Sukses

Pakai Teknologi Risha, 712 Rumah Warga Terdampak Gempa Sulteng Rampung 2023

Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan hunian tetap (huntap) pasca bencana gahap 2A untuk masyarakat terdampak bencana gempa dan likuifaksi.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Pemerintah Daerah di Sulawesi Tengah (Sulteng) siap melanjutkan pembangunan hunian tetap (huntap) pasca bencana gahap 2A untuk masyarakat terdampak bencana gempa dan likuifaksi.

"Kami siap melanjutkan pembangunan huntap pasca bencana untuk masyarakat di Sulteng. Kami rencanakan membangun 712 unit huntap untuk tahap 2A. Lokasinya berada di Kota Palu dan Kabupaten Donggala," jelas Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Rabu (27/7/2022).

Iwan menerangkan, Kementerian PUPR sebelumnya telah menyelesaikan huntap tahap pertama sebanyak 1.679 unit untuk masyarakat yang terdampak bencana likuifaksi.

Pihaknya juga melaksanakan serah terima alih status serta pemanfaatan dan penghunian huntap kepada tiga pemerintah daerah, yakni Pemerintah Kabupaten Sigi, Pemerintah Kabupaten Donggala dan Pemkot Palu.

Pemerintah pusat disebutnya mendorong peran besar dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/ kota untuk pelaksanaan pembangunan huntap. Salah satunya dengan penetapan lokasi serta pendataan penerima bantuan.

"Hal itu diperlukan agar pemerintah pusat bisa menetapkan target pembangunan serta alokasi anggaran," imbuh dia.

Ditambahkan Iwan, dalam pembangunan Huntap tahap 2A ini pihaknya juga mengacu pada perencanaan pembangunan hunian untuk masyarakat yang terdampak bencana di Lumajang, Jawa Timur.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Teknologi Risha

Salah satunya dengan menggunakan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha) sehingga waktu pembangunan tidak terlalu lama dan cepat.

"Di Lumajang kami membangun rumah khusus untuk masyarakat terdampak bencana sebanyak 2.000 unit dalam waktu empat bulan. Kami harap pembangunan huntap di Sulteng ini bisa lebih cepat dengan menggunakan Risha dan tahan gempa," terangnya.

Proses pembangunan huntap pasc abencana Sulteng beserta Prasarana Dasar Kavling tahap 2A dilaksanakan oleh Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi II.

Kontraktor pelaksananya adalah PT Wijaya Karya Beton Tbk-PT Murni Konstruksi Indonesia (Wika Beton-Murni KSO), dengan Manajemen Konsultan PT Indah Karya (Persero) join venture dengan PT Widya Graha Asana. Anggaran pembangunan Huntap tahap 2A senilai Rp 120,18 miliar dan diperkirakan selesai pada 20 Juli 2023 mendatang.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 3 halaman

Ma'ruf Amin Tinjau Hunian Tetap Korban Erupsi Semeru, Minta Warga Tak Menjualnya

Sebeulumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengunjungi lokasi pembangunan hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) bagi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru, di Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (2/6/2022).

Pada kesempatan ini, Ma'ruf mendengarkan paparan Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan KemenPUPR Iwan Suprijanto terkait perkembangan pembangunan dan penyediaan kebutuhan pokok di relokasi tempat tinggal.

"Huntap 1.951 unit seluruhnya sudah 100 persen terbangun per-hari ini. Unitnya sudah selesai. Penempatan lahan telah mendapat rekomendasi dari Badan Geologi, BNPB dan BMKG, menjadi smart village," papar Iwan.

Iwan menyebut rumah yang dibangun tahan gempa. "Menggunakan teknologi riset rumah tahan gempa," tambahnya.

Ma'ruf pun mengapresiasi atas upaya keras yang dilakukan semua pihak dalam percepatan penanggulangan bencana erupsi Gunung Semeru.

"Kepala BNPB dan semua berusaha keras sehingga bisa terlaksana tempat yang bersih. Yang belum, sudah ada rumah. Huntapnya sudah jadi tinggal yang huntaranya, supaya lengkap," kata dia.

Dia mengatakan, pemerintah akan mengusahakan agar warga penghuni Huntap segera mendapat sertifikat hak milik (SHM) dengan syarat rumah tidak boleh dijual.

"Ini akan diusahakan supaya mereka memperoleh sertifikat masing masing, dengan harapan jangan sampai nanti ada yang menjual rumahnya," kata Ma'ruf Amin.

Berdasarkan data Kementerian PUPR pada Mei 2022, dari rencana target 1951 unit huntap, saat ini sudah terbangun semua hunian.

Sementara, huntara yang dibangun oleh 81 NGO, dari rencana target 1951 unit, sudah terbangun 878 unit dengan rincian kategori selesai ada 437 unit, dalam proses penyelesaian 441 unit, dan sudah dihuni sebanyak 130 unit. Ke depan, proses penyelesaian huntara akan dilanjutkan oleh BNPB dan Pemerintah Kabupaten Lumajang.

Terkait kelanjutan penanganan pemulihan sosial ekonomi masyarakat terdampak bencana, pemerintah juga terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dan organisasi filntropi untuk mengisi program-program lanjutan, baik di fase transisi maupun di masa pemulihan.

Selain Dirjen Perumahan Kementerian PUPR, hadir mendampingi Wapres pada peninjauan ini Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.