Sukses

Tak Mau Impor, Anak Muda Ini Pilih Kembangkan Bibit Ayam Boiler Meski Harus Riset 16 Tahun

Komitmen PT Putra Perkasa Genetika (PPG) membantu pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan berhasil direalisasikan melalui riset genetika untuk menghasilkan bibit unggas terbaik di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Komitmen PT Putra Perkasa Genetika (PPG) membantu pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan berhasil direalisasikan melalui riset genetika untuk menghasilkan bibit unggas terbaik di Indonesia.

Direktur Utama PT Putra Perkasa Genetika, Renaldy Anggada mengatakan, potensi lokal yang dihasilkan oleh anak bangsa seharusnya didukung oleh Pemerintah, seperti kemampuan menghasilkan bibit ayam boiler yang dikembangkan oleh PPG melalui riset selama 16 tahun dengan biaya sendiri.

“Kami baru merilisnya ini tahun lalu dengan harapan potensi ini bisa dikembangkan dan mendapatkan dukungan pemerintah, dibandingkan langkah impor yang menyedot keuangan negara,” ujar Renaldy kepada awak media disela-sela kegiatan pameran pangan 2023 JIExpo Kemayoran Jakarta, dikutip Minggu (1/10/2023).

Terkait dengan keunggulan dari bibit unggas PPG, ia menyebut dalam waktu 21 hari berat unggas bisa mencapai 1 kg. Selain itu, kualitas daging sesuai dengan iklim yang ada di Indonesia. Dari sisi biaya, kata Renaldy, 50 persen lebih hemat dibandingkan dari luar negeri.

“Dengan kelebihan ini, saya ingin mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan kepada pemerintah agar bisa bersaing dengan luar negeri, bahkan Malaysia sendiri menginginkan riset genetika yang dihasilkan PPG,” jelas Renaldy.

Meskipun telah ada beberapa negara yang menginginkan hasil riset ini, ia tetap berkomitmen untuk mengembangkan sendiri di dalam negeri sebagai bagian dari kekayaan bangsa Indonesia yang menunjukkan bahwa Indonesia sudah bisa berdaulat.

Diminta kepada presiden menghentikan impor dan mengajak peternak untuk memakai bibit toilet lokal

Untuk diketahui, pada hari pertama Pangan Expo 2023, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara untuk meninjau para UMKM bahkan menyempatkan berbincang bersama Renaldy untuk mengetahui keunggulan dari bibit unggas yang dihasilkan PPG.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Megawati: Pangan Jadi Senjata Ampuh Membangun Hegemoni Negara

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2023). Rakernas IV PDIP ini mengangkat tema tentang 'Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat'.

Dalam pidato pembukaan, Megawati mengatakan bahwa Bapak Bangsa Indonesia yaitu Soekarno pernah menyebutkan bahwa pangan itu berkaitan dengan mati hidupnya suatu negeri.

Menurut Megawati, Hal ini terlihat jelas saat ini dimana perang Rusia dengan Ukraina. Pangan menjadi senjata yang sangat ampuh dalam membangun hegemoni suatu negara.

Di tengah pertarungan geopilitik, ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan semakin besar. "Konsumsi gandum telah meningkat signifikan dari 4% di 1970 menjadi 28% pada 2022," kata dia.

Angka ini tidak akan berhenti di sini. Indonesia akan mengalami ketergantungan dengan konsumsi gandum diperkirakan meningkat menjadi 50% pada 2030.

Ketergantungan lain terlihat dari impor pangan yang mencapai lebih dari Rp 300 triliun per tahun.

Oleh sebab itu, Megawati mengatakan bahwa Indonesia harus bisa menjadi negara yang bebas dari impor pangan dan membangun sektor pertanian dengan sungguh-sungguh. 

3 dari 3 halaman

Momen Mesra Jokowi dan Megawati, Tinjau Pameran Pangan di Rakernas IV PDIP

Presiden Joko Widodo atau Jokowi tiba di arena Rakernas IV PDIP dengan disambut putra Megawati yang juga Ketua DPP PDIP M. Prananda Prabowo, Menseskab Pramono Anung, dan Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey.

Di ruang tunggu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menunggu kedatangan Jokowi.

Sebelum Jokowi tiba, Wakil Presiden KH Maruf Amin tiba. Setibanya Jokowi, Megawati mengajak Jokowi, Wapres Maruf dan Ganjar menuju ruang pameran pangan.

Awalnya disediakan kendaraan bogey car. Namun mereka menolak dan memilih berjalan kaki.

Mereka melihat sejumlah stan. Sempat berbincang dengan penjaga stan seperti ternak ayam dan penjaga stand BRIN. Para penjaga stan tak tahan untuk tidak memanggil nama Megawati, Ganjar dan Jokowi.

Dari ruang pameran, mereka menuju ke ruangan utama Rakernas. Para petani di hall C pun berlomba meneriakkan nama mereka.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini