Sukses

Kenalkan Si Anak Jenis Dylan Field, Jadi Miliarder di Usia 30 Tahun Usai Putus Kuliah

Begini kisah miliarder muda Dylan Field.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu ahli teknologi dan jebolan dari Universitas Brown, Dylan Field sering kali tidak menjadi sorotan. Padahal dia sudah menjadi seorang miliarder muda ketika memasuki usia 30 tahun.

Menurut laporan The Wall Street Journal, Field menjual perusahaan perangkat lunak desainnya Figma untuk menyaingi Adobe seharga USD 20 miliar. Field membagikan berita tersebut di situs resmi Figma pada 15 September.

“Saya yakin kami dapat mencapai tujuan ini secara substansial lebih cepat melalui rencana kami untuk bergabung dengan Adobe dan memanfaatkan tim legendaris mereka ditambah keahlian selama puluhan tahun,” tulis dia seperti dilansir South China Morning Post, Rabu (28/9/2022).

Laporan itu juga mencatat bahwa kebangkitan Figma yang sudah didirikan bersama Field dengan teman sekelas Evan Wallace, terlalu cepat menurut standar Lembah Silikon.

Menurut publikasi, pada tahun 2018 perusahaan itu dihargai dengan nilai sebesar USD 115 juta. Ternyata nilainya kini meningkat drastis.

Pada tahun lalu, dalam putaran penggalangan dana, nilai Figma telah melonjak menjadi USD 10 miliar. Angka ini digandakan usai ada kesepakatan dengan Adobe.

Akuisisi tersebut telah menjadikan Field menjadi tokoh yang paling banyak dibicarakan di bidang teknologi saat ini. Jadi, mari mengenal lebih jauh miliarder yang berasal dari Penngrove, California ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dikenal anak jenius

Field lahir dari orang tua kelas pekerja. Mendiang ayahnya Andy bekerja sebagai terapis pernapasan, sementara ibunya Beth adalah guru spesialis sumber daya, menurut The Press Demokrat.

Sebagai anak tunggal, Field sudah menunjukkan bakat sebagai jagoan teknologi masa depan di usia muda. Ayahnya mengamati dia mulai "sedikit aneh" dan memperhatikan dia sudah menyelesaikan masalah aljabar di usia enam tahun.

Dia ingat bahwa Field sangat bosan di sekolah menengah sehingga dia bergaul dengan petugas kebersihan "yang semacam ahli matematika".

Selain itu, Field juga menyukai dunia akting di masa kecilnya, menurut profil Sequoia Capital. Dia tampil dalam drama lokal dan segera cukup sukses sehingga dia akan memesan pekerjaan komersial. Dia muncul di iklan televisi eToys dan Windows XP yang mengawali kariernya di dunia teknologi.

Field mengakui bahwa tugas sebagai aktor cilik berkaitan dengan cara kerja Figma.

 

3 dari 3 halaman

Bandingkan pemrograman dengan sihir

Sementara beberapa orang memandang pemrograman sebagai bidang teknis, Field menganggapnya sebagai "hal yang paling dekat dengan keajaiban".

Merujuk pada seri Harry Potter, Field membandingkannya dengan upaya sihir Muggle, menurut The Brown Daily Herald.

Figma adalah produk dari Thiel Fellowship

Menurut Forbes, Figma adalah deca-unicorn terbaru yang lahir dari Thiel Fellowship, hibah senilai USD 100.000 bagi siswa yang putus kuliah untuk fokus pada bisnis atau proyek. Itu dimulai pada 2011 ketika Field diterima setahun kemudian.

The Verge menggambarkan Figma sebagai Google Docs untuk desain. Perangkat lunak ini memungkinkan kolaborasi yang mirip dengan cara kerja Google Documents – tetapi pada prototipe dan proyek desain, bukan teks.

Akuisisi Figma tidak membuat Field memberikan kepemilikannya penuh kepada Adobe. Dia masih memiliki sekitar 10 persen dari perusahaan.

Forbes memperkirakan bahwa kekayaan bersihnya akan meroket menjadi USD 2 miliar setelah kesepakatan selesai pada 2023.

Menjual CryptoPunk NFT miliknya seharga USD 7,5 juta

Pada tahun 2021, Forbes melaporkan bahwa Field menjual CryptoPunk NFT miliknya – avatar dari alien yang merokok dengan pipa, topi dan kacamata hitam – seharga USD 7,5 juta.

Dia menyamakan penjualan NFT dengan Mona Lisa digital di The Good Time Show, sebuah acara bincang-bincang di aplikasi audio sosial Clubhouse. Program ini menampilkan miliarder Elon Musk dan Mark Zuckerberg, serta mendiang perancang busana Virgil Abloh, menurut The New York Times.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.