Sukses

Investasi Migas Ditargetkan Rp 243,9 Triliun di 2022, Simak Rinciannya

Porsi terbesar untuk target investasi berada di sektor hulu migas, sebesar USD 12,87 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) target menerima pemasukan investasi di sektor minyak dan gas bumi (migas) sebesar USD 17 miliar, atau setara Rp 243,95 triliun (kurs Rp 14.350 per dolar AS) pada 2022 ini.

Target tersebut naik dari realisasi investasi migas di sepanjang 2021 lalu yang mencapai USD 15,9 miliar, atau setara Rp 228,165 triliun.

Meski capaian realisasi tersebut masih di bawah target, Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji yakin bisa mencapai angka USD 17 miliar pada tahun ini.

"Tentang investasi migas, kami pun tetap optimis kegiatan usaha migas bisa berangsur-angsur membaik. Sehingga kami mentargetkan investasi migas tahun 2022 sebesar USD 17 miliar," ujarnya dalam sesi teleconference, Rabu (19/1/2022).

Tutuka menyampaikan, porsi terbesar untuk target investasi tersebut berada di sektor hulu migas, sebesar USD 12,87 miliar. Sedangkan pada sisi hilir disasar menerima pemasukan USD 4,12 miliar.

"Kalau hilir lebih banyak ke pengolahan, sekitar USD 3,41 miliar. Pengangkutan, penyimpanan dan niaga juga kita upayakan. Jadi untuk hilir juga kita memperhatikan, karena kecil-kecil tapi juga menjadi backbone perekonomian," terangnya.

"Kemudian untuk hulu migas yang paling besar tentunya di produksi USD 8,2 miliar. Kemudian di pengembangan USD 2,36 miliar. Lalu di eksplorasi USD 1,3 miliar," papar Tutuka.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tahun Kritikal

Dia menilai, 2022 merupakan tahun yang kritikal bagi pemerintah dan pelaku usaha migas, khususnya PT Pertamina (Persero). Untuk itu, pemerintah mendorong Pertamina untuk menaikan lifting migas agar tidak turun terus.

"Kami mentargetkan dan mengupayakan bersama dengan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) lain, terutama di Pertamina untuk tidak turun lagi. Malah kita berupaya untuk kick off naik ke atas tahun ini," imbuh Tutuka.

Â