Sukses

Harga Emas Antam Hari Ini 11 Januari 2023 Tak Berubah, Segram Rp 1.035.000

Harga emas hari ini di Antam terpantau dihargai Rp 1.035.000 per gram.

Liputan6.com, Jakarta Harga logam mulia yang ditawarkan PT Aneka Tambang (Antam) stabil pada perdagangan Rabu pekan ini. Harga emas hari ini di Antam terpantau dihargai Rp 1.035.000 per gram.

Demikian juga dengan harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback yang juga tak bergeming di Rp 943.000. Harga buyback ini merupakan patokan bila Anda menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 943.000 per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Antam juga menawarkan emas seri batik, gift seri dengan ukuran beragam.

Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 08.16 WIB, Rabu (11/1/2023), harga emas Antam sebagian besar masih ada.

Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Berikut rincian harga emas Antam hari ini:

- Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 567.500

- Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.035.000

- Harga emas Antam 2 gram = Rp 2.010.000

- Harga emas Antam 3 gram = Rp 2.990.000

- Harga emas Antam 5 gram = Rp 4.950.000

- Harga emas Antam 10 gram = Rp 9.845.000

- Harga emas Antam 25 gram = Rp 24.487.000

- Harga emas Antam 50 gram = Rp 48.895.000

- Harga emas Antam 100 gram = Rp 97.712.000

- Harga emas Antam 250 gram = Rp 244.015.000

- Harga emas Antam 500 gram = Rp 487.820.000

- Harga emas Antam 1.000 gram = Rp 975.600.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Makin Mahal, Dekati Level Tertinggi 8 Bulan

Harga emas diperdagangkan mendekati level tertinggi 8 bulan pada hari Selasa. Awal yang kuat dari logam mulia hingga tahun 2023 berlanjut, didukung oleh imbal hasil yang lebih rendah dan dolar yang lebih lemah.

Dikutip dari CNBC, Rabu (11/1/2023) harga emas di pasar spot mencapai USD 1.881,5 per troy ounce pada hari Senin, titik tertinggi sejak 9 Mei, sebelum mereda karena pejabat Federal Reserve AS mengisyaratkan tindakan kebijakan moneter agresif lebih lanjut untuk memerangi inflasi.

Sementara itu harga emas terakhir naik 0,32 persen pada USD 1.877,56 per ons. Emas berjangka AS menetap 0,1 persen lebih rendah pada USD 1.876,5.

Laporan pekerjaan AS hari Jumat, yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat meskipun upaya Fed untuk mendinginkan pertumbuhan, mengirim imbal hasil Treasury AS dan dolar AS lebih rendah, tetapi memberi emas dorongan.

"Logam juga didukung oleh pembukaan kembali di China dengan gambaran pasar emas yang sangat ramai melihat permintaan pra-Lunar dan PBoC [Bank Rakyat China] mengumumkan telah membeli 62 ton emas selama dua bulan terakhir tahun ini," Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan dalam sebuah catatan Selasa.

Hansen mengatakan fokus minggu ini akan tertuju pada angka inflasi IHK AS hari Kamis, dan menempatkan "rintangan besar berikutnya" untuk emas di USD 1.896/oz.

3 dari 3 halaman

Prediksi

Sementara itu, David Neuhauser, pendiri dan kepala investasi di Livermore Partners, mengatakan kepada CNBC pada hari Selasa bahwa dia mengharapkan momentum baru-baru ini untuk emas berlanjut karena investor menentukan bahwa penurunan nilai mata uang lebih lanjut kemungkinan akan terjadi selama beberapa tahun mendatang.

“Saya pikir ketika Anda melihat ke depan, Anda mulai melihat-lihat dan berpikir 'di mana tempat teraman untuk investasi Anda dalam hal aset?' tidak akan melihat penurunan nilai aset Anda," kata Neuhauser kepada "Squawk Box Europe" CNBC.

“Saya menyukai emas selama beberapa tahun. Melihat dolar memuncak, itu telah naik sedikit di sini selama beberapa bulan terakhir, jadi saya melihat itu berlanjut untuk beberapa waktu,” tambahnya.

Bullion turun 0,28 persen sepanjang tahun dibandingkan dengan S&P 500′ hampir 20 persen meluncur, dan memiliki rekam jejak mengungguli pasar selama penurunan.

Seiring dengan pelarian ke tempat aman yang difasilitasi oleh melonjaknya inflasi dan pasar keuangan yang bergejolak, harga emas juga didukung oleh bank sentral yang membeli logam mulia pada tingkat yang tidak terlihat sejak 1967, menurut WEF.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.