Sukses

Kementan Dorong Petani Muda Indonesia Magang di Korea Selatan

Sebagai bagian dari penguatan sektor pertanian, Pemerintah Korea Selatan siap membuka program magang pertanian bagi anak muda Indonesia yang memiliki kemauan tinggi dalam mengembangkan pangan berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai bagian dari penguatan sektor pertanian, Pemerintah Korea Selatan siap membuka program magang pertanian bagi anak muda Indonesia yang memiliki kemauan tinggi dalam mengembangkan pangan berkelanjutan. Program magang tersebut akan menitikberatkan kepada sektor smart farming dan pertanian berkelanjutan.

Menteri Pertanian Pangan dan Desa Korea Selatan, Chung Hwang Keun mengungkapkan, program tersebut merupakan bagian dari MoU yang sudah ditekan beberapa waktu lalu. Ia berjanji, pelaksanaan magang Indonesia-Korsel akan diberi upah layak atau gaji yang cukup tinggi selama mengikuti kegiatan.

"Negara indonesia adalah negara yang sangat besar dan memiliki makna bagi Korsel. Karena itu pemerintah kami akan mengadakan program magang terhadap anak muda di industri pertanian dan peternakan untuk bekerja di negara kami dengan membayar gaji," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Miliki Tiga Agenda Penting

Di sisi lain, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menyambut baik kesempatan magang yang diberikan Korsel terhadap petani muda asal Indonesa. Dirinya pun menyebut, program magang kali ini memiliki tiga agenda penting.

"Ketiga agenda itu di antaranya adalah mendorong ekspor mangga dan membuka magang bagi petani-petani muda kita di Korea Selatan," sebutnya.

Ekspor mangga difokuskan dalam agenda pemagangan tersebut karena mangga asal Indonesia memiliki kualitas yang sangat bagus dibanding dari negara lainnya.

"Agenda yang kita dorong agar segera terealisasi adalah buah mangga Indonesia kita agar segera masuk ke Korea Selatan," ujar Mentan SYL.

Selain itu, Mentan SYL juga menyebut, program pemagangan juga berfokus pada smart farming dan berbagai pertanian modern lainnya.

"Mereka akan mengerjakan smart farming dan berbagai pertanian modern lainya, dan yang terakhir, kemudian jangka panjangnya nanti adalah investasi," sebutnya.

 

(*)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini