Sukses

Kunjungi Malaysia, Wapres Inisasi Komite Ekonomi Syariah Global

Wapres menyampaikan keinginannya untuk ada komite khusus yang membidangi ekonomi dan keuangan syariah di tingkat global.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin melakukan lawatan luar negerinya ke Malaysia. Di Malaysia Wapres menggelar pertemuan dengan Premier Sarawak Malaysia, Tan Sri Abang Haji Abdul Rahman Zohari bin Tun Datuk Abang Haji Openg di Kuching.

Di sana, Wapres menyampaikan keinginannya untuk ada komite khusus yang membidangi ekonomi dan keuangan syariah di tingkat global.

“Jadi artinya sangat besar (potensi kerja sama ekonomi syariah global), kalau itu dikembangkan. Saya kira itu dan kita ingin ada semacam komite dari yang bersifat global,” kata Wapres Ma’ruf dikutip dari Antara, Rabu (29/11/2023).

Harapan tersebut disampaikan Wapres Ma'ruf merespons pertanyaan mengenai hasil dari penyelenggaraan Global Muslim Business Forum 2023 di Kuching, Sarawak, Malaysia, Selasa (28/11) malam.

Wapres mengharapkan dengan adanya Global Muslim Business Forum 2023 digelar, maka akan timbul penguatan kerja sama berbagai negara dalam ekonomi dan keuangan syariah.

Peran Penting Indonesia

Menurut Wapres, Indonesia bisa terus berperan untuk mengembangkan komite ekonomi syariah di tingkat global mengingat potensi ekonomi syariah di Tanah Air sangat besar.

Saat ini, Indonesia sudah memiliki Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di tingkat nasional yang dipimpin langsung Presiden Joko Widodo. Selain itu, di tingkat daerah, Indonesia juga memiliki Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) yang dipimpin oleh kepala daerah.

"KNEKS kita di Indonesia untuk nasional. Tetapi Komite yang sifatnya internasional, nah di sanalah bisa kita kembangkan," ujar Ma'ruf Amin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harapan Wapres

Wapres mengharapkan Global Muslim Business Forum 2023 juga bisa memperkuat dukungan pengembangan ekonomi syariah khususnya industri halal antarnegara, seperti pengurangan hambatan-hambatan perdagangan produk halal lintas negara.

"Baik dalam arti regulasi yang menyangkut ekspor impor maupun juga standardisasi halal yang mungkin ada perbedaan bisa saja itu jadi barikade," ujarnya.

Kerja sama ekonomi syariah lintas negara juga termasuk juga soal soal pengembangan teknologi dan inovasi untuk menjadikan produk halal sebagai produk unggul di pasar.

“Termasuk juga soal soal kerjasama di bidang teknologi kemudian inovasi dari satu negara ke negara lain, ini keunggulan itu coba kita transfer. Banyak sekali yang mungkin bisa dikerjasamakan, di bidang finance (pembiayaan) juga begitu,” kata Ma’ruf.

3 dari 3 halaman

Ma'ruf Amin Undang Para Pebisnis Halal Slovakia Kunjungi Indonesia

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengundang para pebisnis halal di Slovakia mengunjungi Indonesia, dan menjajaki peluang kerja sama perdagangan dan investasi produk halal.

"Saya juga mengundang pebisnis Slovakia untuk berkunjung ke Indonesia, terutama pada Halal Expo 2024, guna menjajaki peluang perdagangan dan investasi produk halal," kata Ma'ruf saat pertemuan dengan Yayasan Islam Slovakia di Bratislava, Slovakia, Minggu (26/11/2023).

Ma'ruf pun berharap, para pelaku bisnis halal di Slovakia terus berkomitmen menjalankan bisnis halal meskipun berada tengah keterbatasan dan sebagai minoritas. Ini karena Slovakia dapat menjadi hub industri halal di kawasan Eropa Tengah.

Menurut data yang diterimanya, Ma'ruf mengungkap jumlah umat muslim tercatat mencapai 50,3 juta orang, yang menjadikan Islam sebagai agama terbesar ke-2 di Eropa.

Dia menerangkan, mengutip laporan situasi ekonomi Islam global bahwa pada 2021, umat muslim di seluruh dunia menghabiskan sekitar dua triliun dolar AS untuk makanan, obat-obatan, kosmetik, fesyen, travel dan media. Pada 2025, angka tersebut diperkirakan akan mencapai 2,8 triliun dollar AS.

"Produk halal yang besar tentu tidak hanya menyasar umat Muslim. Gaya hidup halal juga diminati konsumen non-Muslim karena jaminan kebersihan, keamanan, dan kesehatan produk tersebut. Oleh karena itu, akselerasi sertifikasi halal sangat penting," pungkas Ma'ruf.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini