Sukses

Kurs USD Hari Ini Masih Stabil, Jual Rp 15.249,87 dan Beli Rp 15.098,13

Hingga Selasa (28/3/2023) nilai kurs dolar AS terhadap Rupiah masih stabil di kisaran yang sama, yaitu Rp 15.200.

Liputan6.com, Jakarta - Hingga Selasa (28/3/2023) nilai kurs dolar AS terhadap Rupiah masih stabil di kisaran yang sama, yaitu Rp 15.200. Melihat pada laman Bank Indonesia, kurs jual ada di Rp 15.249,87 dan kurs beli di Rp 15.098,13.

Sementara, kurs jual Poundsterling Inggris hari ini dipatok sebesar Rp 18.662,79   dan kurs beli Rp 18.471,05. Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.404,29 dengan kurs beli Rp 16.238,04.

Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 10.125,91 dan kurs beli Rp 10.023,65.

Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 11.644,68 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.526,17 per 100  Yen. Sementara Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.215,20 diikuti kurs beli Rp 2.192,90.

Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,71 dengan kurs beli Rp 11,59 per Won dan juga dolar Hong Kong hari ini dengan kurs jual Rp  1.942,71 serta kurs beli sebesar Rp 1.923,35.

Selanjutnya, negara kawasan Asia Tenggara hari ini mulai dari  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.437,69 dan kurs beli Rp 11.321,33 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.443,96 dan kurs beli Rp 3.406,62.

Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 281,10 dan kurs beli Rp 278,05 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 443,44 dan kurs belinya Rp 438,77 per Baht.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sentimen Suku Bunga The Fed Mereda, Rupiah Menguat ke 15.115 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Selasa menguat seiring ekspektasi pasar akan berakhirnya pengetatan moneter di Amerika Serikat (AS).

Rupiah pada Selasa pagi naik 48 poin atau 0,32 persen ke posisi 15.115 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.163 per dolar AS.

"Hari ini masih akan tetap stabil, dengan ada peluang untuk menguat," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto dikutip dari Antara, Selasa (28/3/2023).

Rully mengatakan potensi penguatan kurs rupiah dipengaruhi dari sisi global, di mana indeks dolar AS melemah karena ekspektasi akan segera berakhirnya pengetatan moneter di AS.

Federal Reserve AS (The Fed) pada Rabu (22/3/2023) menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin seperti yang diharapkan, tetapi mengambil sikap hati-hati terhadap prospek karena gejolak sektor perbankan. Namun, Ketua The Fed Jerome Powell tetap membuka pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut jika perlu.

Pasar memperkirakan sekitar 55 persen peluang Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada Mei dan mengantisipasi penurunan suku bunga pada awal Juli.

3 dari 3 halaman

Prediksi Rupiah

Pernyataan The Fed mengatakan pihaknya berada di ambang menghentikan kenaikan suku bunga, tetapi Powell dalam konferensi persnya mengatakan bank sentral akan melakukan "cukup" untuk menjinakkan inflasi dan meningkatkan prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan.

Sementara di sisi lain, Eropa dan United Kingdom masih akan lebih lama melakukan pengetatan moneter, karena inflasi masih sangat tinggi. Inflasi di United Kingdom 10,4 persen, di Uni Eropa 8,5 persen per Februari 2023, sementara inflasi AS enam persen year on year (yoy).

"Sementara dari dalam negeri, kondisi cukup stabil, dengan inflasi yang masih terjaga," ujarnya.

Rully memprediksi rupiah bergerak di kisaran 15.115 per dolar AS hingga 15.170 per dolar AS.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.