Sukses

Top 3: Mendag Tak Ingin Harga Cabai Murah

Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Senin (30/1/2023)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut kalau harga beberapa bahan pokok sedang berada di harga murah, diantaranya harga cabai dan bawang. Jika harga terus turun, maka imbasnya akan merugikan petani.

Mendag Zulkifli menyampaikan kalau kedua komoditas itu tengah mengalami penurunan harga di pasaran. Menurutnya, harga cabai ideal sendiri ada di kisaran Rp 40.000 per kilogram.

Berita mengenai pernyataan Mendag soal harga cabai ini menjadi berita yang banyak dibaca. Berikut daftar berita yang paling banyak dibaca di kanal Bisnis Liputan6.com, Senin (30/1/2023):

1. Mendag: Harga Cabai Jangan Terlalu Murah, Nanti Petani Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyebut kalau harga beberapa bahan pokok sedang berada di harga murah, diantaranya harga cabai dan bawang. Jika harga terus turun, maka imbasnya akan merugikan petani.

Mendag Zulkifli menyampaikan kalau kedua komoditas itu tengah mengalami penurunan harga di pasaran. Menurutnya, harga ideal untuk cabai sendiri ada di kisaran Rp 40.000 per kilogram.

Dengan harga segitu, ada keuntungan yang didapat oleh petani. Pada saat yang sama, harga juga tidak terlalu mahal di sisi hilir atau di tingkat konsumen.

"Sekarang lagi murahnya (harga cabai dan bawang). Justru jangan terlalu murah, kalau terlalu murah kan nanti petaninya bangkrut. Cabai itu Rp 40 ribu lah (per kilogram), kalau cabenya Rp 20 ribu (per kilogram) kan bangkrut petaninya, kasihan," kata dia saat ditemui di Pintu Air Banjir Kanal Timur (BKT) Malaka Sari, Jakarta Timur, Minggu (29/1/2023).

Baca artikel selengkapnya di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2. Penasaran Jenis Huruf pada Rambu Petunjuk Jalan Tol? Ini Jawabannya

Kalian pernah enggak sih memperhatikan rambu petunjuk jurusan di jalan tol. Pastinya baik pengemudi maupun penumpang akan menemukan dan melihat papan rambu petunjuk arah yang sangat jelas, karena ukurannya terbilang cukup besar.

Rambu petunjuk tersebut memang ditujukan untuk memberikan informasi arah tujuan kepada kendaraan yang akan menuju lokasi tertentu.

Ternyata, rambu petunjuk tidak asal dibuat lho! biar gak penasaran, Kementerian PUPR memberikan penjelasan mengenai hal tersebut.

"#SahabatPUPR yang pernah memperhatikan rambu petunjuk jurusan di jalan pernah penasaran nggak, apa jenis huruf yang digunakan dan kenapa jenis huruf itu digunakan pada rambu tersebut? Nah, biar nggak penasaran lagi, simak infonya pada gambar berikut ya," tulis keterangan instagram Kementerian PUPR, Sabtu (28/1/2023).

Baca artikel selengkapnya di sini

3 dari 3 halaman

3. 65 Persen Dana Pensiun BUMN Bermasalah, Pengamat Usul Diurus Satu Badan

Pengelolaan dana pensiun BUMN tengah menjadi sorotan belakangan ini. Bahkan, Menteri BUMN Erick Thohir mencatat ada 65 persen dana pensiun (dapen) BUMN yang bermasalah.

Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan melakukan audit menyeluruh di pengelolaan dana pensiun BUMN. Tak berhenti di sana, ada langkah yang perlu dilakukan secara lebih konkret agar pengelolaan bisa lebih terawasi.

Ekonom dari Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) Nailul Huda mengusulkan kalau pengelolaan dapen BUMN dilakukan oleh 1 badan. Artinya, ada 1 BUMN yang khusus mengurusi dapen BUMN ini.

Dia menyebut, pengelolaan dapen di perusahaan pelat merah saat ini berbeda-beda. Artinya, ada kemampuan yang juga berbeda dari setiap BUMN, maka, menyatukan pengurusan dapen bisa jadi opsi menarik.

Baca artikel selengkapnya di sini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini