Sukses

Catatan Kinerja Holding Ultra Mikro Selama Dua Tahun, Luar Biasa!

Setelah dua tahun berjalan, kinerja Holding Ultra Mikro (UMi) tercatat luar biasa.

Liputan6.com, Jakarta Setelah dua tahun berjalan, kinerja Holding Ultra Mikro (UMi) tercatat luar biasa. Pasalnya, holding yang menjadikan BRI sebagai induk tersebut mampu mengintegrasikan 36 juta nasabah peminjam atau tumbuh sekitar 10,4% secara tahunan.

Selain itu, pada periode yang sama tercatat pula total outstanding pembiayaan ekosistem UMi mencapai Rp577,9 triliun atau tumbuh sekitar 11,4% secara tahunan. Catatan kinerja luar biasa tersebut ditopang oleh 1.013 unit co-location yang dipakai secara bersama oleh ketigaentitas di dalam holding.

Berkaitan dengan itu, Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan bahwa cakupan pemberdayaan program pemerintah tersebut sangat luas. Ia menyebut, salah satunya adalah meningkatkan talenta serta kemampuan wirausaha perempuan melalui program group lending PNM Mekaar.

"Hal ini merupakan wujud keberhasilan yang membawa banyak harapan. Terlebih ketika berbicara mengenai inklusi keuangan," katanya.

“Maka dari itu kita harus lebih memastikan program-program inklusif yang mendorong UMKM untuk naik kelas dapat berjalan secaraberkelanjutan," tambah Erick.

Dirinya pun mengungkapkan bahwa UMKM sebagai tulang punggung perkembangan rakyat dapat mengatasi berbagai persoalan hingga memastikan masa depan Indonesia yang merdeka dan berdaulat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sumber Pertumbuhan yang Memadai

Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan bahwa Holding UMi merupakan sumber pertumbuhan yang sangat memadai. Pasalnya, sumber pertumbuhan tersebut mengarah ke segmen yang lebih bawah.

“Di bawah itu yang kita sebut ultra mikro, masih melimpah sumber pertumbuhannya. Yang penting kita bisa mengelolanya dengan tepat. Maka strategi kita untuk tumbuh itu adalah yang existing kita naik kelaskan, kemudian kita cari sumber pertumbuhan baru, kita go smaller," ungkapnya.

"Kemudian tenornya juga lebih pendek-pendek, go shorter. Prosesnya kita digitalkan, lebih cepat, go faster. Dan kemudian Insya Allah nanti semuanya kita orkestrasi dalam suatu kebijakan, suatu strategi yang masif menghasilkan go cheaper. Jadi setelah kecil-kecil banyak, mudah, cepat, dan murah,” jelas Sunarso.

Dirinya mengatakan bahwa pencapaian tersebut bukan sekadar angka belaka. Pasalnya, hal itu selaras dengan langkah strategis BRI dalam mengubah model bisnis dengan semakin mengedepankan aspek pemberdayaan.

"Capaian kinerja tersebut pun membuktikan akses layanan jasa keuangan yang lebih mudah bagi para pelaku usaha di segmen terkecil, yang selama ini kesulitan mengakses permodalan," katanya.

3 dari 3 halaman

Buka Akses Lebih Mudah

Sunarso mengatakan bahwa alasan utama mem-propose Holding Ultra Mikro karena terdapat 26 juta pelaku usaha mikro dan ultra mikro yang belum bisa mengakses layanan lembaga keuangan formal.

"Sekitar 7 juta masih mengakses pinjaman dari saudara jika membutuhkan pembiayaan, sekitar 5 juta pelaku usaha masih dalam cengkeraman rentenir dan sisanya 14 juta belum terlayani sama sekali," katanya.

"Oleh karena itu, dengan integrasi melalui Holding Ultra Mikro, kami membukakan akses yang lebih mudah lagi,” imbuh Sunarso.

Ia juga menjelaskan bahwa pencapaian kinerja tersebut didorong oleh Holding UMi yang melibatkan sekitar 76.800 relationship manager dengan teknologi yang semakin mengefisiensikan proses bisnis.

“Itulah konsep inklusi, maka pelaku usaha akan lebih pede, lebih merasa nyaman untuk menumbuhkan usahanya dengan tambahan-tambahan layanan. Betapa pemberdayaan BRI itu mengakselerasi UMKM naik kelas,” jelas Sunarso.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini