Sukses

Tengok Kurs USD dan Mata Uang Asing Lainnya Rabu 8 Februari 2023

Kurs jual USD terhadap Rupiah pada Rabu, 8 Februari 2023 mencapai Rp 15.214,69 per USD, dan kurs beli Rp 15.063,31.

Liputan6.com, Jakarta - Kurs dolar Amerika Serikat atau USD terhadap Rupiah pada Rabu, 8 Februari 2023 sudah berada di kisaran Rp 15.000.

Melansir laman resmi Bank Indonesia, Rabu (8/2/2023) kurs jual USD terhadap Rupiah hari ini mencapai Rp 15.214,69 per USD, dan kurs beli Rp 15.063,31. 

Selanjutnya, mata uang bernilai besar lainnya adalah Poundsterling Inggris, dengan kurs jual Rp 18.294,14 per pound dan kurs beli Rp 18.106,10. Kurs jual Euro saat ini di kisaran Rp 16.316,23, dan kus beli Rp 16.147,87.

Kemudian kurs jual dolar Australia atau AUD dipatok Rp 10.543,78 per AUD dengan kurs beli Rp 10.435,86 per AUD.

Adapun mata uang negara ekonomi besar kawasan Asia, Yen Jepang dengan kurs jual Rp 11.510,58 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.393,47 per 100 Yen. Kurs jual Yuan China kini berada di Rp 2.241,94 dan Rp 2.219,27 untuk kurs beli.

Kurs jual Won Korea Selatan kini di Rp 12,08 dan kurs beli Rp 11,96 per Won. Sementara itu, kurs jual dolar Hong Kong sebesar Rp 1.938,60 per HKD dan kurs beli Rp 1.919,26 per HKD.

Di Asia Tenggara, kurs jual dolar Singapura atau SGD kini mencapai Rp 11.468,07 dan kurs beli Rp 11.349,69 per SGD. Selanjutnya ada Ringgit Malaysia dengan kurs jual di Rp 3.536,66 per Ringgit dan kurs beli Rp 3.497,40. 

Kurs jual Peso Filipina pada Selasa hari ini dipatok Rp 276,20 dan kurs beli Rp 273,31 per PHP, serta kurs beli Baht Thailand sebesar Rp 452,15 per Baht dan kurs beli Rp 447,25.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dibuka Loyo, Rupiah Punya Kans Menguat ke 15.075 per Dolar AS

Sementara itu, nilai tukar rupiah berpeluang menguat pada Rabu, 8 Februari 2023. Penguatan rupiah sejalan dengan rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih baik dari ekspektasi.

Kurs rupiah pada Rabu pagi dibuka melemah tipis 2 poin atau 0,01 persen ke posisi 15.150 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.148 per dolar AS.

"Untuk hari ini dapat berpotensi menguat, sejalan dengan publikasi data PDB yang lebih baik dari ekspektasi," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto dikutip dari Antara, Rabu (8/2/2023).

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pada triwulan IV 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tetap tinggi yakni 5,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy), di tengah pertumbuhan ekonomi global yang dalam tren melambat.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan tahun 2022 tercatat 5,31 persen (yoy), jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70 persen (yoy).

Pertumbuhan ekonomi yang kuat didukung oleh hampir seluruh komponen PDB dari sisi pengeluaran. Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,48 persen (yoy) sejalan meningkatnya mobilitas masyarakat, termasuk aktivitas perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru, serta berlanjutnya penyaluran bantuan sosial.

Ekspor tetap tumbuh tinggi sebesar 14,93 persen (yoy), didorong oleh permintaan mitra dagang utama yang masih kuat. Pertumbuhan investasi nonbangunan juga tetap tinggi sejalan dengan kinerja ekspor, meskipun pertumbuhan investasi secara keseluruhan sedikit tertahan pada 3,33 persen (yoy) akibat investasi bangunan yang masih rendah.

3 dari 3 halaman

Dampak Pelemahan Dolar AS

Sementara dari global, Rully mengatakan mungkin ada dampak dari pelemahan dolar AS, menyusul pernyataan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang masih memberi sinyal dovish.

Sinyal dovish terlihat dari Ketua The Fed Jerome Powell yang kembali menyebutkan inflasi AS akan terus menurun.

Dolar melemah di awal sesi Asia pada Rabu pagi, setelah Powell gagal memberikan tanda-tanda baru tekanan hawkish terhadap pasar tenaga kerja yang tangguh di Amerika Serikat, membuat investor bertaruh bahwa suku bunga mungkin tidak akan naik lebih jauh.

Dalam sesi tanya jawab di hadapan Economic Club of Washington pada Selasa (7/2), Powell mengakui bahwa suku bunga mungkin perlu bergerak lebih tinggi dari yang diharapkan jika kondisi ekonomi tetap kuat tetapi menegaskan kembali bahwa dia merasa proses disinflasi sedang berlangsung.

Rully memproyeksikan pergerakan nilai tukar rupiah berada di kisaran 15.075 per dolar AS hingga 15.155 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada akhir perdagangan Selasa (7/2) turun 93 poin atau 0,62 persen ke posisi 15.148 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.055 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.