Sukses

Jokowi Terima Aduan Jalan Rusak di 7.400 Lokasi via Instagram hingga Facebook

Presiden Jokowi mengungkapkan, mendapat aduan jalan rusak hingga 7.400 lokasi dari masyarakat yang disampaikan melalui media sosial, seperti Instagram, Twitter, hingga Facebook Presiden.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo mengungkapkan, mendapat aduan jalan rusak hingga 7.400 lokasi dari masyarakat yang disampaikan melalui media sosial, seperti Instagram, Twitter, hingga Facebook Presiden.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan peninjauan jalan rusak di Kabupaten Labuanbatu Utara, Sumatera Utara, Rabu.

"Kemarin saya cek urusan jalan rusak saja ada 7.400 lokasi yang masuk ke IG, Twitter, Facebook, yang kita miliki," kata Presiden dalam keterangannya, sebagaimana disaksikan melalui tayangan video dari Jakarta.

Presiden menyampaikan bahwa selain dari data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ia mendapat laporan aduan jalan rusak dari warganet.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membuka kesempatan bagi warganet untuk menyampaikan keluhan mereka terkait jalan rusak melalui unggahan video di akun instagram miliknya @jokowi.

Dalam keterangannya, Presiden menuliskan "Apabila jalan di daerah Anda masih rusak parah dan sudah lama tidak diperbaiki, sampaikan kepada saya melalui kolom komentar dan kirim video melalui pesan langsung di akun instagram ini".

Unggahan video saat Presiden Jokowi meninjau salah satu ruas jalan rusak di Provinsi Lampung itu pun dibanjiri aduan dari warganet soal jalan rusak di daerah mereka hingga 100 ribu lebih komentar.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan, aduan warganet yang disampaikan melalui kolom komentar unggahan Presiden Joko Widodo dapat memudahkan pemerintah untuk melakukan cek ulang data jalan rusak.

Bey menjelaskan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan pendataan dan juga survei ruas jalan yang rusak di seluruh provinsi oleh Balai Besar/Balai Pelaksanaan Jalan Nasional yang ada di daerah.

"Dengan adanya pengaduan masyarakat atau warganet di akun media sosial Presiden Jokowi, dapat dilakukan 'cross check', antara data dari Kementerian PUPR dengan data yang disampaikan warganet, sehingga akan lebih tepat sasaran," kata Bey.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi Akui Sumatera Utara Jadi Provinsi dengan Jalan Rusak Terparah

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengakui Sumatera Utara (Sumut) menjadi provinsi dengan jalan rusak terparah di Indonesia. Jokowi pun berjanji jalan-jalan yang rusak segera diperbaiki.

Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau ruas Jalan Gunting Saga di Kabupaten Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (17/5/2023). Ruas jalan tersebut mengalami kerusakan parah.

"Ya itulah kita cek (kondisi jalan) ke lapangan dan segera kita perbaiki," kata Jokowi soal jalan rusak di Sumut dilihat dari video yang diterima dari fotografer kepresidenan, Agus Suparto, Rabu (17/5/2023).

Kendati begitu, dia mengatakan, perbaikan jalan yang rusak tersebut membutuhkan waktu. Sebab, jumlah jalan yang rusak di Sumatera Utara cukup banyak.

Jokowi merincikan dari total 2.600 kilometer jalan nasional di Sumatera Utara, ada 260 kilometer jalan yang alami kerusakan. Kemudian dari 3.005 kilometer jalan provinsi, sekitar 340 kilometer rusak.

"Jalan kabupaten ini yang banyak yang rusak. Dari 33.000, 33.000 kilometer di Sumatera Utara, yang rusak kira-kira 13.000 kilometer. Salah satunya, ini yang kita lihat di Labuhanbatu Utara, Labura," jelasnya.

"Di sini ada 13 kilometer, kemudian yang menuju Tanjung Leidong ada 17 kilometer dengan keadaan yang kurang lebih sama dengan ini," sambung Jokowi.

3 dari 3 halaman

Paling Lambat Mulai Juli 2023

Jokowi menuturkan perbaikan jalan di Sumatera Utara akan dimulai paling lambat Juli 2023. Hanya saja, proses perbaikan jalan akan dibagi yakni, dikerjakan oleh pemerintah daerah Sumatera Utara dan pemerintah pusat.

"Semua yang di Sumatera Utara tetap sama kita bagi, ada yang dikerjakan oleh Pak Gubernur, ada yang dikerjakan oleh Pak Bupati, ada yang diambil alih oleh pusat yang kira-kira provinsi atau kabupaten atau kota tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakan," tutur Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.