Sukses

KSP Terima Petisi Buruh saat May Day, Isinya soal Tolak Upah Murah

Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar aksi demonstrasi damai di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).

Liputan6.com, Jakarta Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menggelar aksi demonstrasi damai di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).

Aksi ini dilakukan untuk merayakan May Day yang sempat tertunda pada 1 Mei lalu karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea memimpin langsung aksi May Day hari ini

Dalam aksi kali ini, ada 7 perwakilan KSPSI diutus untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah di Kantor Staf Presiden (KSP) yakni Deputi II dan IV KSP untuk menyerahkan petisi tuntutan buruh.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang sebelumnya akan menemui buruh, batal karena sedang berada di Subang.

7 perwakilan KSPSI diantaranya Wakil Presiden KSPSI R. Abdullah, Wakil Presiden KSPSI Ahmad Supriadi, Sekjen KSPSI Hermanto Achmad, Wakil Sekjen KSPSI Afif Djohan, Wakil Sekjen KSPSI Fredy Sembiring, DPC KSPSI Kabupaten Karawang Dion Untung Wijaya.

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea menjelaskan, utusan KSPSI diterima dengan baik oleh KSP.

"KSP juga menerima dengan baik petisi yang disampaikan oleh buruh," katanya di Patung Kuda, Jakarta, Kamis (12/5).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

4 Tuntutan

Andi Gani yang juga Pimpinan Buruh ASEAN (ATUC) ini menuturkan, ada 4 tuntutan utama dalam petisi yang diserahkan buruh pada Pemerintah.

Diantaranya, menolak upah murah, menolak pemberangusan serikat pekerja melalui revisi UU Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja, menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja terutama klaster ketenagakerjaan, dan menolak revisi UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. 

Andi Gani menegaskan, jika tidak ada respon yang baik, maka dapat dipastikan eskalasi masa buruh akan makin besar.

"Kami beri waktu sampai 7 hari ke depan kalau tidak ada respons yang baik soal tuntutan kami akan kami lipat gandakan massa ke DPR setelah masa reses selesai," tegasnya.

 

3 dari 3 halaman

Acara di GBK

Dalam kesempatan itu, Andi Gani juga mengatakan, di hari Sabtu (14/5) 60 ribu massa buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Indonesia (GBI) akan kembali berkumpul di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dalam perayaan puncak May Day.

"Tanggal 14 kami akan bersama-sama 60 ribu buruh di GBK akan kembali menggelar aksi, damai May Day," jelasnya.

Ia memastikan dengan jumlah massa buruh yang besar, acara May Day murni untuk memperjuangan kesejahteraan buruh. Hal ini dibuktikan dengan tidak akan diundangannya tokoh politik dalam hajatan besar buruh tersebut.

Aksi damai buruh yang berlangsung dari pukul 11.00 WIB hingga 16.00 WIB berlangsung tertib dan aman. Massa buruh dalam aksinya juga tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.