Sukses

10 Orang Terkaya Dunia yang Rugi Bandar di 2021

Berikut adalah 10 miliarder yang kehilangan kekayaan paling banyak pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini adalah tahun yang dramatis bagi beberapa miliarder dunia. Dari catatan Forbes, terdapat 10 orang terkaya dunia yang harus menerima hartanya tergerus.

Dikutip dari laman Forbes, Kamis (23/12/2021) 2.660 miliarder memperoleh kekayaan sekitar USD 1,6 triliun dari bulan Januari hingga awal Desember.

Meskipun pendapatan semakin besar, begitu juga kerugiannya. Dari ribuan miliarder tersebut, ada 10 yang kehilangan kekayaan paling banyak pada 2021. Siapa saja?

1. Pendiri e-commerce Pinduoduo, Colin Zheng Huang

Kekayaan pendiri platform e-commerce Pinduoduo, yakni Colin Zheng Huang turun drastis hingga USD 40,2 miliar.

Dengan kekayaan bersih sebesar USD 22,4 miliar, miliarder asal China itu kehilangan 64 persen kekayaannya tahun ini karena saham Pinduoduo turun dengan jumlah yang hampir sama.

2. Miliarder Alibaba, Jack Ma

Jack Ma, yang pernah menjadi orang terkaya di China dan salah satu taipannya yang paling vokal, menghabiskan sebagian besar tahun 2021 tak terlihat oleh pandangan publik setelah regulator pemerintah China mengambil tindakan keras terhadap perusahaannya. 

Regulator China pertama kali membatalkan IPO yang direncanakan oleh Ant Group senilai USD 35 miliar pada November 2020.

Kemudian, Alibaba juga dijatuhkan denda sebesar USD 2,8 miliar pada bulan April—hukuman antimonopoli tertinggi yang pernah diterapkan di China—dengan tuduhan bahwa Alibaba melanggar aturan anti-monopoli.

Kapitalisasi pasar Alibaba turun lebih dari 46 persen sepanjang tahun ini, mencukur dana hingga USD 37 miliar dari kekayaannya - turun 37 persen.

3. Pendiri Evergrande Group, Hui Ka Yan

Pendiri raksasa real estate di China Evergrande Group, yakni Hui Ka Yan melihat penurunan keuntungan hingga USD 8 miliar.

Diketahui bahwa Hui Ka Yan telah mengeluarkan banyak uang di tengah krisis keuangan yang sedang berlangsung di China Evergrande Group.

Raksasa real estate tersebut, baru-baru ini dinyatakan gagal membayar utangnya kepada investor global untuk pertama kalinya pada bulan Desember 2021 dan pada 15 Desember diperdagangkan di Bursa Efek Hong Kong dengan nilai setara dengan USD 0,19 per saham. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Miliarder Lainnya

4. Pendiri dan Pimpinan Haidilao, Zhang Yong

Dengan kekayaan bersih senilai USD 7,6 miliar, pendiri dan pimpinan franchise hotpot terbesar di China Haidilao, Zhang Yong mengalami penurunan keuntungan hingga USD 15,9 miliar.

Didorong oleh pertumbuhan cepat selama bertahun-tahun, raksasa restoran itu mengambil keputusan berisiko untuk menjalani ekspansi paling dramatis hingga saat ini selama pandemi, menggandakan jumlah lokasinya menjadi hampir 1.600.

Tetapi dengan gelombang baru COVID-19 dan kekhawatiran konsumen karena pandemi, demand Haidilao kian berkurang.

Pada bulan November, perusahaan mengumumkan akan menangguhkan atau menutup 300 toko pada akhir tahun. Saham Haidilao juga turun 71 persen tahun ini hingga 15 Desember, membuat Zhang kehilangan kekayaannya hingga 68 persen. 

5. Tadashi Yanai

Miliader lainnya yang kehilangan sekitar sepertiga dari kekayaannya tahun ini adalah Tadashi Yanai, pemilik pemilik merek pakaian populer di Jepang, Fast Retailing, Uniqlo dan Theory.

Kekayaannya turun USD 14 miliar, meskipun pendapatannya untuk tahun ini hingga Agustus 2021 tumbuh 6 persen. 

Penurunan itu salah satunya karena pengecer masih sangat dipengaruhi oleh pembatasan karena COVID-19 yang terputus-putus tahun ini, termasuk pabrik Fast Retailing di Vietnam.

6. Pendiri dan Pimpinan Xiaomi Lei Jun

Kekayaan Lei Jun, pendiri dan pimpinan Xiaomi, turun hingga USD 14 miliar tahun ini.

Diketahui bahwa Xiaomi tengah berjuang dengan masalah rantai pasokan, yaitu kekurangan chip global.

 

 

3 dari 3 halaman

7. CEO Softbank Group, Masayoshi Son

Ketidakpastian yang mengganggu perusahaan China juga berdampak besar pada Masayoshi Son, pendiri dan CEO raksasa investasi Jepang Softbank Group.

Kerugian yang dialami Softbank Group mencapai USD 13.6 miliar.

Softbank menghitung banyak perusahaan teknologi China di antara investasi utamanya, seperti Alibaba, perusahaannya yang paling berharga, dan aplikasi ride-hailing Didi Global. 

8. Pemilik Rocket Companies, Daniel Gilbert

2021 merupakan tahun yang penuh gejolak bagi harga saham perusahaan hipotek milik Dan Gilbert, Rocket Companies.

Keuntungan Rocket Companies, mencapai USD 13,2 miliar.

Miliarder hipotek dengan kekayaan bersih senilai USD 29,6 miliar itu sempat menjadi salah satu dari 10 orang terkaya di dunia ketika kekayaannya melonjak menjadi USD 80 miliar selama tekanan singkat di bulan Maret.

Tetapi saham perusahaan pemberi pinjaman online  tersebut telah jatuh 62 persen sejak puncaknya pada 15 Desember.

9. Pendiri TAL Education, Zhang Bangxin

Pandemi COVID-19 memperburuk operasi bisnis bimbingan belajar di China. 

Zhang Bangxin, salah satu pendiri dan ketua perusahaan layanan pendidikan TAL Education mengalami masalah tersebut.

Ini ketika pemerintah China meningkatkan pembatasan terhadap perusahaan bimbingan belajar setelah jam sekolah tahun ini, dengan alasan industri tersebut—yang berkembang pesat selama pandemi—telah memberikan terlalu banyak tekanan pada anak-anak dan orang tua, dan telah :sangat dibajak oleh modal."

TAL Education tercatat rugi hingga USD 11,3 miliar tahun ini.

10. CEO Hansoh Pharmaceutical Zhong Huijuan

CEO dari produsen obat China Hansoh Pharmaceutical, Zhong Huijuan melihat penurunan untung hingga USD 10.4 miliar.

Zhong Huijuan, melihat saham Hansoh Pharmaceutical anjlok lebih dari 50 persen pada tahun 2021 dan sekarang di bawah harga pencatatan sebesar USD 1,82 per saham.

Akibatnya, kekayaan Zhong turun 51 persen tahun ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.