Sukses

Erick Thohir Ingin Gabungkan Telkomsel dan IndiHome, Demi Lindungi UMKM

Menteri BUMN Erick Thohir ingin menggabungkan Indihome dengan Telkomsel. Salah satu tujuannya adalah memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir ingin menggabungkan Indihome dengan Telkomsel. Salah satu tujuannya adalah memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia kedepannya dengan bergabungnya Telkomsel dan Indihome tersebut.

Seperti diketahui, Erick ingin grup Telkom Indonesia seperti Telkomsel ikut berperan dalam menggarap potensi ekonomi digital di Indonesia. Proyeksi nilai ekonomi digital pun tak main-main, mencapai USD 130 miliar di 2025 mendatang.

Beberapa waktu lalu, Erick Thohir memanggil Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dan Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam. Utamanya membahas penggabungan Indihome dan Telkomsel.

"Kami membahas bagaimana Indihome yang akan bergabung ke Telkomsel, dapat berperan lebih besar di ekonomi digital Indonesia. Ini penting untuk melindungi UMKM Indonesia sehingga bisa membuka banyak lapangan kerja sekaligus mendorong inovasi digital para anak muda Indonesia," ujar dia melalui akun Instagram @erickthohir, dikutip Selasa (9/5/2023).

Erick mengungkap ingin memperbaiki dan mengembalikan fokus dari model bisnis yang digarap Telkom dan Telkomsel. Sehingga mampu meningkatkan kinerja perusahaan kedepannya.

"Tentu mengonsolidasikan bagaimana Telkom menjadi B2B kita menggabungkan Indihome kepada Telkomsel, sehingga menjadi Integrated Internet Solution," kata dia.

"Termasuk turunannya digital content dan startup lainnya yang bisa menjadi bagian ekosistem tersebut," sambung Erick Thohir.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Peluang

Lebih lanjut, Ketua Umum PSSI ini juga melihat adanya peluang lain. Di sektor digital, ada pekembangan seperti ChatGPT hingga AI Roboting.

"Kita belum sampai ke sana, tetapi paling tidak ekosistemnya harus kita siapkan, supaya menguntungkan untuk bangsa Indonesia, membuka kesempatan lapangan pekerjaan dan memproyeksi small medium enterprise," ungkap Erick.

"Jadi saya mengucapkan terima kasih ataa hasil kerja kerasnya, ini sejarah yang luar biasa untuk saya, untuk bapak-bapak, kita bisa menciptakan legacy," pungkas Erick Thohir.

Integrasi Telkomsel-Indohome

Diberitakan sebelumnya, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) telah menandatangani perjanjian pemisahan bersyarat (Conditional Spin-Off Agreement) dengan Telkomsel pada 6 April 2023, sehubungan dengan rencana perseroan untuk melakukan suatu restrukturisasi korporasi dan transformasi bisnis yang akan dilakukan melalui pemisahan tidak murni (spin off) atas segmen usaha IndiHome.

Sebagaimana diketahui, segmen usaha IndiHome melayani pelanggan kategori individu dan individu yang terdaftar sebagai usaha mikro yang mencakup layanan seperti, internet, voice bundling (termasuk voice only (1P) dengan akses homewifi, internet protocol television (IPTV), Over-the-Top (OTT),dan layanan digital (digital services).

"Berdasarkan perjanjian pemisahan bersyarat, nilai dari segmen usaha IndiHome yang akan dipisahkan adalah sebesar Rp 58.249.920.571.200," kata VP Investor Relations Telkom Indonesia Edwin Sebayang dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (6/4/2023).

Rencana pemisahan masih tunduk pada beberapa persyaratan pendahuluan diantaranya perseroan telah mengumumkan ringkasan rancangan pemisahan dalam satu surat kabar dengan peredaran nasional.

Perseroan telah memperoleh persetujuan dari rapat umum pemegang saham perseroan dan Telkomsel telah memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Telkomsel.

Sebagai bagian dari rencana pemisahan ini, Telkom Indonesia dan Telkomsel juga telah menandatangani beberapa perjanjian komersial lain yang terkait, yaitu suatu Wholesale Agreement terkait dengan penyediaan infrastruktur, TSA 1 terkait dengan penyediaan layanan fixed broadband core dan TSA 2 terkait dengan penyediaan layanan IT system.

Edwin pun menjelaskan, alasan dan tujuan dilakukannya rencana pemisahan adalah untuk mempertahankan daya saing dan keunggulan perseroan dalam menghadapi persaingan usaha di sektor telekomunikasi Indonesia.

"Untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan, perseroan berencana untuk menggabungkan layanan fixed broadband dan mobile broadband (selular) ke dalam satu entitas bisnis melalui rencana pemisahan kepada entitas anak perseroan, yaitu Telkomsel," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Kinerja Telkom Indonesia

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom mengumumkan kinerja perseroan sepanjang kuartal I 2023 yang berakhir pada Maret 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan Telkom dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (29/4/2023), pendapatan Telkom naik 2,51 persen menjadi Rp 36,09 triliun pada kuartal I 2023. Pada periode yang sama tahun lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 35,21 triliun.

Dari raihan itu, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 11,43 triliun, naik 7,73 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 10,61 triliun.

Pada periode ini, perseroan membukukan penghasilan pendanaan sebesar Rp 239 milia, biaya pendanaan Rp 1,08 triliun, dan bagian keuntungan investasi jangka panjang sebesar Rp 2 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 8,44 triliun. Laba ini naik 7,54 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,86 triliun.

Sementara laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I 2023 tercatat sebesar Rp 6,42 triliun. Laba ini naik 5 persen dibandingkan kuartal I 2022 sebesar Rp 6,12 triliun.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Maret 2023 tercatat sebesar Rp 278,47 triliun, naik dari Rp 275,19 triliun pada akhir tahun lalu.

Liabilitas turun menjadi Rp 120,83 triliun dari Rp 125,93 triliun pada Desember 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 31 Maret 2023 naik menjadi Rp 157,64 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 149,26 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini