Sukses

Ciptakan Lapangan Kerja, Kementan Pacu Hilirisasi Produk Pertanian 

untuk mendorong hilirisasi pertanian perlu langkah konkret, dan membuktikan bahwa komoditas tropis Indonesia sangat diminati dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggenjot hilirisasi pertanian guna menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan para petani. 

"Hilirisasi menjadi kunci dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing berbagai komoditas pertanian," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di Bogor, Kamis (14/9/2023). 

Syahrul menyatakan hilirisasi di sektor pertanian tidak hanya terbatas pada komoditas perkebunan, seperti sawit. Melainkan juga tanaman pangan, hortikultura, maupun peternakan.

Syahrul sangat mengapresiasi hilirisasi yang sudah dilakukan para insan pertanian.

"Makanan-makan lokal sudah tersaji di hotel besar, ini luar biasa. Pangan lokal berdampak pada ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, Kementan terus fokus dalam meningkatkan produksi dan kualitas," ujar Mentan SYL.

Ia menambahkan, untuk mendorong hilirisasi pertanian perlu langkah konkret, dan membuktikan bahwa komoditas tropis Indonesia sangat diminati dunia.

"Oleh karena itu, Kementerian Pertanian berkomitmen terus memberikan dukungan untuk semua pihak dalam memajukan sektor pertanian," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

fokus Pascapanen

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan jika produk-produk pertanian dapat memberikan nilai tambah jika mampu mengolah produk-produk pertanian menjadi produk turunan.

"Oleh karena itu, jangan terfokus di hulu. Jangan terfokus di onfarm atau dibudidaya. Tetapi harus lebih fokus pada pascapanen, pengolahan packing, trading dan pemasaran karena di hilir atàu diolahan akan diperoleh nilai tambah," katanya.

Dedi menjelaskan produksi olahan jauh lebih besar dibandingkan dengan hulu. Sebagai contoh, jika petani hanya menjual gabah hanya laku di kisaran harga Rp 4.000, tetapi jika gabah diproses menjadi beras maka bisa mencapai harga lebih tinggi.

Selain peningkatan nilai tambah juga mampu menekan biaya produksi dan menambah nilai kualitas serta kuantitas produk yang dihasilkan.

"Nilai tambah sektor pertanian memberikan pengaruh yang berarti pada penyerapan tenaga kerja dan sekaligus perkembangan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan nilai tambah pada penyediaan input produksi di antaranya dengan pemanfaatan bibit unggul, serta bahan nutrisi dan pengendali hama penyakit alami," tutur dia.

3 dari 3 halaman

Pelatihan Sejuta Petani

Guna menggenjot nilai tambah ini, Kementan secara berkala melaksanakan pelatihan sejuta petani dan penyuluh. Pada program yang ke-8 ini, pelatihan ditargetkan sebanyak 1.800.000 orang yang terdiri dari petani, penyuluh, dan insan pertanian lainnya di seluruh Indonesia. Di antaranya sebanyak 60 orang mengikuti secara tatap muka di BBPKH Cinagara, Bogor. 

Adapun tema yang diusung yakni Peningkatan Nilai Tambah Komoditas Pertanian Mengantisipasi El Nino dan dan Online Training on Animal Husbandry and Health Management. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini