Sukses

Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN ke-55 Diyakini Bisa Atasi Krisis Pangan dan Perubahan Iklim

Wamendag RI Jerry Sambuaga merasa dengan Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-55 bisa membantu Indonesia dan negara ASEAN bisa bersama-sama mengatasi krisis pangan ataupun perubahan iklim.

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Jerry Sambuaga merasa dengan Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-55 bisa membantu Indonesia dan negara ASEAN bisa bersama-sama mengatasi krisis pangan ataupun perubahan iklim. Sehingga, ia yakin hasil (deliverables) denganmelihat rangkaianya.

"Ini sangat membawa manfaat dan sangat bawa hasil atau deliverables yang signifikan, prioritas capaian ekonomi kita atau PED (Priority Economy Deliverable) kita berpengaruh langsung ke food security, dan juga perubahan iklim," kata Jerry dalam konferensi pers hari terakhir penyelenggaraan AEM ke-55, di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, (22/8/2023).

Jerry menyebut beberapa kesepakatan yang telah dicapai dalam AEM dan berpengaruh langsung terhadap prioritas capaian ekonomi (PED) Indonesia yang berkaitan dengan masalah krisis pangan dan perubahan iklim.

Beberapa prioritas ekonomi Indonesia yang tercapai dalam AEM, antara lain "ASEAN Leaders’ Declaration on Strengthening Food Security," kemudian "Development of the Electric Vehicle Ecosystem", dan "Development of ASEAN Blue Economy Framework".

Serta, hal ini bisa tercapai bisa menunjukkan komitmen ASEAN dalam hal energi bersih, ekonomi hijau, digitalisasi, serta sustainability.

“Tentunya semua hal yang sudah ramah lingkungan semua itu di develop dan juga dirumuskan dan diimplementasikan dalam semangat-semangat kolektif di forum ASEAN,” jelasnya.

Menteri Ekonomi ASEAN

Disisi lain, Jerry serta para menteri ekonomi ASEAN mengungkapkan untuk berkomitmen menjaga ekonomi ramah lingkungan dan menjaga ketersediaan ya pasokan pangan.

"Semua dikembangkan, dan juga dirumuskan, dan juga diimplementasikan dalam semangat-semangat kolektif di forum-forum di AEM," kata dia lagi.

Pertemuan AEM ke-55 yang digelar di Semarang, Jawa Tengah pada 17-22 Agustus 2023 dihadiri oleh 10 menteri ekonomi ASEAN, Menteri Perdagangan dan Industri Timor Leste Filipus Nino Pereira sebagai observer, dan pejabat tinggi ekonomi dari negara mitra dialog ASEAN, seperti RRT, Korea Selatan, Jepang, Australia, Selandia Baru, India, Kanada, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan Rusia.

Hasil dari AEM ke-55 Semarang akan dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang akan dihadiri para kepala negara pada 5-7 September 2023 di Jakarta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wamendag Ungkap Peran Besar Digitalisasi Dalam Perdagangan ASEAN, Australia, dan Selandia Baru

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, mengatakan peran digitalisasi salah satunya untuk mempermudah perdagangan barang dan jasa agar meningkatkan efisiensi dalam hubungan ekonomi ASEAN, Australia, dan Selandia Baru.

Hal itu disampaikan, Wamendag Jerry Sambuaga  setelah Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM)-CER Consultations di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, (22/8/2023).

"Digitalisasi salah satu acuan dan tentunya mempersingkat dan mengefisienkan dari sisi kepraktisan, bagaimana rantai pasokan dan sejenisnya bisa diadopsi dan terimplementasi secara lebih praktis," kata Wamendag Jerry Sambuaga.

Pertemuan antara Menteri AEM dan delegasi Australia serta Selandia Baru dalam Konsultasi AEM-CER juga membahas tentang protokol kedua AANZFTA pada Senin, (21/8/2023).

Adapun isu digitalisasi untuk efisiensi kegiatan ekonomi juga menjadi salah satu Hasil Proritas Ekonomi (Priority Economic Deliverable) Indonesia dalam AEM Ke-55.

Secara lebih rinci, kata Jerry, protokol kedua perubahan AANZFTA juga akan meningkatkan perdagangan barang jasa, memberikan peluang bagi pelaku usaha dan investor, memberikan fasilitasi kepastian iklim usaha, meningkatkan penggunaan adopsi teknologi digital, dan tentunya memberikan banyak peluang area kerja sama informasi dan peningkatan kapasitas UMKM bagi ASEAN, Australia, dan Selandia Baru.

 

3 dari 3 halaman

Protokol Amandemen Kedua AANZFTA

Protokol Amandemen Kedua AANZFTA akan mulai berlaku 60 hari setelah selesainya ratifikasi oleh Australia, Selandia Baru dan empat negara anggota ASEAN. Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 menargetkan untuk mengimplementasikan protokol AANZFTA kedua yang akan berlangsung pada tahun 2024.

Protokol Amandemen Kedua AANZFTA telah ditandatangani oleh Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Australia dan Selandia Baru.

Menteri ekonomi negara-negara ASEAN lainnya akan menandatangani amandemen AANZFTA dengan cara lain atau memasukkannya ke dalam referendum.  

Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM)-Closer Economic Relations (CER) Consultations itu dihadiri oleh para menteri ekonomi ASEAN, menteri Timor Leste, Menteri Negara Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor Selandia Baru Rino Tirikatene, dan Asisten Menteri Luar Negeri Australia Tim Watts.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini