Sukses

Daftar Alutsista yang Dibeli Prabowo, Semuanya Bukan Kaleng-Kaleng

Dalam debat capres ketiga, pembelian alutsista menjadi bahan perbincangan yang ditujukan ke Prabowo Subianto. Lantas, apa saja alutsita yang sudah dibeli Prabowo?

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto telah merealisasika pembelian sejumlah alat utama sistem pertahanan atau alutsista di masa kepimpinannya. Hal ini juga sempat menjadi topik hangat Prabowo Subianto dan para lawan Debat Capresnya.

Debat capres ketiga kemarin, mengangkat tema terkait Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik, dan Politik Luar Negeri.

Pembelian alutsista bekas menjadi sorotan lantaran Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menyebutkan penarikan utang sebaiknya untuk aktivitas produktif dan bukan dipakai untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) bekas.

“Utang-utang digunakan untuk aktivitas produk, jangan digunakan untuk non produktif beli alutsista bekas oleh Kementerian Pertahanan itu bukan sesuatu yang tepat,” ujar Anies saat debat capres ketiga.

Anggap Anies Tak Paham

Prabowo pun tak tinggal diam. Capres Nomor urut 2 itu menyebut jika Anies Baswedan tak paham soal masalah pertahanan.

"Terkait barang bekas, Pak Anies ini tidak mengerti masalah pertahanan. Saya ajak mas Anies diskusi, pernyataan barang bekas itu menyesatkan rakyat, dalam pertahanan di mana pun hampir 50 persen adalah bekas tapi usianya masih muda," kata Prabowo.

Pernyataan Prabowo itu menanggapi apa yang disampaikan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan yang menyebut anggaran Kementerian Pertahanan saat ini banyak membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dari negara lain.

Daftar Alutsista Dibeli Prabowo

  • 42 Jet Dassault Rafale

Penandatanganan pembelian Rafale itu dilakukan Kemenhan dengan perwakilan Dassault Aviation pada 10 Februari 2022. 

"Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk 6 pesawat," kata Menhan Prabowo saat itu.

Secara keseluruhan, Indonesia berencana memboyong 42 jet Rafale. Namun, Prabowo mengatakan, pembelian 36 unit Rafale lainnya akan menyusul dalam waktu dekat.

  • 8 Kapal Fregat Fincantieri

Pada Juni 2021, Prabowo juga menandatangani kontrak kerja sama pembelian kapal perang fregat dari perusahaan pembuat kapal Italia, Fincantieri.

Melalui kesepakatan tersebut, Fincantieri akan menyuplai 6 fregat kelas FREMM atau European multi-purpose frigate dan 2 fregat bekas kelas Maestrale.

 

 

  • Kapal selam Scorpene

Rencana pembelian ini masuk dalam kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam yang telah ditandatangani PT PAL Indonesia dan NAVAL Grup dari Perancis di Jakarta, 10 Februari 2022. \

Prabowo menjelaskan, rencana pembelian itu sudah termasuk Air-independent Propulsion (AIP) beserta persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan, termasuk latihan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

12 Jet Tempur Mirage 2000-5

Pengadaan 12 Jet Mirages 2000-5 ini dilakukan pada Januari 2023 lalu yang menghabiskan biaya sebanyak Rp 12,4 triliun.

  • 2 Pesawat Airbus A-400M

Kementerian Pertahanan melakukan pembelian 2 buah Pesawat Airbus A-400M pada 18 November 2021 di acara Dubai Airshow.

  • 24 Pesawat Tempur F-15EX

Sebanyak 24 unit pesawat tempur F-15ID (F-15EX) juga berhasil diakuisisi oleh Indonesia pada 22 Agustus 2023 lalu 

  • 24 Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk

Berdasar data Kementerian Pertahanan, pembelian 24 buah Helikopter  Sikorsky S-70M Black Hawk dilakukan pada 23 Agustus 2023 lalu dari Amerika Serikat

  • Rantis Maung

Pada Juli 2020, Prabowo memesan 500 unit kendaraan taktis atau rantis 4x4 produksi PT Pindad. Pemesanan 500 rantis Maung itu berlangsung tak lama setelah Presiden Joko Widodo meminta Prabowo membeli alutsista buatan dalam negeri.

 

 

3 dari 3 halaman

Rudal Balistik Khan

Pembelian Rudal Balistik Khan dilakukan pada tahun 2022 dengan Roketsan, Turkiye dan PT. Noahtu Shipyard.

  • Radar Militer

Kemenhan juga RI memesan 13 radar jarak jauh Ground Master 400 Alpha (GM400a) produksi perusahaan asal Perancis, Thales untuk keperluan TNI AU.

Dalam kesepakatannya, Herindra menyebutkan bahwa akan ada transfer of technology (ToT) yang dilakukan antara Perancis dan Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.