Sukses

Stok Global Menurun, Harga Minyak Dunia Naik 1,3 Persen

Harga minyak naik pada hari Kamis, didukung oleh stok minyak mentah AS yang lebih rendah dan penghentian ekspor dari wilayah Kurdistan Irak.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik pada hari Kamis, didukung oleh stok minyak mentah AS yang lebih rendah dan penghentian ekspor dari wilayah Kurdistan Irak. Sentimen naiknya harga minyak ini mengimbangi tekanan dari pemotongan pasokan Rusia yang lebih kecil dari perkiraan.

Diktuip dari CNBC, Jumat (31/3/2023), harga minyak mentah Brent berjangka naik 99 sen sen, atau 1,3 persen, menjadi USD 79,27 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate naik USD 1,41 sen, atau 1,9 persen, menjadi USD 74,38.

Mendukung harga minyak dunia, produsen telah menutup atau mengurangi produksi di beberapa ladang minyak di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak utara menyusul penghentian pipa ekspor utara, pernyataan perusahaan menunjukkan. Lebih banyak pemadaman akan terjadi.

Irak terpaksa menghentikan sekitar 450.000 barel per hari (bpd) ekspor minyak mentah, atau setengah persen dari pasokan minyak global, dari wilayah Kurdistan (KRI) pada hari Sabtu melalui pipa yang mengalir dari ladang minyak Kirkuk utara ke pelabuhan Turki. di Ceyhan.

"Namun, perubahan dalam politik dalam negeri Irak dapat segera mengarah pada penyelesaian politik yang bertahan lama”, kata analis Citi pada hari Kamis, memperkirakan bahwa aliran pipa dapat meningkat sebesar 200.000 barel per hari (bpd).

Yang juga mendukung harga adalah laporan Rabu dari Administrasi Informasi Energi AS bahwa stok minyak mentah AS turun secara tak terduga dalam seminggu hingga 24 Maret ke level terendah dua tahun.

Stok Minyak Turun

Persediaan minyak mentah turun 7,5 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 100.000 barel dalam jajak pendapat Reuters dari para analis.

"Pedagang mulai membiarkan jumlah persediaan kemarin turun sedikit," kata analis Price Futures Group Phil Flynn.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Stoko Minyak Rusia Juga Turun

Faktor-faktor ini mengimbangi sentimen bearish setelah penurunan produksi minyak mentah Rusia yang lebih rendah dari perkiraan dalam tiga minggu pertama bulan Maret.

Penurunan produksi 300.000 bpd dibandingkan dengan pemotongan yang ditargetkan sebesar 500.000 bpd, atau sekitar 5 persen dari produksi Rusia, sumber yang mengetahui data tersebut mengatakan kepada Reuters.

Pasar sekarang menunggu data pengeluaran dan inflasi AS yang akan dirilis pada hari Jumat dan dampak yang dihasilkan pada nilai dolar AS.

 

3 dari 3 halaman

Kesepakatan OPEC

Sementara itu, OPEC+ kemungkinan akan tetap berpegang pada kesepakatan yang ada tentang pengurangan produksi minyak pada pertemuan hari Senin, lima delegasi dari kelompok produsen mengatakan kepada Reuters.

"Sementara kami berpikir harga minyak mungkin tetap bergejolak dalam waktu dekat, kami masih memperkirakan kenaikan impor minyak mentah China dan produksi Rusia yang lebih rendah untuk mengangkat harga selama kuartal mendatang," kata UBS, Kamis.

Konsumsi bahan bakar sulingan China tahun ini kemungkinan akan tumbuh 3% dari tingkat pra-COVID 2019, raksasa energi negara PetroChina mengatakan pada hari Kamis.

"Jika semua berjalan seperti yang diharapkan, dan kami berhasil menghindari resesi, harga minyak akan bergerak sekitar $75-$85/bbl dalam beberapa bulan mendatang," kata analis FGE dalam sebuah catatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.