Sukses

Hasil Studi: AI Bisa Tingkatkan Produktivitas Pekerja Hingga 14 Persen

Peneliti mengukur produktivitas lebih dari 5.000 agen dukungan pelanggan, terutama berbasis di Filipina, di perusahaan perangkat lunak perusahaan Fortune 500 selama setahun.

Liputan6.com, Jakarta Menurut penelitian baru dari Standford dan MIT seperti yang dilaporkan Bloomberg, alat kecerdasan buatan seperti chatbots membantu meningkatkan produktivitas pekerja di satu perusahaan teknologi sebesar 14 persen.

Dilansir dari CNBC, Minggu (30/4/2023), studi ini dianggap sebagai aplikasi dunia nyata utama pertama dari AI generatif di tempat kerja. Peneliti mengukur produktivitas lebih dari 5.000 agen dukungan pelanggan, terutama berbasis di Filipina, di perusahaan perangkat lunak perusahaan Fortune 500 selama setahun.

Agen dukungan teknis yang menggunakan alat AI untuk membuat skrip percakapan meningkatkan produktivitasnya. Itu diukur dengan penyelesaian masalah per jam rata-rata sebesar 14 persen, tetapi peningkatan tersebut lebih nyata untuk “pekerja pemula dan berketerampilan rendah” yang dapat memperoleh pekerjaan 35 persen lebih cepat.

Dalam beberapa kasus, penggunaan AI ternyata memiliki pengalaman kerja nyata. Misalnya, agen layanan pelanggan dengan pengalaman dua bulan yang menggunakan dukungan AI bekerja dengan baik daripada agen dengan pengalaman lebih dari enam bulan yang bekerja tanpa AI.

Sementara itu, penggunaan alat AI menunjukkan dampak minimal pada “pekerja berpengalaman atau sangat terampil”, catat penulis, bahkan terkadang berfungsi sebagai pengalih perhatian.

Dukungan AI dapat sangat membantu pekerja tingkat awal, kata kandidat dan co-penulis makalah Lindsey Raymond. Pekerja yang kurang berpengalaman mendapat manfaat dari AI dengan mengikuti rekomendasinya untuk mempercepat dan mempelajari keahlian yang biasanya datang bersama pengalaman.

Dengan demikian, alat AI mendapat manfaat dari pelatihan pekerja terbaik dan terpintar AI itu sendiri dengan memberikan contoh praktik terbaik, yang kemudian diubah oleh teknologi menjadi rekomendasi untuk diterapkan oleh pekerja lain.

Bisnis harus memahami bahwa meskipun perubahan produktivitas tidak terlalu dramatis, karyawan berkinerja tinggi harus diakui dan diberi kompensasi untuk menghasilkan solusi yang dapat dipelajari orang lain, kata Raymond.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pekerja dan pelanggan yang lebih bahagia

Eksperimen selama setahun juga mengungkapkan bahwa bantuan AI meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi permintaan intervensi manajerial, dan meningkatkan retensi karyawan.

Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk berhipotesis apakah AI akan menggantikan pekerja, kata Raymond, melainkan menyimpulkan bahwa teknologi akan membantu pekerja melakukan banyak tugas secara lebih efektif dan menangani pertanyaan yang lebih rumit dengan lebih cepat.

Pekerjaan yang baik dan cepat menghasilkan pelanggan yang lebih bahagia. Pada akhirnya mampu memberi kepuasan kepada pelanggan dan meningkatkan retensi karyawan, kata Raymond.

Alat yang membuat orang lebih efektif dalam pekerjaannya membuat pengalaman kerja tidak terlalu membuat stres, tambahnya.

Hasil bahwa AI generatif dapat meningkatkan produktivitas umumnya merupakan kabar baik, meskipun manfaat terbesar mungkin tidak terdistribusi secara merata, kata direktur Lab Ekonomi Digital di Stanford Institute for Human-Centered AI Erik Brynjolfsson dan salah satu penulis laporan tersebut.

“Tidak ada jaminan kita semua akan mendapat manfaat, tapi itu pasti membuat kita semua menjadi lebih baik,” katanya.

 

 

3 dari 3 halaman

AI generatif akan menggantikan karyawan yang tidak bekerja

Brynjolfsson mengatakan, pusat panggilan adalah tempat yang bagus untuk menggunakan AI generatif karena melibatkan banyak bahasa skrip, tetapi “hampir semua jenis informasi atau pekerjaan pengetahuan yang melibatkan bahasa dapat memperoleh manfaat dari ini,” termasuk di bidang hukum, pemasaran, kedokteran, pengajaran. dan bidang lainnya.

Pekerja di semua tingkatan bisa mendapatkan keuntungan dari teknologi, ya, tambahnya. “Mungkin lebih dari separuh tenaga kerja AS akan terpengaruh secara signifikan oleh alat ini,” kata Brynjolfsson.

Dia menambahkan bahwa pekerja terutama pemuda dapat tetap menjadi yang terdepan dengan merangkul realitas teknologi. “Pekerja yang merangkul teknologi, bermain-main dengannya, dan belajar bagaimana menggunakannya adalah mereka yang akan berhasil dan mendapatkan keuntungan paling banyak,” kata Brynjolfsson.

Dia menambahkan, “Saya tidak berpikir AI generatif akan menggantikan pekerja, tetapi pekerja yang bekerja dengan AI generatif akan menggantikan mereka yang tidak.”

Beberapa ahli mengatakan bahwa alat AI generatif dapat memengaruhi dua pertiga pekerjaan yang saat ini dilakukan. Selain itu, juga dapat meningkatkan produk domestik bruto global sebanyak 7 persen, menurut salah satu laporan ekonomi dari Goldman Sachs.

Satu survei terbaru dari Perusahaan Teratas LinkedIn menemukan bahwa hampir 70 persen mengatakan jika AI telah membantu mereka menjadi lebih cepat dan pintar. Sementara 32 persen lainnya mengatakan bahwa mereka mengharapkan keuntungan yang lebih besar dari penggunaan AI di tahun-tahun mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini