Sukses

Biar Tak Diganggu saat Bangun Proyek Jaringan Gas, PGN Gandeng Kejagung

Kejaksaaan Agung dan PGN melakukan upaya preventif terhadap potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan pada proyek jargas.

Liputan6.com, Jakarta - PT PGN Tbk selaku Subholding Gas Pertamina berkomitmen terapkan transparansi dalam melaksanakan Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga, dengan melibatkan Kejaksaan Agung dan menandatangani Pakta Integritas.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengatakan, pakta integritas ini menjadi petunjuk teknis Pelaksanaan Pengamanan Pembangunan Strategis (PPS) terhadap proyek pembangunan jargas.

Itu dilaksanakan PGN di berbagai daerah, antara lain Kota Cilegon, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Jakarta Barat, Kota Jakarta Pusat, Kota Jakarta Timur, Kota Bandar Lampung, Karawang, Cirebon, Bogor, dan Bekasi.

"PGN sebagai pelaksana pembangunan jargas secara professional, proporsional, transparan, objektif, dan sesuai dengan undang-undang yang berlaku," kata Achmad, dalam keterangan tertulis, Rabu (25/1/2023).

Menurutnya, Kejaksaaan Agung dan PGN melakukan upaya preventif terhadap potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan pada proyek jargas mencakup soal perizinan ataupun intervensi dari pihak-pihak tertentu untuk memperoleh keuntungan pribadi.

Kejaksaan Agung akan mengawasi dan mengawal pengerjaan proyek strategis jargas untuk rumah tangga. Diharapkan, dukungan Kejaksaan Agung tersebut dapat membantu tercapainya target sesuai tujuan pembangunan. 

Achmad melanjutkan, Pakta intergritas pengamanan pembangunan strategis ini sangat penting mengingat banyaknya asset dan jasa yang digunakan dalam pembangunan jargas. Ia juga memastikan, seluruh pihak terlibat baik di PGN Grup maupun mitra dalam pembangunan jargas, menjunjung tinggi transparansi sehingga terhindar dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Target 2023

Pada 2023, PGN membangun jargas sebanyak 400.000 Sambungan Rumah (SR) di seluruh Indonesia. Pembangunan ini melanjutkan pembangunan jargas menggunakan dana investasi internal PGN. Kelancaran pembangunan jargas membutuhkan dukungan baik dari masyarakat maupun pemerintah. 

"Secara teknis di lapangan, pembangunan infrastruktur jargas melewati lahan terbuka maupun melintasi pekarangan milik masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan koordinasi yang intents dan smooth antara PGN dengan pemerintah daerah terkait izin pemanfaatan lahan. PGN pun membangun komunikasi dengan masyarakat maupun LSM untuk menyamakan visi untuk mendukung pembangunan jargas," jelasnya.

PGN juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat maupun pihak ketiga yang terdampak sehubungan dengan pembangunan jaringan pipa gas bumi maupun jargas untuk rumah tangga. Kegiatan komunikasi PGN dengan masyarakat sekitar diharapkan dapat mengantisipasi potensi gangguan yang dapat menghambat pembangunan jargas.

"Semangat pembangunan jargas untuk rumah tangga diwujudkan dengan memaksimalkan penyediaan pasokan dan infrastruktur. Mulai dari pipa distribusi, MRS, hingga meteran gas yang mengukur penggunaan gas pada tiap pelanggan," tandasnya.

3 dari 3 halaman

PGN Tancap Gas di Awal 2023, Gaet 3 Pelanggan Industri Baru

Subholding Gas Pertamina PT PGN mendukung penghematan operasional industri di Jawa Barat, dengan memasok gas bumi ke tiga pabrik. Selain efisien penggunaan energi bersih ini pun lebih ramah lingkungan.

Area Head PGN Karawang Ade Sutisna mengatakan penambah penyaluran gas bumi ke tiga industi menggunakan jaringan pipa gas bumi di Karawang, Jawa Barat. Yaitu ke PT Saltindo Perkasa, PT Glico Wings dan PT Bu Kwang Textile Indonesia.

“Sama seperti PT Saltindo, sebelumnya PT Glico dan PT Bu Kwang Textile telah menggunakan CNG. Pelanggan-pelanggan industri telah merasakan kelebihan gas bumi yaitu lebih efisien dari sisi harga dan lebih bersih. Dua kelebihan utama ini cukup menarik bagi industri, pastinya bisa menekan biaya energi maupun emisi karbon,” kata Ade, di Jakarta (11/01/2023).

PT Saltindo Perkasa yang bergerak di sektor produksi garam dengan volume pamakaian gas rata-rata 25.000 M3 untuk dryer atau pengering. Sebelumnya, PT Saltindo telah menggunakan bahan bakar Compressed Natural Gas (CNG) atau gas bumi terkompresi yang disalurkan menggunakan moda non pipa.

Penyaluran gas perdana juga dilakukan untuk PT Glico Wings yang merupakan industri ice cream akan menggunakan gas bumi dengan volume rata-rata 100.000 M3. Selain dryer, PT Glico menggunakan gas bumi untuk energi boiler.

Selain itu, PT Bu Kwang Textile Indonesia selaku industri di sektor textile footwear akan menyerap gas bumi rata-rata sebesar 50.000 M3 untuk boiler.

Ade melanjutkan, penggunaan energi yang lebih bersih untuk lingkungan dewasa ini menjadi perhatian dunia, seiring dengan kesadaran akan pelestarian lingkungan. Ia berharap, penggunaan gas bumi yang lebih bersih dari bahan bakar fosil lainnya di industri - industri Karawang dapat melengkapi penggunaan teknologi hijau di sektor industri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.