Sukses

Momen Hari Valentine Sri Mulyani: Kunjungi Toko Buku di Jepang

Sri Mulyani mengatakan bahwa di era digital saat ini, keberadaan toko buku makin langka. Menurutnya, bepergian ke toko buku merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan.

Liputan6.com, Jakarta Dalam perjalanan kunjungan kerjanya di Tokyo, Jepang Menteri Keuangan Sri Mulyani memamerkan momen Valentine Day atau Hari Valentine yang unik, yaitu dengan mengunjungi sebuah toko buku. 

Melalui unggahan di laman Instagram pribadinya pada Rabu (15/2), Sri Mulyani mengatakan bahwa di era digital saat ini, keberadaan toko buku makin langka. Padahal, menurutnya, bepergian ke toko buku merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan. 

"Sebelum menyelesaikan kunjungan kerja di Tokyo - ada waktu satu jam untuk ke Toko Buku Maruzen di Tokyo," tulis Sri Mulyani di akun Instagramnya @smindrawati, dikutip Kamis (16/2/2023). 

Sri Mulyani bercerita, saat mengunjungi toko tersebut, di bagian buku-buku Ekonomi ada 3 topik penting yang sedang sangat aktual dan hangat dibahas di dunia. Ketiga buku ini bahkan berada di rak terdepan, yaitu topik geopolitik dan supply chain ditunjukkan dengan buku "Chip War - The Fight for the World’s Most Critical Technology tulisan Chris Miller.

Adapun buku bertopik  Inflasi dan Tantangan Kebijakan Moneter di Amerika Serikat - "21st Century Monetary Policy" tulisan Ben S. Bernanke - mantan Ketua Federal Reserve AS, serta buku bertema sejarah dan masa depan Sistem Kapitalisme - seperti buku "Slouching Towards Utopia" tulisan  J. Bradford DeLong.

"Saya dan tim Kemenkeu diskusi mengenai buku-buku Public Finance (Keuangan Negara) yang cukup banyak dan bagaimana agar Kemenkeu bisa menulis buku-buku Keuangan Negara yang berkualitas baik, agar bisa digunakan para mahasiswa di kampus-kampus," beber Menkeu.

"Good quality discussion with my team at Valentine day," tutupnya.

 

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sri Mulyani: Pemerintah Fokus Bangun IKN di 2023

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, menegaskan salah satu prioritas Indonesia tahun 2023 adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.

"Tahun 2023, memang salah satu prioritas Indonesia adalah membangun IKN," tulis Sri Mulyani di sela-sela agenda kunjungan ke Tokyo, dikutip dari Instagram pribadinya, Rabu (15/2/2023).

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) atau IKN Nusantara, Bambang Susantono menyampaikan, pada 2024 Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengeluarkan keputusan presiden (keppres) mengenai perpindahan ibu kota negara ke IKN Nusantara di Kalimantan Timur. Dengan kata lain, pada 2024, ibu kota negara resmi pindah dari Jakarta ke IKN Nusantara.

Lebih lanjut, kata Sri, Pemerintah berkomitmen untuk memastikan keberhasilan pembangunan IKN melalui kombinasi pendanaan dari publik (APBN) sebanyak 20 persen, dan sisanya diharapkan berasal dari kerja sama pemerintah-sektor swasta.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia juga berusaha menciptakan lingkungan investasi yang mendukung untuk menarik minat investor, seperti memberikan insentif perpajakan, jaminan kepastian dan keamanan, penyederhanaan proses pengadaan, hingga memperkenalkan solusi pembiayaan yang inovatif.

Forum ASEAN

Selain IKN, tahun 2023 Indonesia juga fokus mengemban keketuaan pada forum ASEAN. Melalui peran ini, Indonesia akan terus memperkuat kerja sama untuk mengatasi tantangan regional dan global saat ini.

Pada jalur keuangan sendiri, Indonesia mengusung 3 inisiatif, yaitu (i) Recovery-rebuilding; (ii) Digital economy, and (iii) Sustainability. Dengan inisiatif ini, kita turut mendorong transisi dari sektor keuangan untuk mendukung keberlanjutan dari implementasi ekonomi hijau.

"Melalui keketuaan Indonesia, @asean akan terus berupaya menjadi kawasan yang stabil, kuat, inklusif, serta menjadi sumber pertumbuhan ekonomi dunia," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Sri Mulyani Pamerkan Proyek IKN di Jepang

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melakukan kunjungan kerja bilateral ke Tokyo, Jepang, sekaligus dalam rangka menghadiri IMF-JICA Joint Conference on Recovery from the Pandemic in Developing Asia, dan beberapa pertemuan penting lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menkeu menyampaikan banyak pihak yang tertarik dengan pembahasan mengenai Ibu Kota Negara Nusantara. Oleh karena itu, Menkeu memaparkan berbagai hal terkait IKN, seperti rencana jangka panjang pembangunan IKN, perkembangan pembangunan IKN, kebijakan, hingga insentif fiskal-nya.

"Terkait pembangunan IKN Nusantara kemajuanya, dan terutama policy untuk membangun pembangunan IKN di Kalimantan dan peranan dari perusahaan swasta dan dunia internasional, dan pemaparan mengenai rencana jangka panjang pembangunan IKN sesuai undang-undangnya, dan juga berbagai insentif fiskal yang kita berikan kita sampaikan untuk meningkatkan peran investasi swasta nasional, internasional atau global," kata Menkeu dalam konferensi pers IMF-JICA Joint Conference on Recovery from the Pandemic in Developing Asia, di Tokyo, Jepang, Selasa (14/2/2023).

4 dari 4 halaman

Sri Mulyani dan Menkeu Jepang Bahas Keketuaan ASEAN plus 3

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bertemu dengan Menteri Keuangan Jepang Shun'ichi Suzuki, membahas mengenai Keketuaan bersama (co-chair) Indonesia dan Jepang di ASEAN plus 3, termasuk inisiatif financing baru.

Hal itu disampaikan Sri Mulyani dalam konferensi pers IMF-JICA Joint Conference on Recovery from the Pandemic in Developing Asia, di Tokyo, Jepang, Selasa (14/2/2023).

"Menteri Keuangan Suzuki juga menyampaikan keketuaan Jepang dalam G20 yang berkolaborasi dan berkoordinasi dengan Indonesia sebagai kekuatan ASEAN baik dalam forum ASEAN sendiri maupun ASEAN plus 3, yaitu ASEAN plus Jepang Korea Selatan dan Cina," ujar Sri Mulyani.

Sebagai informasi, ASEAN plus 3 merupakan bentuk kerjasama ekonomi yang diikuti oleh seluruh negara anggota ASEAN bersama dengan tiga negara di kawasan Asia Timur Laut yaitu Jepang, Korea Selatan, dan Republik Rakyat China (RRC).

Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut juga membahas mengenai reformasi dari ASEAN plus 3 dikaitkan dengan Jerman inisiatif, terutama inisiatif dari Jepang untuk memperkenalkan instrumen baru di dalam rangka untuk mengantisipasi kebutuhan negara-negara ASEAN plus 3, dalam menghadapi kemungkinan terjadinya shock atau bencana dari sisi krisis adanya masalah bencana alam dan juga pandemi. 

Program Transisi Energi

Di samping itu, Jepang juga mendukung inisiatif Indonesia untuk perkuatan dan inklusivitas AMRO. Kata Sri Mulyani, Menkeu Suzuki juga mendukung Program Transisi Energi menuju renewable dan net zero Carbon Indonesia yang sudah dideklarasikan oleh Presiden Jokowi di pertemuan puncak G20.

"Kami juga membahas dengan Menteri Keuangan Jepang follow up dari G20 meeting, terutama dikaitkan dengan kerjasama untuk mendukung energi transisi Indonesia, yaitu dalam bentuk Just Energy Transition Partnership (JETP), di mana Jepang bersama Amerika dan Jerman adalah negara-negara yang mendukung transisi energi di Indonesia," ujarnya.

Adapun selama di Tokyo, Menkeu Sri Mulyani didampingi dan diberikan support penuh oleh Kedutaan Indonesia di Jepang dan Dubes Indonesia di Tokyo Heri Akhmadi dan jajaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.