Sukses

Luncurkan Logo Baru Masyarakat Ekonomi Syariah, Jokowi Beri Pesan Begini

Diluncurkan Jokowi, logo baru MES terlihat memadukan warna abu-abu pada huruf ‘M’ dan ‘E’, sementara ‘S’ berwarna hijau muda.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan logo baru dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang dipimpin Menteri BUMN Erick Thohir. Pada kesempatan itu, Jokowi berharap MES bisa jadi jembatan antar pemangku kepentingan di sektor ekonomi syariah.

Diketahui, logo baru MES terlihat memadukan warna abu-abu pada huruf ‘M’ dan ‘E’, sementara ‘S’ berwarna hijau muda. Terlihat di sudut kanan atas huruf ‘S’ ada sedikit tambahan seperti dua daun yang saling berdekatan.

“Pagi ini secara resmi saya luncurkan logo baru Masyarakat Ekonomi Syariah,” kata Jokowi dalam Peringatan Hari Santri Nasional dan Peluncuran Logo MES, Jumat (22/10/2021)

“Selamat hari santri, selama berkontribusi untuk kemajuan negeri,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi berharap MES mampu jadi jembatan untuk membangun ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Satu caranya dengan membangun ekonomi inklusif yang bisa memberdayakan kedepannya.

“Saya menaruh harapan besar ke MES untuk jadi jembatan bagi seluruh pemangku kepentingan seluruh masyarakat ekonomi syariah, untuk membangun ekosistem ekonomi syariah di negara kita indonesia untuk membangun ekonomi inklusif yang bisa memberdayakan dan mampu bertahan menghadapi berbagai macam krisis,” tuturnya.

Sebagai organisasi keumatan yang dipimpin Erick Thohir, Jokowi berharap MES bisa menjadi lokomotif ekonomi syariah yang menyentuh umat secara langsung.

“Sebagai organisasi keumatan MES diharapkan jadi lokomotif ekonomi syariah yang membumi yang menyentuh ekonomi umat secara langsung, yang melahirkan lebih banyak wirausaha dari kalangan santri yang menggerakkan ekonomi yang inklusif,” katanya

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Lebih Banyak Wirausahawan

Jokowi menekankan berbagai pihak yang terlibat harus mampu mendorong lebih banyak munculnya entrepreneur dari kalangan santri dan lulusan pondok pesantren.

Dia mengatakan jika orientasi santri saat ini tak lagi sebagai pencari kerja, namun harus mampu memberikan peluang pekerjaan.

“Peran pendidikan pesantren maupun madrasah sangat strategis mencetak lulusan yang inovatif dan berkewirausahaan. Mencetak lulusan yang mampu bersaing di pasar kerja dan jadi wirausahawan sosial yang sukses,” jelas dia.

Kendati begitu, Jokowi mengingatkan pertumbuhan wirausahawan yang cukup bersemangat ini perlu diikuti dengan inklusi keuangan, dukungan akses pembiayaan ini dipandang penting untuk tumbuhnya entrepreneur baru.

“Maka pemerintah punya beberapa skema, Mekaar, KUR, bank wakaf mikro, dan saya berharap pesantren dan santri bisa manfaatkan program ini dengan baik sehingga bisa berperan dalam memperkuat ekonomi umat,” katanya.

Terakhir, ia juga menekankan peran penting dari transformasi digital. Tujuannya agar pelaku usaha skala mikro hingga menengah bisa menjadi pemain utama di industri di tingkat global.

“Kita harus terus mendorong usaha mikro, kecil, menengah untuk go digital, masuk toko online, masuk marketplace, e-commerce, dan bisa masuk ke supply chain nasional maupun global, dan jadi pemain utama industri tingkat global,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.