Sukses

Harga Divestasi Vale Keluar Akhir Januari 2024

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penawaran harga divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 14 persen kepada Holding BUMN Pertambangan, MIND ID akan keluar pada akhir Januari 2024 ini.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penawaran harga divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 14 persen kepada Holding BUMN Pertambangan, MIND ID akan keluar pada akhir Januari 2024 ini. Namun, ia belum bisa menyebut berapa besaran penawaran harga terendah yang diajukan.

"Harganya belum. Saya baru mau masukin Januari akhir nanti," ujar Tiko, sapaan akrabnya di Waskita Rajawali Tower, Jakarta, Senin (8/1/2024).

Pemerintah memang ngotot meminta diskon dalam proses divestasi saham Vale Indonesia kepada MIND ID. Segala cara dicoba agar kesepakatan harga di bawah pasar bisa terwujud.

"Kita lagi valuasi. Nanti kita coba arahkan supaya ada discount sesuai dengan kondisi. Tapi sekarang kita lagi due dilligence," ujar Tiko saat berkunjung ke kawasan pergudangan milik Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta beberapa waktu lalu.

Tiko menyatakan, saat ini tengah dilakukan proses review valuasi. Proses selanjutnya akan memasuki tahap penawaran harga di akhir Januari 2024. Kendati demikian, ia belum mau membocorkan berapa patokan harga saham Vale Indonesia yang kelak akan diminta.

"Kita lagi review detail mengenai valuasinya, baik valuasi reserve maupun valuasi proyek. Mungkin Januari (2024) akhir kita mulai bidding harga belinya," kata Tiko.

"Pokoknya kita minta discount. Tapi lagi diskusi," tegas dia.

Seperti diketahui, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd telah sepakat melepas 14 persen saham Vale Indonesia kepada Holding BUMN Pertambangan, MIND ID. Namun proses negosiasi terus berlangsung lantara harga yang ditawarkan dinilai masih kemahalan.

"Kita kan nambah 14 persen kan. Sekarang sudah, ya Januari akhir (2024) kita akan lihat," pungkas Tiko.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ngotot Minta Diskon, Pemerintah Nego Lagi Harga Saham Vale Indonesia

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo ngotot meminta diskon dalam proses divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar 14 persen kepada MIND ID.

"Kita lagi valuasi. Nanti kita coba arahkan supaya ada discount sesuai dengan kondisi. Tapi sekarang kita lagi due dilligence," ujar dia saat berkunjung ke kawasan pergudangan milik Perum Bulog di Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu (30/12/2023).

Pria yang akrab disapa Tiko tersebut mengatakan, saat ini tengah dilakukan proses review valuasi. Proses selanjutnya akan memasuki tahap penawaran harga di akhir Januari 2024.

Kendati demikian, ia belum mau membocorkan berapa patokan harga saham Vale Indonesia yang kelak akan diminta.

"Kita lagi review detail mengenai valuasinya, baik valuasi reserve maupun valuasi proyek. Mungkin Januari (2024) akhir kita mulai bidding harga belinya," kata Tiko.

"Pokoknya kita minta discount. Tapi lagi diskusi," tegas dia.

Kesepakatan Sebelumnya

Seperti diketahui, Vale Canada Limited dan Sumitomo Metal Mining Co Ltd telah sepakat melepas 14 persen saham Vale Indonesia kepada Holding BUMN Pertambangan, MIND ID. Namun proses negosiasi terus berlangsung lantara harga yang ditawarkan dinilai masih kemahalan.

"Kita kan nambah 14 persen kan. Sekarang sudah, ya Januari akhir (2024) kita akan lihat," pungkas Tiko.

 

3 dari 3 halaman

Produksi Nikel Vale Indonesia Bakal Stagnan, Ini Penyebabnya

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memproyeksikan produksi nikel perusahaan sebesar 70.800 ton nikel dalam matte pada 2024. Angka tersebut tidak jauh berbeda dengan target tahun ini. 

Direktur Keuangan Vale Indonesia Bernardus Irmanto mengatakan, hingga akhir 2023 pihaknya memperkirakan dapat produksi sebanyak 70.000 ton nikel dalam matte. Sedangkan untuk tahun depan, pertumbuhan produksi nikel dalam matte INCO kemungkinan cenderung stagnan atau hanya tumbuh tipis menjadi 70.800 ton.

Ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi produksi nikel Vale Indonesia sepanjang 2024. Salah satunya adalah aktivitas pemeliharaan alat pertambangan yang diperkirakan durasinya bakal berbeda dengan tahun sebelumnya. 

"Jumlah hari yang kami habiskan untuk masa pemeliharaan alat tambang akan berbeda pada 2024, sehingga ini berpengaruh pada ketersediaan alat yang ada di pabrik untuk keperluan produksi,” kata Bernardus dalam Public Expose 2023, Rabu (29/11/2023).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini