Co., Ltd. (SMM) mengenai divestasi sekitar 14% saham di PT Vale Indonesia Tbk.

Meski sudah diteken, divestasi saham Vale Indonesia ini ditarget bisa selesai pada 2024. 

Setelah selesai nanti, perusahaan pertambangan milik negara MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar PT Vale yang memegang sekitar 34% saham yang diterbitkan, dengan VCL dan SMM masing-masing memegang sekitar 33,9% dan sekitar 11,5%. Struktur tata kelola yang seimbang akan mendukung stabilitas dan pertumbuhan kelanjutan operasi PT Vale di Indonesia.

Chief Executive Officer VBM dan Presiden Komisaris PT Vale Deshnee Naidoo mengatakan, perjanjian ini memperkuat komitmen kami untuk memajukan industri nikelIndonesia secara berkelanjutan, berdasarkan sejarah operasi kami selama 55 tahun di negara ini.

"Sebagai pemasok utama nikel rendah karbon dan logam lain yang diproduksi secara bertanggung jawab dan penting bagi transisi energi, kami berharap dapat bekerja sama dalam struktur kepemilikan saham baru dengan mitra kami untuk mendukung ambisi hilirisasi negara dan memberikan nilai ekonomi yang kuat kepada para pemangku kepentingan dan masyarakat jangka panjang,” katanya Sabtu (18/11/2023).

Perjanjian tersebut ditandatangani di sela-sela Pertemuan Pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik 2023, dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Presiden Indonesia Joko Widodo, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo dan pejabat pemerintah lainnya.

3 dari 3 halaman

Investasi Baru

Perjanjian ini merupakan langkah signifikan menuju hasil yang saling menguntungkan yang memenuhi kewajiban divestasi Indonesia dan membuka jalan bagi pembaruan izin pertambangan PT Vale setelah tahun 2025.

Dengan begitu, Vale Indonsia akan meningkatkan investasi di proyek-proyek baru di Bahodopi, Sorowako dan Pomalaa. Secara keseluruhan, hal ini mewakili investasi sebesar US$8,6 miliar untuk Indonesia.

Indonesia dan PT Vale akan tetap menjadi pendorong penting pertumbuhan produksi nikel global VBM, yang berpotensi meningkat hingga lebih dari 300 kt/tahun dari sekitar 175 kt/tahun saat ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini