Sukses

Erick Thohir Desak PBB Buat Aturan Tegas Kurangi Sampah Plastik

PBB perlu mengeluarkan instrumen yang mengikar secara hukum soal peredaran sampah plastik. Termasuk mengatur penggunaan plastik agar tak mencemari lingkungan, termasuk ke kawasan laut.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir menegaskan perlu adanya upaya internasional untuk memerangi peredaran sampah plastik ke laut. Salah satunya melalui komitmen yang keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Erick Thohir menyebut, PBB perlu mengeluarkan instrumen yang mengikar secara hukum soal peredaran sampah plastik. Termasuk mengatur penggunaan plastik agar tak mencemari lingkungan, termasuk ke kawasan laut.

"Melalui momentum ini, saya ingin menekankan pentingnya resolusi Majelis Lingkungan Hidup PBB untuk mulai menegosiasikan instrumen internasional yang mengikat secara hukum untuk mengakhiri polusi plastik termasuk dalam lingkungan laut atau perjanjian plastik (Plastic Treaty)," ungkapnya dalam ASEAN Conference in Combating Plastic Polution (ACCPP), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Perjanjian penggunaan plastik yang dimaksud Erick merujuk pada Global Plastic Pollution Treaty. Dimana negara-negara anggota PBB saat ini sedang mendiskusikan perjanjian internasional soal plastik. Diantaranya, membahas seluruh siklus hidup plastik, mulai dari desain, produksi, hingga pembuangan.

"Untuk itu, konferensi ini merupakan momentum yang baik bagi kita untuk saling berbagi semangat untuk mengembangkan komunalitas di antara negara-negara anggota Asean menuju perundingan perjanjian plastik global," bebernya.

Dia mengatakan, setiap pihak dalam forum ini bisa berbagi pengalaman dalam mengatasi sampah plastik di laut.

"Ini adalah kesempatan luar biasa bagi kita semua yang mewakili Asean untuk berbagi pengalaman dan pembelajaran dalam menangani masalah plastik dan sampah laut dan menunjukkan kepada dunia tindakan kita dalam menangani polusi plastik," ucap Erick Thohir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kurangi 70 Persen di 2025

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir mengungkap target pemerintah dalam menekan jumlah sampah plastik di laut. Dia membidik 70 persen sampah di laut bisa direduksi pada 2025 mendatang.

Erick mengaku, pemerintah telah menyadari sulitnya penanganan sampah plastik di laut. Maka, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah sejak 2018 lalu.

"Mengingat kompleksitas permasalahan penanganan polusi plastik laut sejak tahun 2018 pemerintah Indonesia telah menetapkan komitmen yang kuat. Komitmen nasional untuk mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen pada tahun 2025," ungkap Erick dalam ASEAN Conference in Combating Plastic Polution (ACCPP), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

 

3 dari 4 halaman

Kejar Target

Dia menjelaskan, sebagian besar dari target itu sudah bisa dicapai. Dalam 4 tahun terakhir sejak 2018-2022, pemerintah disebut telah berhasil mengurangi sumbangan sampah plastik ke laut sebesar 36 persen.

"Dan upaya kami berada pada jalur yang tepat untuk mencapai pengurangan sebesar 40 persen pada akhir tahun 2023," jelasnya.

Erick menyadari, untuk mengejar 34 persen sisanya dalam 2 tahun kedepan memerlukan kerja keras. Maka, diharapkan ada upaya untu berkolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk komunitas negara ASEAN.

"Untuk itu, memperkuat kolaborasi berbagai pihak dan dukungan negara mitra merupakan hal yang sangat penting. Melalui kerja sama antar negara-negara Asean, saya sangat optimis bahwa kita dapat menyediakan lingkungan yang sehat bagi generasi masa depan untuk hidup. Bersama-sama kita dapat membuat perbedaan yang berarti," pungkas Erick Thohir.

 

4 dari 4 halaman

ASEAN Sumbang 243 Juta Ton Sampah Plastik

Menteri Korodonator bidang Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir mengungkap, negara anggota ASEAN menyumbang sampah padat ke laut dengan jumlah besar. Angkanya mencapai 234 juta ton sampah ke laut.

Dia mengatakan, volume limbah padat dan sampah laut yang dihasilkan negara di Asia Tenggara terus meningkat setiap tahun.

"Menurut perkiraan, hanya dari enam negara anggota, Indonesia, Thailand, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Singapura yang menghasilkan total 243 juta ton sampah pada tahun 2016," ujarnya dalam ASEAN Conference in Combating Plastic Polution (ACCPP), di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/10/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini