Sukses

Rahasia Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,17 Persen: Warganya Banyak Liburan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rahasia utama penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rahasia utama penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023 yang mencapai 5,17 persen secara year on year (yoy).

Dia menyebut, penyebab pertumbuhan ekonomi tinggi ini akibat momentum libur panjang pada perayaan Idul Fitri dan Idul Adha 2023 yang menggerakkan konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.

"Ini tentu membuktikan kebijakan yang diambil Indonesia menjelang hari raya Idul Fitri dan Idul kurban kita ada libur yang cukup panjang dan ini mendorong sektor konsumsi," kata Menko Airlangga dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (7/8/2023).

Selain libur panjang, penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia juga ditopang oleh neraca dagang yang masih mencatatkan surplus. Hal ini berkat masih tingginya penerimaan dari sisi ekspor ketimbang impor di tengah tren penurunan harga komoditas andalan ekspor Indonesia.

"Artinya walaupun harga (komoditas) turun, volume (ekspor) tidak turun tentu ini sangat membantu pertumbuhan kita ke depan," ucapnya.

Belanja Pemerintah Masih Kecil

Meski begitu, Airlangga mengakui bahwa kontribusi belanja pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional masih relatif kecil di Kuartal II-2023. Menurutnya, belanja pemerintah baru akan terkerek pada saat memasuki Kuartal III-2023 hingga memasuki akhir tahun.

"Tentu kita harap biasanya di kuartal III-2023 itu kita masih bisa dorong pertumbuhan ekonomi dan yang menjadi prasyarat salah satunya kita genjot belanja pemerintah," ujar Menko Airlangga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

7 Kuartal Beruntun Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas 5%

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,17 persen (y-on-y).

"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 bila dibandingkan dengan triwulan I-2023 secara qtq tumbuh sebesar 3,86 persen. Kemudian bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).

Edy mengaskan kembali, meskipun ditengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia masih tumbuh 5,17 persen (yoy).

Menurutnya, ekonomi Indonesia pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 3,86 persen secara kuartalan (quarter to quarter). Hal itu sejalan dengan pola ditahun-tahun sebelumnya, yakni pertumbuhan triwulan II lebih tinggi dari triwulan I.

Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 sebesar 5,17 persen, secara tahunan konsisten berada pada level 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut.

"Menandakan pertumbuhan ekonomi kita semakin stabil," imbuhya.

 

3 dari 3 halaman

Berdasarkan PDB

Sementara itu, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal II-2023 atas dasar harga berlaku sebesar mencapai Rp 5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 3.075,7 triliun.

Dilihat dari sisi lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan kontruksi terus tumbuh moderat.

Disisi lain, terdapat tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, diantaranya transportasi dan pergudangan tumbuh 15,28 persen, akomodasi dan makan minum 9,89 persen, serta jasa lainnya tumbuh 11,89 persen.

Pertumbuhan tiga sektor ini ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, terselenggaranya beberapa acara nasional dan internasional, serta libur lebaran dan libur sekolah.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini