Sukses

Harga Emas Dunia Berbalik Arah Usai The Fed Tak Turunkan Suku Bunga

Harga emas berbalik arah dan melemah pada hari Rabu setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menolak ekspektasi penurunan suku bunga AS pada bulan Maret.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas berbalik arah dan melemah pada hari Rabu setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell menolak ekspektasi penurunan suku bunga AS pada bulan Maret. Hal ini yang menggerakkan harga emas dunia.

Dikutip dari CNBC, Kamis (1/2/2024), harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi USD 2,034.37 per ounce pada pukul 15:10. ET (2010 GMT) setelah naik sebanyak 1% di awal sesi.

Harga emas batangan turun 1,3% bulan ini tetapi telah bertahan di atas level psikologis USD 2,000 per ounce sepanjang tahun ini.

Emas berjangka AS ditutup 0,8% lebih tinggi pada USD 2.067,4.

Sentimen Suku Bunga

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga tidak berubah, namun Powell menolak gagasan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga di musim semi, yang sudah diperkirakan oleh banyak pelaku pasar.

Powell menyampaikan beberapa pernyataan dovish namun komentar kuncinya adalah “bukan bulan Maret”, yang akan mencegah penurunan suku bunga untuk saat ini, kata Tai Wong, seorang analis logam independen yang berbasis di New York.

Emas benar-benar antipeluru, namun data yang masuk akan diurai secara mendalam, tambah Wong.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jadi Lindung Nilai

Emas batangan dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi, namun suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Para pedagang mengurangi perkiraan penurunan suku bunga AS pada awal bulan Maret, dan kini melihat kemungkinan penurunan suku bunga AS pada bulan Mei akan sama besarnya.

Indeks dolar mengurangi penurunan sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun mendekati level terendah 3 minggu setelah keputusan Fed.

Permintaan emas secara fisik dan bank sentral yang kuat akan terus berlanjut, kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Data menunjukkan gaji swasta AS naik jauh lebih kecil dari perkiraan pada bulan Januari. Investor juga memperhatikan berita bahwa New York Community Bancorp memotong dividennya dan membukukan kerugian yang mengejutkan, sehingga menambah kekhawatiran terhadap kesehatan pemberi pinjaman serupa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini