Sukses

Jalan Layang Sekip Ujung Palembang Rampung Dibangun awal Februari 2024

Pembangunan Flyover Sekip Ujung Palembang terdiri dari 190 meter (jembatan), 160 meter (oprit sisi Jalan Basuki Rahmad), dan 310 meter (oprit sisi Jalan R.Sukamto).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun flyover atau jalan layang di Sekip Ujung, Palembang. Pembangunan flyover ini jadi kunci konektivitas antar wilayah, agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien. Selain itu, pembangunan flyover juga untuk mengurai kemacetan.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan, pembangunan Jalan Layang Sekip Ujung Palembang ditargetkan bisa selesai pada Februari 2024.

"Rencana Soft Launching awal Februari 2024," ujar Basuki dikutip dari Antara, Jumat (11/8/2023). 

Pembangunan flyover sepanjang 660 meter tersebut menjadi kunci untuk mengurai kemacetan. Dengan lalu lintas yang semakin lancar, diharapkan akan mempermudah pergerakan orang dan barang, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan terowongan bawah tanah (underpass) akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas. Di samping itu akan memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," kata Menteri Basuki.

Flyover Sekip Ujung dibangun sejak Juni 2022 untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di ruas Jalan Basuki Rahmad-Jalan R. Sukamto dan ruas Jalan Amphibi-Jalan Angkatan 66, Kota Palembang, Sumatera Selatan.

Harapannya, akses jembatan ini akan memudahkan masyarakat yang ingin melintasi kawasan menuju kedua jalur tersebut.

Spesifikasi Flyover Sekip Ujung 

Pembangunan Flyover Sekip Ujung terdiri dari 190 meter (jembatan), 160 meter (oprit sisi Jalan Basuki Rahmad), dan 310 meter (oprit sisi Jalan R.Sukamto).

Pekerjaan fisik flyover dikerjakan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga dengan kontraktor PT. Waskita Karya dan PT. Kencana (Kerja Sama Operasi/KSO) dengan dana yang bersumber dari Surat Berharga Syariat Negara senilai Rp152 miliar. Berdasarkan data, hingga saat ini progres fisiknya mencapai 46,39 persen.

Pada flyover Sekip Ujung ini juga akan dilakukan beautifikasi ornamen bangunan dengan mengedepankan seni dan budaya lokal sehingga dapat memperindah wajah Kota Palembang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Urai Kemacetan Palembang, Pemerintah Bangun 3 Flyover Baru Sepanjang 2,1 Km

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) target membangun 2,165 km flyover/underpass pada 2023. Sebanyak 3 flyover di antaranya berlokasi di Sumatera Selatan, yakni Flyover Sekip Ujung, Gelumbang, dan Bantaian.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan flyover ini jadi kunci konektivitas antar wilayah, agar mobilitas barang, jasa, dan manusia lebih efisien.

Dengan konektivitas yang semakin lancar diharapkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, sehingga dapat membantu proses percepatan pembangunan di wilayah tersebut.

"Pembangunan infrastruktur jembatan, flyover dan underpass akan memperlancar konektivitas dan aksesibilitas lalu lintas, di samping memberikan alternatif bagi warga untuk meningkatkan produktivitas perekonomian," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Kamis (26/1/2023).

Flyover Sekip Ujung dibangun sejak Juni 2022 untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di ruas Jalan Basuki Rahmad-Jalan R. Sukamto dan ruas Jalan Amphibi-Jalan Angkatan 66, Kota Palembang, Sumatera Selatan. 

Pembangunan Flyover Sekip Ujung memiliki panjang penanganan 660 meter, terdiri dari 190 meter (jembatan), 160 meter (oprit sisi Jalan Basuki Rahmad), dan 310 meter (oprit sisi Jalan R.Sukamto). 

Pekerjaan fisik flyover dikerjakan oleh PPK 3.6 PJN 3, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga dengan kontraktor PT Waskita-Kencana (KSO) melalui dana Surat Berharga Syariat Negara senilai Rp152 miliar. 

3 dari 3 halaman

Progres Fisik

Tercatat hingga 21 Januari 2023, progres fisiknya mencapai 40,6 persen dan ditargetkan selesai Desember 2023.

Pembangunan flyover ini juga akan memperhatikan aspek beautifikasi ornamen bangunan dengan mengedepankan seni dan budaya lokal sehingga memperindah estetika di Kota Palembang.

Selanjutnya, Flyover Gelumbang dibangun untuk memperlancar arus lalu lintas di perlintasan sebidang rel kereta api di Jalan Lintas Palembang-Prabumulih, Kabupaten Muara Enim, tepatnya di Km 351.

Ruas ini menjadi penghubung Batas Kabupaten Ogan Ilir/Kabupaten Muara Enim- Batas Kota Prabumulih. 

Berdasarkan desain, Flyover Gelumbang dibangun dengan waktu pelaksanaan 16 (enam belas) bulan dengan Sumber Dana SBSN Tahun Anggaran 2023-2024 (MYC) dengan panjang jembatan dan oprit 700 meter dengan panjang bentang 50 meter dan lebar jalur lalu lintas 17,20 meter. 

"Diharapkan dengan adanya flyover ini dapat melancarkan lalu lintas menuju Muara Enim Prabumulih atau sebaliknya serta mengurangi risiko kecelakaan karena adanya perlintasan kereta api," imbuh Menteri Basuki. 

Sedangkan Flyover Bantaian yang berada di perlintasan sebidang rel kereta api pada ruas Simpang Belimbing-Batas Kabupaten Muara Enim.

Flyover ini memiliki panjang keseluruhan 650 meter dengan bentang utama 50 meter, dilengkapi jalan pendekat dari arah Palembang sepanjang 300 meter dan arah Muara Enim 350 meter. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.