Sukses

Indonesia Bakal Punya Kawasan Industri Terlengkap di Dunia

Kawasan Sebuku Indonesia Industrial Park (SIIP) nantinya akan menjadi pusat industri yang komprehensif dan terlengkap tidak hanya di Indonesia, tetapi juga mungkin di dunia.

Liputan6.com, Jakarta PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) tengah menyiapkan sebuah kawasan industri khusus yang terlengkap di dunia. Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan biji besi itu menyiapkan areal yang dinamakan Sebuku Indonesia Industrial Park (SIIP).

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT SILO, Effendy Tios saat penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) antara PT SILO dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 310 Mega Volt Ampere (MVA) di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan.

Menurut Effendy Tios, kawasan Sebuku Indonesia Industrial Park (SIIP) ini nantinya akan menjadi pusat industri yang komprehensif dan terlengkap tidak hanya di Indonesia, tetapi juga mungkin di dunia.

"Karena Pulau Sebuku sebagai kawasan industri yang memiliki banyak keunggulan, lokasi strategis karena tersedianya sarana transportasi, tersedia sarana pelabuhan yang bisa menampung kapal-kapal besar. Ini sangat potensial untuk membangun sektor perekonomian kita. Karena itu, ke depan kebutuhan akan energi listrik sangat besar" tegasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (25/11/2021).

Apalagi, imbuh dia, keunggulan lain yang dimiliki Sebuku adalah ketersediaan batubara yang meliputi Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

"Batubara yang melimpah di kepulauan Kalimantan, ini menjadi nilai lebih dibandingkan dengan kawasan industrial lain.

Sebab kawasan industrial lain, itu untuk batubaranya didatangkan dari pertambangan di Kalimantan. Nah, Sebuku ini kawasan yang bisa dibilang langsung berada di mulut tambang," pungkasnya.

Karena itu, diperlukan energi listrik yang sangat besar. "Di sinilah perlunya kerjasama yang saling menguntungkan, karena industri ini tidak boleh ada suplai listrik yang terhenti, jangan sampai ada listrik padam. Kita kerja sama dengan PLN sebesar 310 MVA ini buka main besarnya," ujarnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jual Beli Listrik

Sebelumnya, di tempat yang sama juga ditandatangani Perubahan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) sebesar 75 MVA antara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO). Kesepakatan ini ditandatangani oleh GM PLN Kalselteng Tonny Bellamy dengan CFO PT SILO, Hendra Agus Sugandi serta Komisaris Excellen Silo , Mr Yue Shuyu.

Turut menyaksikan penanda-tanganan perjanjian tersebut Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Syaril, Direktur Bisnis Regional Sumatera-Kalimantan PT PLN M Ikbal Nur, Executive Vice President Niaga PLN Edison Sipahutar dan Executif Vice President Retail Sigit Witjaksono serta Direktur Utama PT SILO, Effendy Tios.

"Perjanjian ini merupakan tonggak kemajuan pembangunan industri modern di Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kami selaku pemasok listrik negara, akan berupaya maksimal melayani seluruh pelanggan, termasuk industri besar seperti SILO," kata Direktur Niaga Regional Sumatera-Kalimantan, M Ikbal Nur mengawali sambutannya saat penandatanganan SPJBTL.

Perjanjian jual beli tenaga listrik sebelumnya hanya 30 MVA. Namun, karena kebutuhan listrik yang sangat besar sehinga kedua belah pihak menyepakati perubahan menjadi 75 MVA.

Ditambahkan, meningkatnya industri maju di tanah air akan berdampak pada peningkatan perekonomian Indonesia. “Karena itu, PLN akan terus mendorong pembangunan dengan menyediakan listrik yang baik. Jadi istilahnya, kami urus listriknya, silakan para pelanggan urus bisnis sebaik-baiknya, kami akan sediakan listrik untuk membesarkan bisnis anda,” ujar Iqbal lagi.(***)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.