Sukses

DPR Was-Was, Banyak Utang Picu PNS Lakukan Korupsi

Fenomena aparatur sipil negara (ASN) atau PNS terlilit pinjaman kredit dikhawatirkan membuat PNS kesulitan membayar cicilan kredit dan memicu tindakan korupsi.

Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi PAN, Guspardi Gaus mengaku prihatin dengan fenomena aparatur sipil negara (ASN) atau PNS terlilit pinjaman kredit. Dirinya khawatir, banyaknya PNS yang kesulitan membayar cicilan kredit akan memicu tindakan korupsi.

"Kita merasa prihatin banyaknya PNS yang terlilit hutang. Dan tentu akan melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan hukum apakah dia korupsi," kata Guspardi saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Jumat (27/1).

Guspardi menilai banyak PNS yang terlilit pinjaman kredit akibat demi memenuhi gaya hidup. Sehingga, mereka tak menyadari telah banyak menarik pinjaman dari kredit.

"Ini lebih gaya hidup untuk memenuhi keinginan daripada kebutuhan yang dia perlukan," ujar Guspardi.

Atas fenomena tersebut, Guspardi meminta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi (PANRB) untuk membina para PNS terkait pentingnya perencanaan keuangan. Dengan cara ini diharapkan keuangan para PNS akan lebih jauh sehat untuk meningkatkan performa kerja.

"Artinya para PNS harus menatap masa depan itu agar ada kepastian bagaimana meningkatkan kesejahteraan. Kalau ini kan menjadi fikiran untuk membayar utang-utang dengan cara jangan membeli itu berdasarkan keinginan, tetapi kebutuhan," ucap Guspardi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akibat Gaya Hidup

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyampaikan, fenomena PNS terjerat pinjaman kredit akibat gaya hidup.

Sehingga, tak sedikit PNS menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan dana segar demi memenuhi keinginannya. Salah satunya dengan menarik pinjaman kredit.

"Gaya hidup yang tidak terkendali menjadi tren bagi PNS untuk menggadaikan SK (Surat Keputusan) ke lembaga keuangan demi menutup pengeluaran bulanan yang terlalu tinggi," kata Bhima saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Kamis (26/1).

Bhima menerangkan, jabatan sebagai PNS di kalangan masyarakat masih identik dengan golongan yang mapan. Hal ini pula yang melatarbelakangi para PNS terbawa gaya hidup mapan.

"Jadi, ketika ada PNS handphone-nya biasa, motornya sederhana, rumahnya kontrak itu dianggap aneh di mata masyarakat kita," ujar Bhima.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

3 dari 4 halaman

Enaknya Jadi PNS, Kesejahteraan di Atas Rata-Rata Orang Indonesia

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, mengungkapkan kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS sudah di atas rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia.

Hal itu disampaikan Azwar Anas dalam Sosialisasi PermenPANRB No. 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional, secara virtual, Jumat (27/1/2023).

"Sebenarnya kesejahteraan ASN ini sudah di atas rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. Kalau kurang ya kurang, tapi kalau cukup ya insyaallah ya cukup yang bikin kurang karena kreditan kita banyak. Kita semua akan bisa bersyukur," kata MenPAN RB.

Sebelumnya, MenPAN RB mengatakan bahwa gaji para aparatur sipil negara (ASN) atau PNS tidak akan terkena pengurangan dalam situasi apapun.

Maka dari itu, MenPAN RB mengajak seluruh PNS bersyukur dengan pendapatan besar yang diterimanya sekarang. Dia juga mengajak para abdi negara untuk berkontribusi kepada masyarakat lewat perbaikan kinerja, sehingga bisa turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Disisi lain, MenPAN RB dalam kesempatan tersebut menyampaikan terkait indeks implementasi ber-AKHLAK Nasional. Kementerian PANRB indeksnya mencapai 60,9 persen artinya cukup sehat dengan kategori B.

"Saya ingin data terkait dengan indeks implementasi berakhlak ini adalah PR kita. Jadi, kita sudah melaunching core value kita ya supaya kedepan bisa lebih berkinerja, ternyata hasil indeks implementasi berakhlak kita ini soal adaptif menjadi soal serius karena hampir semua daerah ASN kita datanya ternyata Ini soal adaptif masih tinggi," ujarnya.

Oleh karena itu, menurutnya core value 'Adaptif' dalam 'AKHLAK' akan menjadi perhatian serius bagi Kementerian PANRB ke depannya.

"Maka sangat tidak sehat kalau ini nanti ini akan jalan terus, adaptif ini menjadi tantangan utama dari kita semua bagaimana mendorong kinerja ASN kita bisa berdampak," pungkas MenPAN RB.

4 dari 4 halaman

Menpan RB Heran, Banyak PNS Terlilit Utang Padahal Gaji Tinggi

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas mengaku heran terkait fenomena aparatur sipil negara (ASN) atau PNS kesulitan membayar kredit. Padahal, gaji PNS berada di atas rata-rata masyarakat kebanyakan.

Di mana, rata-rata anggaran satu orang ASN per tahun masih di atas dari pendapatan per kapita rakyat Indonesia.

"Kalau kita lihat sebenarnya kesejahteraan ASN ini sudah di atas rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia, kalau cukup InsyaAllah ya cukup," ujarnya Sosialisasi PermenPANRB No. 1/2023 tentang Jabatan Fungsional dalam acara Sosialisasi PermenPANRB No. 1/2023 tentang Jabatan Fungsional di Jakarta, Jumat (27/1).

Namun, Menteri Anas menyayangkan masih banyak PNS yang kesulitan membayar kredit. Menurutnya, hal ini tak lepas dari perilaku konsumtif yang dimiliki oleh para PNS sehingga tanpa sadar banyak menarik pinjaman kredit.

"Yang bikin kurang karena kreditan kita banyak," ucap Menteri Anas.

Dia pun mengajak para PNS untuk lebih banyak bersyukur dengan mengutamakan kebutuhan ketimbang mengikuti keinginan. Dengan cara ini, pengeluaran yang dikeluarkan para PNS diharapkan tidak melebihi dari nilai pendapatan yang diterima setiap bulannya.

"kita semua (harus) bisa bersyukur dan InsyaAllah mudah-mudahan apa namanya output bisa lebih maksimal," jelas Menteri Anas. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.