Sukses

Tol Serbaraja Seksi 1B sepanjang 5 Km Bisa Selesai Akhir 2023

Tol Serbaraja memiliki total panjang ruas 40 kilometer, mulai dari BSD City hingga bertemu dengan ruas tol simpang susun Balaraja yang terhubung dengan interchange tol Jakarta-Merak.

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan jalan tol Serpong-Balaraja (Tol Serbaraja) Seksi 1A, pembangunan tol tersebut terus berlanjut. Kini, tol Serpong-Balaraja masuk ke pembangunan seksi 1B yang menghubungkan AEON Mall - Legok yang ditargetkan bakal rampung 2023 ini.

"Targetnya seksi 1B akan mulai beroperasi pada kuartal 4 tahun 2023 ini, beroperasi sampai Legok, moga bisa terlaksana karena progres sudah mencapai 80 persen," kata Dony Martadisata - Managing Director President Office Sinar Mas Land, Kamis (6/4/2023).

Lebih lanjut Dony mengungkapkan, Tol Serbaraja memiliki total panjang ruas 40 kilometer, mulai dari BSD City hingga bertemu dengan ruas tol simpang susun Balaraja yang terhubung dengan interchange tol Jakarta-Merak.

"Setelah seksi 1B rampung, lanjut seksi II sepanjang 12 kilometer, seksi III 18 kilometer sampai tol Balaraja ketemu di simpang susun interchange tol Balaraja dengan Jakarta-Merak," ujarnya.

Dony yang juga merupakan Ketua Pembangunan Tol Serbaraja mengatakan, proyek jalan tol Serbaraja ini dibangun secara mandiri untuk meningkatkan aksesibilitas serta mempermudah mobilitas warga BSD City dan warga dari dan ke Jakarta.

Lalu, jalan tol ini juga terkoneksi langsung dengan kawasan TOD Intermoda BSD City. Infrastruktur konektivitas berupa jalan bebas hambatan berbayar ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Tol Serpong - Balaraja akan meringankan beban kendaraan yang selama ini ditanggung oleh jalan-jalan di kawasan Tangerang Raya, Banten. Tol ini akan terkoneksi dengan tol Jakarta-Serpong, tol Jakarta-Merak, JORR dan berbagai ruas tol di Pulau Jawa. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tol Cibitung-Cilincing dan Serbaraja Kena Tarif Rp 1.500 Lebih awal Oktober

Ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing dan Serpong-Balaraja (Tol Serbaraja) Seksi 1A telah beroperasi secara fungsional, alias gratis setelah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 September 2022 kemarin. Setelah beroperasi fungsional selama 14 hari, kedua ruas tersebut bakal mulai dikenakan tarif tol mulai awal Oktober 2022 mendatang.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Endra S Atmawidjaja, coba memberikan sedikit bocoran soal pengenaan tarif tol pada Jalan Tol Cibitung-Cilincing dan Tol Serpong-Balaraja.

Endra mengabarkan, perhitungan tarif untuk keduanya sudah dirilis, namun belum dikenakan selama masa fungsional. "Tarifnya sudah keluar, tapi belum pemberlakuan," ujarnya di Kantor Pusat Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (29/9/2022).

Untuk nominalnya, Endra mengatakan, kendaraan golongan I akan dikenai tarif tol cukup tinggi per kilonya, lantaran kedua ruas tersebut masuk dalam proyek jalan tol generasi ketiga.

"Rp 1.500 ke atas, karena tol generasi ketiga harga tanahnya juga makin tinggi, investasinya makin naik. Jadi memang generasi ketiga ini di atas Rp 1.300 per km," terangnya.

Khususnya untuk Tol Cibitung-Cilincing, yang diperuntukkan untuk lalu lintas kendaraan logistik dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.

"Tapi sekali lagi, Cibitung-Cilincing itu kan memang lebih diutamakan untuk golongan III, karena itu akses langsung ke pelabuhan. Jadi kalau kita mobil kecil, katakanlah harga per km di atas Rp 1.500 (per km)," jelasnya.

"Dengan jarak tol 27 km, itu kan lumayan (total tarif Tol Cibitung-Cilincing). Tapi untuk truk logistik kan tidak terlalu terasa," sambung Endra.

Begitu juga di Tol Serbaraja Seksi 1A, yang bakal dikenai ongkos di atas Rp 1.500 per km. "Saya kira sama, itu kan masih 4,5 km," tandasnya.

3 dari 3 halaman

Ada Tol Cibitung-Cilincing, Biaya Logistik Pelabuhan Tanjung Priok Bisa Turun 50 Persen

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa kehadiran jalan tol Cibitung-Cilincing akan menghilangkan kemacetan dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok sehingga diharapkan akan berdampak pada penurunan biaya logistik.

“Kalau nanti akses jalan tol sampai ke Pelabuhan Kalibaru juga jadi. Diharapkan bisa menurunkan biaya logistik hingga 50 persen,” kata Budi Karya di dikutip dari Antara, Selasa (20/9/2022).

Menhub Budi menjelaskan, pemerintah telah melakukan pembangunan infrastruktur secara konsisten dan sistematis.

Menurut dia, pembangunan telah dilakukan secara apik dari memulai, membangun, menyelesaikan, sampai dengan menghubungkan antara fasilitas ke fasilitas lainnya, dalam hal ini menghubungkan kawasan industri dengan pelabuhan.

Ia mengungkapkan, dengan hadirnya jalan tol Cibitung–Cilincing akan meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri sehingga dapat meningkatkan minat para investor baik dari dalam negeri maupun asing untuk berinvestasi di kawasan industri Bekasi, Karawang dan sekitarnya.

Tidak hanya di Pelabuhan Tanjung Priok, pembangunan akses jalan tol dari dan ke Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, yang ditargetkan selesai pada tahun 2024 juga akan meningkatkan kinerja pelabuhan tersebut.

Kehadiran Pelabuhan Patimban akan melengkapi keberadaan Pelabuhan Tanjung Priok untuk memperlancar distribusi logistik nasional.

“Untuk kawasan industri di Bekasi bisa ke Pelabuhan Tanjung Priok dan kawasan industri di Karawang bisa ke Pelabuhan Patimban. Ini akan membuat suatu kompetisi yang baik dan akan semakin meningkatkan layanan kedua pelabuhan tersebut,” ujarnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.