Sukses

Jangan Tanyakan Hal ini Saat Lakukan Wawancara Kerja

Meskipun mencapai work-life balance menjadi prioritas utama bagi para pencari kerja, membicarakan topik ini selama wawancara dapat mengurangi peluang untuk diterima kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Meskipun mencapai work-life balance menjadi prioritas utama bagi para pencari kerja, membicarakan topik ini selama wawancara kerja dapat mengurangi peluang untuk diterima kerja.

Dilansir dar CNBC Make It, Sabtu (9/12/2023) seorang CEO perusahaan kepegawaian Insight Global, Bert Bean mengatakan, ada satu pertanyaan yang sebaiknya tidak pernah kamu tanyakan kepada recruiter, yaitu “Apakah ada keseimbangan antara kehidupan-kerja (work-life balance) untuk posisi ini?”

Bean telah mewawancarai ratusan kandidat pekerjaan sepanjang karirnya sebagai perekrut yang saat ini sudah menjadi seorang CEO. Dengan pertanyaan ini, ia menjelaskan, “Kamu berisiko mengirimkan pesan yang salah tentang aspirasi karirmu kepada perusahaan di masa depan.”

Menanyakan tentang work-life balance kepada manajer di perusahaan dapat menciptakan kesan bahwa kamu tidak terlibat, tidak dapat diandalkan, atau tidak berkomitmen terhadap posisi tersebut.

“Menemukan work-life balance yang tepat sangatlah penting, tetapi ini adalah masalah yang sangat pribadi dan sesuatu yang harus dimiliki oleh karyawan, bukan perusahaan,” kata Bean. “Masa kerjamu di masa depan tidak boleh mendikte tentang batasan yang seharusnya.”

Ada cara lain untuk menentukan pendekatan perusahaan terhadap work-life balance di luar wawancara kerja. Bean merekomendasikan untuk membaca ulasan karyawan di situs seperti Glassdoor dan Indeed, atau jika kamu mengenal seseorang di perusahaan tersebut, tanyakan kepada mereka bagaimana mereka menggambarkan budaya organisasi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanyakan Pertanyaan Ini

Tanyakan pertanyaan ini“Ada pertanyaan tertentu yang dapat kamu ajukan selama wawancara untuk lebih memahami tingkat pekerjaan yang diharapkan dalam pekerjaan tersebut,” kata pelatih wawancara ahli yang telah mewawancarai lebih dari 10.000 kandidat, Barry Drexler, melalui CNBC Make It pada tahun 2018.

Misalnya, kamu bisa bertanya “Apakah saya perlu dihubungi diluar jam kerja? Jika ya, seberapa sering?”

Pertanyaan lain yang dapat membantumu memahami ekspektasi menurut terapis Mary Gleason adalah “Apa kebijakan perusahaan tentang cuti sakit atau liburan?”

Saat menjalani proses perekrutan, Drexler menambahkan, pemberi kerja kemungkinan akan memberikan rincian tambahan tentang apa yang sebenarnya diperlukan dalam pekerjaan tersebut. Rincian tersebut akan memberimu gambaran jelas tentang bagaimana tim memandang work-life balance.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini