Sukses

Sri Mulyani Puji BLU Rumah Sakit yang Dikelola TNI-Polri, Jadi Makin Keren

Sri Mulyani berujar, kondisi rumah sakit semakin baik menjadi buah manis dari penanganan pandemi Covid-19 selama 3 tahun terakhir. Termasuk, rumah sakit milik TNI dan Polri yang merupakan bagian dari BLU.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, Badan Layanan Umum (BLU) Rumah Sakit atau BLU Kesehatan yang dikelola TNI-Polri menjadi semakin bagus. Pemugaran rumah sakit terjadi usai masa berat menghadapi pandemi.

Sri Mulyani berujar, kondisi rumah sakit yang semakin baik menjadi buah manis dari penanganan pandemi Covid-19 selama 3 tahun terakhir. Termasuk, rumah sakit milik TNI yakni RSPAD Gatot Subroto, dan RS milik Polri yang merupakan bagian dari BLU.

"Hikmah pandemi semoga semuanya BLU kesehatan nih terutama yang di TNI-POLRI nih, rumah sakitnya jadi keren-keren sekarang," kata dia dalam Rakor BLU 2023, di Kementerian Keuangan, Kamis (2/3/2023).

"Kalau lagi keren diam aja, kalo lagi butuh anggaran sering dateng ke saya," sambung Bendahara Negara itu.

BLU Harus Dijaga dan Dikembangkan

Candaannya ini disambut riuh tawa seisi ruangan. Namun, ada poin penting yang disisipkannya mengenai BLU RS ini. Sebut saja, soal besarnya investasi negara di bidang kesehatan melalui pemugara RS untuk menghadapi pandemi ke depan.

"Moga-moga nanti bisa disampaikan ke publik, investasi kita di bidang kesehatan dalam meng-upgrade dan membuat kesiapan kita untuk menghadapi perang terhadap pandemi covid luar biasa. Ini merupakan invetsasi yang saya harap dijaga dan terus dikembangkan," urainya.

Dia menerangkan, selama 3 tahun ini, banyak APBN yang masuk ke BLU kesehatan. Kemudian pelaporannya dilakukan setiap tahun yang disampaikan kepada publik. Termasuk mengenai besaran anggaran untuk pembelian vaksin, vaksinasi, perawatan, hingga perbaikan fasilitas di rumah sakit.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kucuran APBN

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengisahkan upaya keras pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Ternyata, ada peran badan layanan umum (BLU) Rumah Sakit dalam upaya penanganannya.

Dengan berperan di garis depan, nyatanya BLU RS itu disebut paling banyak menerima kucuran dana APBN. Utamanya dalam menangani dan melayani pasien covid-19.

"Jelas BLU Rumah Sakit dia semaunya ada di front line, lini terdepan. Kami keluarkan banyak sekali dari APBN Kita, belanja untuk kesehatan selama pandemi ini dan itu semuanya yang mengelola anggarannya kita alokasikan ke Kemenkes, namun mengalirnya adalah ke BLU RS yang paling banyak," ungkapnya dalam Rakor BLU, di Kementerian Keuangan, Kamis (2/3/2023).

 

3 dari 4 halaman

Lini Depan

Kendati tidak seluruh dana APBN penanganan pandemi masuk hanya ke BLU sektor kesehatan saja. Menkeu Sri Mulyani mengamini kalau ada pembayaran negara atas penanganan pasien ke rumah sakit lainnya diluar status BLU.

"Memang ada RS yang lain karena yang merawat pasien covid juga tetap dibayar, tapi battle ground-nya dan yang ada di lini depan yang diandalkan adalah BLU kesehatan," sambungnya.

Bendahara negara itu menegaskan dengan peran BLU, Indonesia mampu menangani pandemi dengan singkat. Sehingga, mampu segera bangkit dari dampak pandemi dan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan.

 

4 dari 4 halaman

Peran BLU

Memang, penanganan pandemi jadi satu syarat agar kegiatan ekonomi mampu pulih dan kembali mengarah pada pertumbuhan yang positif. Bahkan, Indonesia didapuk menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar diantaar negara G20 dan Asean.

"Itu tak mungkin terjadi kalau tak ada kontribusi BLU yang melakukan adjustment atau penyesuaian yang luar biasa keras dalam masa pandemi ini," tegasnya.

"Jadi saya berterima kasih kepada BLU kesehatan yang selama 3 thaun ini kerja luar biasa keras dan saya harap ini memanfaatkan anggaran dari pemerintah melalui APBN secara akuntabel," tambah Menkeu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.