Sukses

Terkait Isu Kebocoran Data IndiHome, Ini Penjelasan Detail dari Telkom

Tidak ada niat Telkom untuk mematai-matai atau mengambil manfaat dari data historis maupun data pribadi pelanggan

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, tersebar kabar bahwa terjadi kebocoran data pelanggan IndiHome. Berkaitan dengan hal tersebut, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) tegaskan bahwa tidak ada kebocoran data seperti yang dibicarakan.

Hal itu ditegaskan setelah pendalaman yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Telkom. Lagi, ditegaskan dan dipastikan bahwa tidak terdapat temuan data yang mengandung nomor IndiHome yang valid. Selain itu tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan riwayat pencarian (browsing history) dan data pribadi pelanggan secara berdampingan. 

SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza menyampaikan, setelah  dilakukan penelusuran dan investigasi menyeluruh, pihaknya meyakini dan memastikan bahwa  tidak ada kebocoran data pelanggan di sistem.

"Ini 100% merupakan data yang difabrikasi pihak maupun oknum yang ingin memojokkan Telkom. Keseluruhan data pelanggan, kami simpan di dalam sebuah sistem keamanan siber yang terintegrasi dan dikelola berdasarkan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku," jelas Ahmad Reza dalam kegiatan press conference bersama VP Network/IT Strategy, Technology & Architecture Telkom Rizal Akbar dan EGM Divisi Information Technology Telkom Sihmirmo Adi di Telkom Landmark Tower (22/8). 

VP Network/IT Strategy, Technology & Architecture Telkom Rizal Akbar mengatakan bahwa data yang beredar saat ini mencantumkan nomor IndiHome yang tidak valid, baik dari jumlah digit maupun format penomoran.

Adapun terkait data browsing history, Telkom menyimpan data tiga  bulan terakhir sesuai peraturan perundangan yang berlaku untuk memastikan kenyamanan pelanggan dalam menggunakan layanan, di antaranya UU No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi dan PP No. 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi.

"Tidak ada niat Telkom untuk mematai-matai atau mengambil manfaat dari data historis maupun data pribadi pelanggan," tambah Ahmad Reza. 

Telkom sebagai perusahaan terbuka yang dual listing, mematuhi etika bisnis, compliance dan  tata kelola perusahaan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

"Syukur Alhamdulilah tidak terjadi peretasan data pada sistem kami dan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut menjaga suasana kondusif sehingga dapat kami pastikan bahwa data yang beredar di publik adalah bukan data kami. Kami akan terus berupaya meningkatkan pengamanan data pelanggan dan menjadikan hal ini sebagai prioritas utama demi meningkatkan kenyamanan pelanggan," tutup Ahmad Reza. 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.