Sukses

Suku Baduy Sangat Berjasa Menjaga Hutan

Tak tanya suku Baduy, Erick Thohir ingin semua pihak bisa bekerja sama dalam rangka memperbaiki hutan-hutan yang krisis.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)  Erick Thohir sangat mengapresiasi budaya yang dijalankan oleh masyarakat adat Baduy dalam menjaga kelestarian hutan. 

"Suku Baduy itu sangat menjaga hutan," kata Erick Thohir dalam acara Penanaman Pohon BUMN Serentak, Jakarta, Minggu (28/11/2021).

Oleh karena itu, pemerintah selalu hadir membantu masyarakat Suku Baduy. Salah satu contohnya ketika rumah masyarakat adat Baduy terbakar pada Oktober lalu. Saat itu pemerintah langsung membangun kembali termasuk juga pasar yang dilalap si jago merah.

"Kita bantu pasar-pasarnya," kata dia.

Di sisi lain, Erick ingin semua pihak bisa bekerja sama dalam rangka memperbaiki hutan-hutan yang krisis. Apalagi hutan Indonesia merupakan paru-paru dunia.

"Hutan krisis ini harus dikembalikan dan ini tanggung jawab Indonesia sebagai paru-paru dunia," katanya.

Erick bilang, dalam waktu dekat Presiden Joko Widodo akan melakukan penanaman pembibitan pohon. Dari rencana tersebut, Kementerian BUMN akan mengambil 5 bibit yang akan dirawat. Sementara sisanya akan diserahkan kepada pihak lain dan swasta untuk dilibatkan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir: Kita Rawat Hutan dan Manusia dengan Seimbangan

Erick Thohir juga mengatakan, pemerintah terutama Kementerian BUMN akan merawat keberlangsungan alam secara seimbang. Seimbang dalam artian tidak hanya mengedepankan lingkungan saja tetapi juga melihat kebutuhan manusia.

"Kita rawat hutannya dan kita juga rawat manusianya. Tidak mungkin bicara lingkungan saja dan membiarkan rakyat kelaparan," ungkap Erick.

Erick menilai keduanya bisa berjalan dengan seimbang. Salah satunya memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan perkebunan sawit rakyat.

Bibit terbaiknya, kata Erick bisa diberikan dari PT Perkebunan Nasional V. Kemudian perkebunan sawit digarap masyarakat setempat.

"Jadi bukan menara gading saja, ada kerjasamanya, kita raat hutannya dan kita jaga masyarakat, jadi ada keseimbangan," katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Mamun Murod mengaku pihaknya telah menerima sejumlah bibit tanaman dari PT Perkebunan Nasional (PTPN) V. Bibit tanaman tersebut akan ditanam di hutan lindung Bukit Suligi, Kabupaten Rokan Hulu.

"Kami sampaikan apresiasi, pada hari ini kami terima bukti nyata dari PTPN di Provinsi Riau untuk di hutan lindung Bukit Suligi," kata dia.

Bibit tanaman tersebut akan digunakan dalam program masyarakat menjaga hutan. Tak hanya itu, masyarakat yang merawat pohon-pohon tersebut akan mendapatkan insentif karena sudah mengamankan dan melindungi kelestarian hutan.

Sebagai informasi, pada bulan Juli lalu, terjadi kebakaran hutan di kawasan hutan lindung Bukit Suligi seluas 50 hektar. Pada 21 Juli 2021 Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat ada 138 titik panas di Pulau Sumatera, termasuk didalamnya ada 46 titik panas di Riau.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.