Sukses

Waspada! Ini Jam Paling Rawan Kecelakaan Saat Musim Liburan

Masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam berkendara saat merayakan libur tahun baru. Antara lain dengan memperhatikan jam-jam rawan kecelakaan.

Liputan6.com, Jakarta Musim libur akhir tahun baru sudah di depan mata. Umumnya masyarakat di Indonesia memilih untuk melakukan aktivitas berwisata dalam menghabiskan malam tahun baru.

Direktur Utama Jasa Raharja Rivan A. Purwantono mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam berkendara saat merayakan libur tahun baru. Antara lain dengan memperhatikan jam-jam rawan kecelakaan.

"Jam nominasi yang paling banyak kecelakaannya antara pukul 06.00 dan 09.00," kata Rivan dalam acara konferensi pers Catatan Akhir Tahun MTI di Stasiun Kereta Cepat Whoosh Halim, Jakarta Timur, ditulis Kamis (28/12).

Rivan menambahkan, insiden kecelakaan lalu lintas pada musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) juga lebih banyak terjadi di jalan tempat wisata dibandingkan jalan raya. Ini karena aktivitas perjalanan di jalur wisata yang jauh lebih tinggi dibandingkan jalan raya saat Nataru

"Jadi, kecelakaan lalu lintas di musim liburan ini lebih banyak terjadi bukan di jalan utama, tapi jalan-jalan ditempat wisata," ucapnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau penggunaan jalan yang akan merayakan liburan tahun baru untuk berhati-hati dalam berkendara.

Menyusul, tingginya intensitas kendaraan di jalan-jalan menuju tempat wisata saat libur tahun baru.

"Saya kira itu yang perlu diperhatikan masyarakat ataupun pengguna untuk berhati-hati pada saat berkendara di musim liburan," pungkas Rivan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tol Gratis Solo-Yogyakarta Diserbu 55 Ribu Kendaraan Dalam 5 Hari Libur Nataru

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui anak usahanya PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) mencatat sebanyak 55.466 kendaraan melewati jalur fungsional Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulonprogo (Jogja-Solo) Segmen Kartasura s.d Karanganom sepanjang 13 KM.

Angka ini merupakan jumlah kendaraan yang melewati jalur fungsional selama lima hari, yaitu pada H-3 s.d H+1 (22-26 Desember 2023) Natal 2023 yang beroperasi satu arah dari GT Colomadu (Jalan Tol Trans Jawa) menuju Boyolali dan/atau Kartasura serta menuju Klaten dan/atau Yogyakarta.

"Hanya selama lima hari dibuka, kami mencatat 55.466 kendaraan melewati jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo. Hingga saat ini volume lalu lintas tertinggi tercatat pada Minggu, 24 Desember 2023, dengan lalu lintas tertinggi sejumlah 12.142 kendaraan dengan peningkatan tertinggi ke arah Jogja sebesar 862 kendaraan per jam yang terjadi pada pukul 08.00-09.00 WIB,” ujar Direktur Utama PT JMJ Suchandra Hutabarat

Suchandra juga menambahkan, PT JMJ optimis kendaraan yang melewati jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo Segmen Kartasura s.d Karanganom masih akan terus meningkat. Tidak hanya dioperasikan pada periode arus mudik periode 22 s.d 31 Desember 2023 secara satu arah dari Solo ke Jogja pada pukul 06.00-17.00 WIB, jalan tol ini juga akan mendukung arus balik yang dijadwalkan pada 1 s.d 3 Januari 2024 secara satu arah dari Jogja ke Solo di jam yang sama.

"Pada periode 1-3 Januari 2024 pukul 06.00-17.00 WIB, jalur fungsional ini akan beroperasi satu arah dari GT Karanganom menuju GT Banyudono (untuk tujuan Boyolali dan/atau Kartasura) dan GT Karanganom menuju GT Colomadu (untuk tujuan Jalan Tol Trans Jawa). Sama dengan periode mudik, untuk pengguna jalan dari Jalan Raya Solo-Semarang yang menuju Jalan Tol Trans Jawa juga dialihkan masuk melalui GT Banyudono untuk meneruskan perjalanan melalui GT Colomadu,’’ tambahnya.

Di luar tanggal dan jam pemberlakuan jalur fungsional yang telah ditentukan, arus lalu lintas menuju dan keluar GT Colomadu kembali normal menggunakan akses eksisting.

 

3 dari 3 halaman

Sarana Prasarana

PT JMJ telah menyiagakan sarana parasarana dan fasilitas pendukung untuk menunjang operasional jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo di antaranya menyediakan Pos Layanan Informasi Siaga di STA 13+ 00 dan posko petugas yang disiagakan di beberapa titik rawan kepadatan.

“Apabila pengguna jalan mengalami keadaan darurat, kami menyediakan MCS (Mobile Customer Service), ambulance, BBM mobile, toilet portable serta layanan derek gratis hingga exit tol terdekat. Selain itu, kami juga telah menyiapkan rambu-rambu petunjuk dan peringatan seperti batas kecepatan, rambu penunjuk arah, dan Traffic Light atau Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APPIL) yang berada di jalan nasional di depan akses Banyudono dan di jalan nasional di depan akses Karanganom," tutup Suchandra.

Diharapkan dengan adanya jalur fungsional Jalan Tol Jogja-Solo ini bisa mengatasi kepadatan yang sering terjadi di Tugu Kartasura, Pasar Delanggu, serta melewati 10 traffic light dari Tugu Kartasura sampai dengan Karanganom yang sering terjadi terutama pada periode libur panjang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.