Sukses

Masuki Usia 46 Tahun, Pupuk Kaltim Gencarkan Transformasi Industri Hijau

Pupuk Kaltim ingin terus menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam menopang produktivitas pertanian dan ketahanan pangan bangsa yang lebih kokoh.

 

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim), perusahaan produsen pupuk urea terbesar di Asia Tenggara, resmi memasuki usia ke-46 di Kamis, 7 Desember 2023.

Dalam semangat perayaan HUT kali ini, Pupuk Kaltim ingin terus menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam menopang produktivitas pertanian dan ketahanan pangan bangsa yang lebih kokoh.

Dengan mengusung tema Growing Greener, Better Future, momentum HUT ke-46 Pupuk Kaltim ini sekaligus menjadi penanda akan babak baru pertumbuhan perusahaan untuk menjadi pelopor transformasi hijau di industri pupuk dan petrokimia Tanah Air.

Dalam upaya mewujudkan transformasi hijau industri, berbagai inisiatif telah diterapkan oleh Pupuk Kaltim melalui sejumlah program Environment, Social, and Governance (ESG) baik di lini operasional perusahaan maupun di level masyarakat dan lingkungan secara langsung.

Roadmap Dekarbonisasi

Pupuk Kaltim sendiri sudah mencanangkan roadmap dekarbonisasi untuk mencapai target penurunan sebesar 32 persen pada tahun 2030, sejalan dengan target Net Zero Emission pada tahun 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah.

“Alhamdulillah, kini Pupuk Kaltim telah memasuki usia ke-46 dan terus menorehkan pencapaian-pencapaian positif terhadap pertumbuhan industri pupuk dan petrokimia Tanah Air," ungkap Direktur Utama Pupuk Kaltim, Budi Wahju Soesilo dikutip Senin (11/12/2023).

"Kami menyadari bahwa sebagai perusahaan yang mengabdi kepada kesejahteraan masyarakat, Pupuk Kaltim tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada pelestarian lingkungan hidup. Karena itu, kami memiliki komitmen untuk melahirkan berbagai inovasi yang tetap on track membawa Pupuk Kaltim menjadi pioneer transformasi hijau industri di Indonesia," jelas dia.

Melalui roadmap dekarbonisasi yang telah dirancang, program-program inovasi ESG yang digagas oleh Pupuk Kaltim telah berhasil memberikan dampak positif terhadap masyarakat maupun lingkungan. Berbagai inisiatif ESG ini pun terbagi menjadi dua etape.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Konsep Sirkuler Ekonomi

Etape pertama berfokus dalam menerapkan konsep sirkuler ekonomi dan offset carbon melalui berbagai kegiatan, seperti penanaman pohon (Community Forest), penggunaan sepeda dan motor listrik untuk operasional perusahaan, revamping pabrik, hingga penggunaan PLTS Atap di area operasional perusahaan.

Dilanjutkan dengan etape kedua, yaitu melakukan low carbon sourcing dan carbon capture storage yang dikemas dalam pengembangan teknologi dan inovasi untuk eksplorasi sumber energi terbarukan, salah satunya clean ammonia.

Dari salah satu program ESG yang dijalankan, program Community Forest yang digagas sejak 2022 telah berhasil melakukan penanaman sebanyak 590.606 pohon di wilayah di Indonesia seperti Bontang, Sukabumi, dan Sorong. Dengan mengusung sinergi dan kolaborasi dengan beragam stakeholder mulai dari masyarakat, lembaga non-profit, hingga instansi pemerintah,

 

 

3 dari 3 halaman

Penyerapan Emisi Karbon

Pupuk Kaltim menargetkan melakukan penanaman pohon di berbagai wilayah sambil berkontribusi terhadap potensi penyerapan emisi karbon sebesar 600.000 ton CO2 per tahun.

Selain dari sisi kepedulian perusahaan terhadap lingkungan daratan, Pupuk Kaltim turut melihat pentingnya menjaga ekosistem lautan. Sejak tahun 2009, Pupuk kaltim telah berkontribusi dalam upaya rehabilitasi terumbu karang. Kini, Pupuk Kaltim akan meluncurkan program Center of Excellence (COE) Terumbu Karang dan telah menanam media terumbu karang pada program rehabilitasi seluas 10.371 meter persegi dari tahun 2011 hingga 2022 di Kota Bontang.

“Dengan tekad kami untuk menjadi pelopor dalam transformasi hijau di industri pupuk dan petrokimia Indonesia, Pupuk Kaltim akan semakin gencar dalam menghadirkan inovasi yang berkeberlanjutan dan mampu mensejahterakan masyarakat,” tutup Soesilo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini