Sukses

Erick Thohir Pimpin Rakor BUMN Soal Semeru: Swasta Mau Sumbang Rp 1,5 Miliar

Menteri BUMN Erick Thohir memimpin langsung rapat koordinasi Satgas Bencana BUMN. Tujuannya guna mengarahkan bantuan bagi warga terdampak.

Liputan6.com, Jakarta - Letusan gunung Semeru berimbas ke berbagai aspek kehidupan masyarakat. Sedikitnya ada lima desa yang terdampak dan mengharuskan warga Semeru mengungsi.

Hal ini mengundang perhatian sejumlah pihak untuk menyalurkan bantuan. Mulai dari relawan, perusahaan swasta, dan perusahaan BUMN.

Menteri BUMN Erick Thohir memimpin langsung rapat koordinasi Satgas Bencana BUMN. Tujuannya guna mengarahkan bantuan bagi warga terdampak.

"Saya mengapresiasi gerak cepat BUMN di bawah koordinasi satgas," katanya di akun Intagram @erickthohir, ditulis Selasa (7/12/2021).

Ia mengatakan BUMN dalam hal ini tidak bekerja sendiri. Ada pihak swasta dan relawan yang turut membantu pemulihan di daerah terdampak.

"Semoga apa yang kami usahakan ini bisa sedikit meringankan beban saudara-saudara kita," katanya.

Dalam cuplikan video berdurasi 2 menit yanh diunggahnya itu, Menteri Erick terlihat aktif memberikan instruksi kepada jajarannya.

Ia mengingatkan, penyaluran bantuan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Artinya ketika bantuan salah satu aspek sudah terpenuhi bahkan berlebih, bantuan lainnya perlu jadi perhatian.

"Sesuai yang waktu itu saya telpon Pak Ses dan Pak Arya saat terjadi, kita harus benar-benar memastikan kita hadir, kita petakan lagi yang sudah berlebih jangan kita berikan lagi, tapi kita juga musti pikirkan pasca-nya," kata dia.

Ia bahkan mengaku telah dihubungi oleh sejumlah pengusaha swasta yang ingin ikut memberikan bantuan.

"Saya sudah dikontak oleh beberapa ini sama swasta, ini mau nyumbang hampir Rp 1,5 miliar, ini nanti coba kita diskusikan bagaimana tadi administrasinya, supaya ini bisa bantu selain tadi BUMN yang jumlahnya total 21 dan tambahan yang lain-lainnya lagi," tutur Erick.

"Jangan kesusu mikirin hari ini, kan kita mesti mikirin juga jangka menengahnya, pasca nya, ya kadang-kadang kita terjebak ya tadi yang kaya Pak Arya sampaikan ini kalau makanan ini sudah banyak kita jangan ikut yang sudah banyak, justru kita coba dengan fasilitas lainnya yang belum terpikirkan gitu," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masalah Medis

Lebih lanjut, Menteri Erick mengimbau terkait vantuan untuk coba melihat masalah medis, masalah sekolah, hingga bantuan perumahan pasca bencana untuk mendorong pemulihan.

"Nanti kita lihat terutama air bersih ini pastinya ini problem ya toilet," kata dia

"Kalau tadi lima desa itu saya gak tau kondisinya masing-masing, ya kita lihat aja mungkin masalah toilet kita lihat juga bagian dari kehidupan bersih," imbuhnya.

Diketahui, menurut laporan dari jajarannya di lokasi pengungsian, sejumlah bantuan yang masih diperlukan diantaranya matras, kasur tipis, terpal dan perlengkapan alat tulis sekolah.

"Kan alat sekolah ini perlu waktu, coba kita mapping berapa anak yang perlu alat sekolah, nah mungkin sebagian dari swasta kita fokuskan kesana sebagian," tukasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.