Sukses

Apa Itu Asam Sulfat, Zat Berbahaya Tapi Jadi Bahan Baku Penting di Industri Kimia

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka meminta maaf karena salah menyebut asam sulfat dibutuhkan untuk ibu hamil mencegah stunting.

Liputan6.com, Jakarta Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka meminta maaf karena salah menyebut asam sulfat dibutuhkan untuk ibu hamil mencegah stunting.

Padahal, seharusnya yang dibutuhkan untuk ibu hamil adalah asam folat, bukan asam sulfat. Gibran Rakabuming Raka pun mengoreksi pernyataannya dan meminta maaf.

"Apa sih kemarin saya nyebutnya? Oke oke, ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya," kata Gibran Rakabuming Raka kepada wartawan di Gelora Bung Karno (GBK) Arena Jakarta, Senin (4/12/2023).

"(Yang benar) asam folat. Sori, sori ya, maaf, mohon dikoreksi," sambung Gibran.

Lantas Apa Itu Asam Sulfat?

Asam sulfat merupakan salah satu bahan penting dalam industri kimia, seperti industri pupuk. Selain untuk kebutuhan industri, asam sulfat ternyata sangat berbahaya bagi manusia.

Zat kimia ini merupakan bahan yang dapat menyebabkan pengikisan organ tubuh atau peradangan. Akibat paparan asam sulfat itu dapat mengakibatkan kulit, mata, saluran pernapasan, atau saluran pencernaan langsung iritasi. 

Efek yang ditimbulkan akibat sifat asam sulfat sebagai senyawa korosif dan penarik air yang kuat dapat mengakibatkan kulit seperti terkena luka bakar.

Kulit yang terpapar asam sulfat akan langsung mengalami luka bakar berupa kerusakan jaringan yang diakibatkan oleh zat kimia. Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi lebih buruk ketimbang luka bakar akibat asam kuat lainnya.

Hal ini dikarenakan adanya tambahan kerusakan jaringan dikarenakan senyawa H dan O dari jaringan ditarik sebagai H2O (dehidrasi) dan juga akan terjadi kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas oleh reaksi asam sulfat dengan air.

Bahaya akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi asam sulfat. Bahkan asam sulfat encer sekitar 1 M, 10 persen, akan dapat mendehidrasi kertas apabila tetesan asam sulfat tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama.

Oleh karena itu, larutan asam sulfat yang sama atau lebih dari 1,5 M diberi label 'Corrosive' (korosif), dan larutan lebih besar dari 0,5 M dan lebih kecil dari 1,5 M diberi label 'Irritant' (Iritan). 

Tidak hanya itu, lantaran termasuk zat berbahaya, menghirup kabut asam sulfat juga bisa mengakibatkan erosi gigi dan iritasi saluran pernapasan. Jenis asam sulfat pekat berasap (oleum) mengeluarkan asap berupa gas SO2 yang sangat reaktif. Gas ini sangat berpotensi merusak paru-paru bila terhirup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gibran Tak Ambil Pusing

Sebelumnya, Wali Kota Solo itu pun tidak ambil pusing soal anggapan masyarakat terhadap dirinya karena salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat. Gibran mempersilakan masyarakat untuk menilai.

"Ya monggo, biar warga yang menilai ya," ujar Gibran.

Selain itu, Gibran angkat bicara soal pemberian susu UHT yang mendapat kritik. Dia menjelaskan bahwa bantuan susu UHT hanya untuk anak-anak yang berusia dua tahun ke atas.

"Itu untuk yang dua tahun ke atas, kemarin kan sudah saya sampaikan. Tetap fokus ke ASI, MPASI juga, ya itu kalau dua tahun ke bawah kan otomatis kan ASI," jelas Gibran.

Dalam kampanyenya, Prabowo dan Gibran gencar memberikan susu gratis saat menyapa warga. Pasangan capres-cawapres nomor urut dua itu kerap mensosialisasikan pencegahan stunting.

Teranyar, Gibran membagi-bagikan susu kepada anak-anak dan ibu-ibu di Kelurahan Poris Gaga, Tangerang, Banten, Senin (4/12/2023). Dia didampingi sang istri, Selvi Ananda.

"Ini nanti dibagikan susu, yang boleh minum di atas 2 tahun. Jangan lupa anak-anak dibawa ke posyandu ya bu, kita enggak pingin anak-anak kurang gizi, stunting. Semoga ibu-ibu di Poris Gaga juga sehat ya bu. Kita ingin anak-anak sehat semua menuju Indonesia emas 2045 ya bu," kata Selvi saat membagikan susu di Kelurahan Poris Gaga Tangerang, Banten, Senin (4/12/2023).

3 dari 3 halaman

Anies Sindir Gibran soal Asam Sulfat, Anies: Asam Folat Didapatnya dari Tanaman Bukan Bengkel

Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menyindir calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang salah sebut asam folat menjadi asam sulfat untuk ibu hamil. Sama halnya dengan Gibran, Anies menyebut bahwa ibu hamil membutuhkan berbagai vitamin, salah satunya asam folat. 

Namun, Anies mengatakan bahwa asam folat berasal dari tanaman, bukan di bengkel. 

"Jadi kesehatan calon ibu sudah harus dipikirkan, dan calon ibu itu membutuhkan satu adalah zat besi, zat besi dapatnya dari mana dari daging dari makanan kemudian yang kedua adalah yodium yang ketiga asam folat, asam folat itu didapatnya dari tanaman bukan di bengkel, enggak ada," kata Anies di Banjarmasin, Kalimantan, yang disiarkan secara daring, Selasa (5/12/2023).

Selain itu, dia juga menyinggung soal program menangani stunting saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Program itu bernama 'Bagimu'. Bagimu merupakan akronim dari bahagiakan, beri gizi, dan stimulasi. Program ini melibatkan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan dasawisma.

"Jadi stunting itu tidak cukup hanya dengan gizi, berikan kebahagiaan berikan gizi berikan stimulasi dari situ baru anak itu akan tumbuh dengan baik. Nah itu yang kita ingin kerjakan," ujar Anies.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini