Sukses

Harga Minyak Dunia Tergelincir Jelang Pidato Ketua Fed

Data yang mengecewakan dan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memperkuat sikap hawkishnya membebani harga minyak dunia.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak tergelincir imbas tekanan melemahnya data perekonomian negara-negara besar pada hari sebelumnya. Kondisi ini membuat investor khawatir terhadap prospek permintaan menjelang pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell.

Harga minyak dunia jenis Brent turun 18 sen, atau 0,2% menjadi USD 83,03 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 16 sen, atau 0,2%, menjadi USD 78,73 per barel. Pada sesi terendahnya, kedua sesi turun lebih dari satu dolar.

“Data yang mengecewakan dan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan memperkuat sikap hawkishnya membebani harga minyak,” kata Fiona Cincotta, analis di City Index melansir CNBC, Jumat (25/8/2023).

Jepang melaporkan menyusutnya aktivitas pabrik selama tiga bulan berturut-turut di bulan Agustus. Aktivitas bisnis di zona euro juga menurun lebih dari yang diperkirakan dan perekonomian Inggris tampaknya akan menyusut pada kuartal ini.

Aktivitas bisnis AS mendekati titik stagnasi pada Agustus, dengan pertumbuhan paling lemah sejak bulan Februari. Namun data juga menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat meskipun The Fed menaikkan suku bunga secara agresif.

Data ekonomi juga membantu penguatan Dolar AS, sehingga mengurangi permintaan minyak karena menjadikannya lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

“AS masih dalam posisi yang kuat tetapi ada beberapa kelemahan dan jika suku bunga tetap tinggi lebih lama, keretakan lebih lanjut bisa muncul,” kata Craig Erlam, Analis di OANDA.

“Mungkin keraguan ekonomi ini berkontribusi pada perlambatan yang kita lihat dan bahkan mungkin memicu koreksi,” tambah Erlam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pidato Bos The Fed

Pejabat Federal Reserve dan gubernur Bank Sentral global lainnya sedang menuju ke Jackson Hole, tempat Powell akan berpidato di simposium pada hari Jumat ini.

Kehati-hatian investor menjelang pernyataannya mengangkat safe-haven dolar. Dolar yang lebih mahal membuat minyak lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi permintaan.

Di sisi pasokan, produksi minyak mentah Iran akan mencapai 3,4 juta barel per hari (bph) pada akhir September, kata menteri perminyakan negara itu seperti dikutip oleh media pemerintah, meskipun sanksi AS masih berlaku.

Para pejabat AS juga sedang menyusun proposal yang akan meringankan sanksi terhadap Venezuela, sehingga memungkinkan negara tersebut mengekspor lebih banyak minyak jika negara Amerika Selatan itu bergerak menuju pemilihan presiden yang bebas dan adil, menurut sumber.

 

3 dari 3 halaman

Stok AS

Penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan membantu membatasi penurunan benchmark minyak.

Persediaan minyak mentah AS turun 6,1 juta barel dalam sepekan hingga 18 Agustus, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan penurunan 2,8 juta barel.

Sementara itu, Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga bulan Oktober untuk membantu mendukung pasar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.