Sukses

Pemerintah Masih Tanggung Subsidi BBM, Ini Rinciannya

Meski harga BBM Subsidi mengalami kenaikan, ternyata pemerintah masih memberikan subsidi maupun kompensasi.

Liputan6.com, Jakarta Meski harga BBM Subsidi mengalami kenaikan, ternyata pemerintah masih memberikan subsidi BBM maupun kompensasi. Artinya, masih ada sebagian dari harga jual yang ditanggung dari uang negara.

Pemerintah menaikkan harga jual Solar menjadi Rp 6.800 per liter, Pertalite Rp 10.000 per liter, dan Pertamax Rp 14.500 per liter. Kenaikan ini berkisar antara Rp 1.300-2.400 per liter.

Ternyata dari kenaikan ini masih ada besaran yang ditanggung pemerintah. Sementara sisanya dialihkan untuk bantuan sosial dan bantuan langsung tunai melalui tiga jenis bansos.

Data Kementerian Komunikasi dan Informatika merinci besaran kompensasi yang ditanggung pemerintah. Baik untuk Solar, Pertalite, maupun Pertamax.

Pertama, untuk Solar dengan harga Rp 6.800 per liter, pemerintah masih menanggung kompensasi sebesar Rp 7.450 dengan subsidi Rp 500 per liter. Angka ini dibandingkan dengan harga keekonomian solar sebesar Rp 14.750 per liter.

Sebelum naik, dengan harga jual Rp 5.150, pemerintah menanggung subsidi sebesar Rp 500 dan kompensasi sebesar Rp 9.100 per liter.

Kedua, untuk Pertalite dengan harga jual Rp 10.000, pemerintah menanggung kompensasi sebesar Rp 3.150 dari harga keekonomian sebesar Rp 13.150 per liter. Sebelumnya, dengan harga jual Rp 7.650, pemerintah menanggung kompensasi sebesar Rp 5.500 per liter.

Ketiga, untuk Pertamax dengan harga jual Rp 14.500 masih ada Rp 924 yang ditanggung oleh Badan Usaha, yakni Pertamina. Dari harga keekonomian sebesar Rp 15.424 per liter.

Sebelumnya, dengan harga jual Rp 12.500 per liter, Pertamina masih menanggung sebesar Rp 2.924 per liter.

Dengan catatan, harga keekonomian yang diambil mengacu pada Harga Index Pasar dan Rata-rata Kurs Beli BI periode 25 Juli - 24 Agustus 2022. Dengan besaran nilai tukar Rp 14.809 per dolar AS.

 

2 dari 3 halaman

Perbandingan Harga BBM

Pemerintah menaikkan harga sejumlah jenis BBM, mulai dari Solar, Pertalite, hingga Pertamax. Penyesuaian harga BBM ini membuat selisih dengan SPBU swasta di Indonesia menjadi lebih sempit.

Setelah kenaikan, BBM RON 90 Pertalite dijual Rp 10.000 per liter. BBM RON 92 Pertamax dijual Rp 14.500 per liter, keduanya mengalami kenaikan. Serta BBM RON 98 Pertamax Turbo turun dari harga sebelumnya dan dijual Rp 15.900 per liter.

Jika dibandingkan dengan BBM di SPBU swasta seperti Shell, Vivo dan BP AKR, tak ada perbedaan signifikan. Ketiganya, merupakan jenis BBM paling populer saat ini.

Sebut saja Shell Super dengan RON 92 dijual Rp 15.420 per liter. Kemudian Shell V-Power dengan RON 95 dijuak Rp 16.130 per liter, serta Sehll V-power+Nitro dengan RON 98 dijual Rp 16.150 per liter.

BP AKR juga menjual dengan harga yang tak berbeda jauh. BP 90 dijual Rp 17.195 per literz kemudian BP 92 dijual Rp 17.300 per liter, serta BP 95 dijuak Rp 18.300 per liter.

Sementara itu, salah satu produk BBM dari Vivo ternyata ada yang lebih murah dari Pertalite yang dijual Pertamina. Yakni, Revvo 89 dengan RON 89 dijual Rp 9.990 per liter. Kemudian, Revvo 92 dijual Rp 17.500 per liter, san Revvo 95 dijual Rp 19.500 per liter.

Perbedaan harga yang tak jauh berbeda ini membuat persaingan di tingkat konsumen juga semakin kompetitif. Beberapa pelanggan dikabarkan pindah ke SPBU swasta setelah mendapati kabar BBM Subsidi yang dijual Pertamina berubah harga.

 

3 dari 3 halaman

Harga BBM Subsidi Naik

Pemerintah akhirnya menaikan harga BBM bersubsidi. Hal tersebut disampaikan Menteri ESDM Arifin Tasrif di Istana Negara.

"Pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif.

Adapun harga BBM yang mengalami kenaikan yaitu Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter, harga solar menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter

"Harga BBM naik dari Rp 7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian solar dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.800 dan Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp.14.500 per liter," tutur dia.

Kenaikan harga BBM ini berlaku mulai hari ini 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

Subsidi Dialihkan ke Bansos

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM atau Bahan Bakar Minyak subsidi. Anggaran subsidi BBM akan dialihkan untuk bantuan yang lebih tepat sasaran, karena selama ini BBM subsidi masih banyak digunakan oleh orang mampu.

Jokowi menjelaskan, Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.

"Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan memberikan subsidi dari APBN, tetapi anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat 3 kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun dan itu akan menignkat terus," kata Jokowi dalam Konferensi Pers perihal Pengalihan Subsidi BBM, Istana Merdeka, Sabtu (3/9/2022).

Â