Sukses

Ringgit Malaysia KO, PM Malaysia Salahkan AS

Malaysia tengah terancam guncangan ekonomi. Hal ini dikarenakan mata uang Ringgit Malaysia yang telah mencapai tingkat terlemah dalam 25 tahun

Liputan6.com, Jakarta Malaysia tengah terancam guncangan ekonomi. Hal ini dikarenakan mata uang Ringgit Malaysia yang telah mencapai tingkat terlemah dalam 25 tahun. Ringgit Malaysia KO terhadap dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Selasa (31/10/2023) Ringgit Malaysia telah berada di dekat level terlemahnya sejak tahun 1998, jatuh hampir 8 persen terhadap dolar Amerika Serikat (USD) tahun ini.

Pekan lalu, Ringgit Malaysia turun menjadi 4,7958 per dolar AS, menandai nilai terlemah dalam lebih dari 25 tahun.

Penembusan titik terendah tahun 1998 di 4,8850 per dolar akan membawanya ke rekor terendah.

Investor Ringgit Malaysia kini berharap bank sentral negara tersebut akan mengambil tindakan untuk mendukung Ringgit.

Salahkan Kebijakan AS

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berdalih, pelemahan Ringgit ini tidak lepas dari kebijakan AS, khususnya bank sentralnya. 

Ia mengatakan, pergerakan Ringgit merupakan efek dari tindakan Federal Reserve mengenai suku bunganya. Hal ini menyebabkan pelemahan mata uang negara-negara lain, termasuk Ringgit.

Belum Perlu Naikkan Suku Bunga

Ia melihat kenaikan suku bunga belum diperlukan untuk mendukung Ringgit. DI sisi lain, solusi terhadap melemahnya mata uang lokal adalah dengan memisahkan diri dari dolar AS.

"Ada pandangan di kalangan ekonom untuk memperkuat nilai Ringgit melalui kenaikan suku bunga kebijakan semalam. Tapi untuk alasan apa?" ujar Anwar, dikutip dari Bloomberg, Kamis (2/11/2023).

"Kami hanya menaikkannya ketika perekonomian membutuhkannya. Saat ini hal itu tidak diperlukan,” kata PM Malaysia itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ringgit Malaysia Ambrol, Bagaimana dengan Kurs Rupiah Hari Ini?

inggit Malaysia kini menjadi salah satu mata uang di Asia Tenggara yang mengalami pelemahan. Pada awak pekan ini, Ringgit Malaysia telah berada di dekat level terlemahnya sejak tahun 1998, jatuh hampir 8 persen terhadap dolar Amerika Serikat (USD) tahun ini.

Sementara itu, pekan lalu, Ringgit Malaysia turun menjadi 4,7958 per dolar AS, menandai nilai terlemah dalam lebih dari 25 tahun.

Lantas bagaimana dengan rupiah? Nilai tukar (kurs) rupiah menguat pada Kamis pagi menguat sebesar 0,39 persen atau 62 poin menjadi 15.874 per dolar AS dari sebelumnya 15.936 per dolar AS.

Analis Bank Woori Saudara BWS Rully Nova menyatakan penguatan rupiah dipengaruhi ekspektasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, sehingga memberikan ruang bagi mata uang RI untuk menguat ke depan.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 5,2 persen tahun 2023," ujar dia dikutip dari Antara, Kamis (2/11/2023).Pada kuartal II 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp5.226,7 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan mencapai Rp3.075,7 triliun.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan ekonomi Indonesia bertumbuh mencapai kisaran 4,7-5,5 persen yoy pada akhir tahun 2023, yang utamanya bersumber dari konsumsi domestik.

 

3 dari 3 halaman

Sentimen Eksternal Rupiah 

Adapun sentimen eksternal yang mempengaruhi penguatan rupiah adalah keputusan Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50 persen.

"Nilai tukar rupiah hari ini diprediksi menguat terhadap dolar AS di kisaran sempit yakni Rp15.880-Rp15.930, dipengaruhi oleh faktor eksternal keputusan The Fed menahan suku bunga, namun indeks dolar AS masih terus meningkat. Indeks dolar AS masih pada tren meningkat karena masih dianggap sebagai safe haven," ungkap Rully.

Keputusan The Fed menahan suku bunga diharapkan dapat menurunkan yield obligasi pemerintah AS dan index dolar AS, sehingga dana-dana yang sempat keluar negeri bisa masuk ke pasar keuangan Indonesia. Karena itu, kurs rupiah tetap kuat kendati ada peningkatan index dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini