Sukses

Jokowi Blusukan ke Pasar Natar Lampung: Harga Cabai Terlalu Murah, Rp 20 Ribu per Kg

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhirnya merealisasikan kunjungan kerja ke Lampung pada Jumat, 5 Mei 2023. Dalam kesempatan itu, tak lupa ia mengunjungi Pasar Natar, salah satu pasar tradisional yang berada di Lampung Selatan. Dalam kunjungan ini ia berkomentar mengenai harga cabai.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada akhirnya merealisasikan kunjungan kerja ke Lampung pada Jumat, 5 Mei 2023. Dalam kesempatan itu, tak lupa ia mengunjungi Pasar Natar, salah satu pasar tradisional yang berada di Lampung Selatan.

Dari pengecekan tersebut, Jokowi mendapati berbagai harga pangan sangat terkendali. Bahkan sejumlah komoditas seperti harga cabai menurutnya terlalu murah.

Sangking murahnya, bahkan menurut bisikan yang diterimanya dari Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, harga cabai di Pasar Natar hanya berkisar Rp 20 ribu per kg.

"Pertama saya cek, telur harganya sangat bagus sekali, Rp 26-27 ribu. Cabai bukan murah lagi, sangat murah, terlalu murah sekali. Bawang merah harganya baik, bawang putih harganya juga baik, Rp 30 ribu," ujar Jokowi di Pasar Natar, Lampung Selatan, Jumat (5/5/2023).

Menurut RI 1, pengendalian harga bahan pangan memang jadi kunci penting untuk menekan laju inflasi. Sehingga harga-harga bahan pangan mulai dari cabai, telur, hingga bawang tidak bikin kantong tipis.

"Saya kira kalau harga bisa kita turunkan terus, inflasi semakin menurun, ini lah yang saya kira harapkan. Pasokan banyak, stabilitas harga bisa kita kendalikan, dan rakyat daya belinya akan meningkat," pinta Jokowi.

Pasokan Jangan Sampai Telat

Ke depan, ia meminta pasokan bahan pangan terus dikucurkan. Sehingga proses pengendalian harga stabil bisa terus terjaga.

"Contoh telur, asal pasokannya cukup, melimpah, harga pasti turun. Cabai, pasokan melimpah, harga pasti turun. Kuncinya di situ, jangan sampai pasokannya kurang," kata Jokowi.

Salah satu caranya, yakni dengan membangun atau merawat infrastruktur, khususnya jalan. Jokowi lantas meminta jajarannya, baik pemerintah pusat maupun daerah agar tidak melupakan indikator penting tersebut.

"Oleh sebab itu pentingnya infrastuktur jalan dalam rangka menurunkan biaya logistik. Itu akan berpengaruh pada harga-harga yang ada di pasar ini," tegas Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Cabai Anjlok Usai Lebaran, Mendag Cemaskan Petani

Sebelumnya, sejumlah harga pangan pasca lebaran dibeberapa daerah mengalami penurunan, salah satunya harga cabai.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan justru berharap harga cabai meningkat kembali. Sebab jika terlalu murah, imbasnya petani yang merugi.

Mendag pun menyebut, harga cabai dibeberapa daerah anjlok di kisaran Rp 20.000-25.000 per kilogram, misalnya di Papua dan di Makassar.

"Justru harga cabai malah murah kalau bisa agak naik deh, dibeberapa daerah harga cabe Rp 20 ribu, Rp 25 ribu, di Papua aja Rp 20 ribu di Makassar Rp 25 ribu," kata Zulkifli Hasan saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (4/5/2023).

Mendag berharap harga cabai bisa dikisaran Rp 40.000 per kilogram. Menurutnya harga itu sudah ideal bagi petani. Jika dibawah Rp 40.000 ribu, dipastikan petani cabai merugi.

"Kalau bisa (harga) cabai itu Rp 40 ribu, kalau tidak Rp 40 ribu kasian petaninya, apalagi kalau Rp 25 ribu petani rugi, sewa lahannya, pupuknya, nyewa orangnya, tekor," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Harga Pangan Lainnya

Harga bahan pokok lainnya yang mengalami penurunan adalah komoditas telur ayam. Kata Mendag, harga telur ayam saat ini di kisaran Rp 26.000 per kilogram, idealnya Rp 29.000 per kilogram.

"Telur 1 kilo nya ada Rp 26 ribu itu rugi (pengusaha telurnya), kalau bisa telur itu Rp 29 ribu," ujarnya.

Begitupun Mendag menyampaikan, harga daging ayam juga turun signifikan diangka Rp 31.000 - 32.000 per kilogram.

Seharusnya, harga daging ayam itu normalnya di kisaran Rp 35.000 hingga Rp 40.000 paling tinggi.    Sebab, pasca lebaran pasokan daging ayam masih terbatas.

"Ya harusnya Rp 35 ribu atau Rp 36 ribu, selama ini Rp 31 - 32  ribu. Kalau  Rp40 ribu juga gpp lah, karena kemarin banyak yang rugi dan demo karena kemurahan, ada asosiasi ayam datang ke sini. Kalau Rp 40 ribu, kan habis lebaran itu psar jarang yang jual dan pas setelah lebaran truk pengangkut besar gak boleh (lewat distribusi) kalau enggk kan macet," pungkasnya.   

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini