Sukses

Harga Minyak Dunia Jatuh karena Sinyal Beragam dari China

Harga minyak dunia naik di tengah sesi karena adanya berita bahwa para pemimpin China sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali ekonomi dari pembatasan ketat Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak turun pada perdagangan Senin dan memangkas kenaikan yang telah dicetak sebelumnya. Harga minyak dunia sempat naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan di tengah sinyal rencana pelonggaran kebijakan Covid-19 China.

Mengutip CNBC, Selasa (8/11/2022), harga minyak mentah Brent berjangka turun 56 sen menjadi USD 98,01 per barel. Di awal sesi, harga minyak Brent sempat naik ke level USD 99,56 per barel yang merupakan tertinggi sejak 31 Agustus.

Sedangkan harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) turun 74 sen menjadi USD 91,86 per barel. Sebelumnya harga minyak ini naik 74 sen ke level USD 93,74 per barel yang merupakan tertinggi sejak 30 Agustus.

Harga minyak dunia naik di tengah sesi karena adanya berita bahwa para pemimpin China sedang mempertimbangkan untuk membuka kembali ekonomi dari pembatasan ketat Covid-19. Namun Wall Street Journal melaporkan bahwa pembukaan tersebut kemungkinan akan berjalan lambat dan tidak menetapkan batas waktu.

"Pasar tampaknya berpikir bahwa jika China membuka ekonomi, itu akan memperketat pasokan secara signifikan dan memberi tekanan lebih lanjut pada harga," kata analis di Price Futures Group, Phil Flynn.

 Namun membebani pasar, pejabat kesehatan China pada akhir pekan menegaskan kembali komitmen mereka terhadap langkah-langkah penahanan Covid-19 yang ketat.

Sementara itu, impor dan ekspor China mengalami kontraksi tak terduga pada Oktober, namun impor minyak mentahnya rebound ke level tertinggi sejak Mei.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dolar AS Melemah

Menambahkan beberapa dukungan harga, dolar AS merosot terhadap euro pada hari Senin dan sterling didukung oleh sentimen risk-on dan reli di pasar saham Eropa.

Melemahnya dolar AS membuat minyak dalam denominasi mata uang AS ini lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya, membantu mendorong harga lebih tinggi.

Harga minyak juga telah didukung oleh ekspektasi pasokan yang lebih ketat ketika embargo Uni Eropa terhadap ekspor minyak mentah lintas laut Rusia dimulai pada 5 Desember, meskipun kilang di seluruh dunia meningkatkan produksi.

"Bagi banyak orang, sepertinya akan ada perebutan pasoka minyak pada Desember, khususnya di zona euro," kata Direktur Energi Berjangka di Mizuho New York, Bob Yawger.

 

3 dari 3 halaman

Penyulingan

Pabrik penyulingan minyak AS pada kuartal ini akan menjalankan pabrik mereka pada tingkat yang sangat tinggi, mendekati atau di atas 90 persen dari kapasitas.

Sementara itu, penyulingan swasta terbesar China, Zhejiang Petroleum and Chemical Co (ZPC), meningkatkan produksi diesel.

Kuwait Integrated Petroleum Industries Co (KIPIC) mengatakan pada hari Minggu fase pertama dari kilang Al Zour telah memulai operasi komersial, kantor berita negara KUNA melaporkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.